“Tuhan akan membalas setiap orang menurut
perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik,
mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan. Tetapi murka dan geram
kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada
kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman”. (Roma 2:6-8)
Mementingkan diri
sendiri bukanlah suatu hikmat yg dari Tuhan, melainkan dari nafsu manusia dan
dari setan-setan. Dan kalau kita terus mementingkan diri sendiri saja dan iri
hati, maka dimana ada mementingkan diri sendiri dan iri hati, disitu ada kekacauan
dan segala macam perbuatan jahat. (Yakobus 3:14-16) Dan kalau kita tidak
bertobat atas perbuatan kita itu, maka hal itu akan mendatangkan pembalasan
dari Tuhan atas perbuatan kita itu. (Roma 2:6-8)
Seperti contoh yg
telah dilakukan Saul raja atas Israel ketika itu :
Karena Tuhan sudah menolak Saul sebagai raja atas Israel (1 Samuel 15:24-30)
, dan Saul iri pada Daud sebab Daud telah diurapi Allah untuk menjadi raja selanjutnya
menggantikannya. Padahal Saul ingin agar dirinya & keturunannya terus
berkuasa atas Israel, lalu tanpa alasan yg tepat dia mengejar-ngejar Daud dan ingin
membinasakan Daud. (1 Samuel 18, 19 dst) Dimana akhirnya Saul dan semua anak
lelakinya harus binasa dalam peperangan. (1 Samuel 31:1-6)
Atau juga seperti
contoh kesesatan yg dilakukan oleh Bileam yg ingin mengutuki para keturunan
Yakub atas perintah raja Balak demi mendapat kekayaan yg dijanjikan oleh raja
Balak. Tetapi akhirnya dia binasa seperti Korah yg memberontak terhadap Musa
dan secara tidak langsung juga terhadap Allah; sehingga akibatnya dia mati
ditelan oleh bumi secara hidup-hidup. (Bilangan 22:2-20,22 dan Bilangan 31:8)
Saat kita lebih
mementingkan kepentingan kita sendiri di atas segala sesuatu, maka akan ada
pihak lain yang dirugikan. Dan tentu akibatnya bisa mengenai diri kita sendiri.
Itu bisa merusak hubungan baik yang sudah dijalin lama, dan juga bisa membuat
karir/usaha kita menjadi berantakan dan tubuh kitapun menjadi sakit karenanya.
Bentuk mementingkan
diri sendiri yang banyak terjadi sekarang ini salah satunya adalah, demi
kesenangan sendiri, kita berselingkuh dan punya orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga
kita, sehingga membuat hubungan perkawinan kita akan menjadi buruk dan bisa hancur/cerai karenanya. Dimana akhirnya perbuatan ini akan membuat kita, pasangan hidup kita termasuk anak-anak menderita seumur hidup karenanya.
Atau karena kita terlalu ingin cepat & mudah menjadi kaya dan berkuasa, demi mendapat banyak uang, kita rela bekerja/berdagang dengan tidak jujur, akibatnya malah para pelanggan kita pergi atau perbuatan kita ketahuan dan ditangkap oleh polisi lalu dipenjara.
Kesaksian dari
seorang hamba Tuhan yg kami tuliskan disini bukanlah bermaksud untuk menggurui
atau merasa lebih bijak. Tetapi berdasarkan pengalaman pribadinya yang sudah
merasakan, akibat dari bersikap mementingakan diri sendiri. Semoga pengalaman
yang tidak mengenakkan tidak ikut menimpa kita para pembaca renungan pdair
hidup.
Jadi, ingatlah akan
hikmat Tuhan seperti yg tertulis diatas, yg telah diberikan kepada kita melalui
rasul Paulus, bahwa Tuhan akan membalas
setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan
tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka
dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat
kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
Doa kami:
Tuhan Yesus, ajar kami ya Tuhan
agar dalam hidup ini, kami dapat selalu tekun berbuat baik, mencari kemuliaan,
kehormatan dan kekekalan. Amin