"Sebab yg bodoh dari Allah
lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yg lemah dari Allah lebih kuat dari
manusia". (1 Korintus 1:25)
Mengapa bisa demikian
? Karena bagi orang yg dipanggil dan sepenuh hati percaya kepada Tuhan &
mengandalkanNya, maka bagi mereka, Yesus Kristus adalah kekuatan Allah dan
hikmat Allah. (1 Korintus 1:24)
Dan orang yang bodoh
bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yg berhikmat & pandai
menurut dunia. Dan apa yg tidak terpandang dan yg hina bagi dunia, dipilih
Allah, bahkan apa yg tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yg
berarti. Supaya jangan ada seorang manusiapun yg memegahkan diri dihadapan
Allah. (1 Korintus 1:27-29)
Mengenai nas tsb
diatas, ada suatu ilustrasi dari seorang hamba Tuhan yg mengatakan bahwa ada
dua jenis orang yg percaya kepada Tuhan, yaitu orang yg genius dan orang yg
idiot. “Orang genius” adalah orang yg merasa dirinya pandai, benar & rasa
percaya dirinya sangat besar. “Orang idiot” adalah orang yg merasa dirinya
bodoh, punya banyak kekurangan & kelemahan dan kurang percaya diri. Namun
dalam kehidupan sehari-hari, ternyata ada lebih banyak orang idiot yg berhasil
sejahtera & menjadi kaya raya dalam hidupnya, dibandingkan dengan
orang-orang genius.
Mengapa demikian ?
Orang genius didalam kehidupan sehari-harinya, dia selalu mengambil keputusan
dengan penuh pertimbangan, perhitungan dan ketelitian. Dalam hidupnya
sehari-hari dia selalu bertindak dg langkah yg pasti atau matang dan benar
menurutnya. Dia terpaku & mengandalkan pada hal-hal & perhitungannya
sendiri yg hebat dan pasti benar. Dan oleh sebab itu pula penghasilannyapun
sudah pasti & fixed setiap bulannya. Tetapi masalahnya bagi orang genius yg
mengandalkan dirinya sendiri adalah tidak ada kata gagal. Tetapi, ketika dia
pada akhirnya harus mengalami kegagalan juga, maka dia akan merasa dirinya
tidak berguna lagi dan putus asa.
Sedangkan orang idiot
akan hidup dengan tidak menggunakan banyak pertimbangan, perhitungan atau
ketelitian yg pasti atau matang, hidupnya bagaikan air mengalir saja. Dia
menyadari bahwa dirinya penuh dg kekurangan, kelemahan & sering mengalami kegagalan
dalam hidupnya. Menyadari akan kelemahan & kekurangannya ini, dia tidak
mudah putus asa, dan dia bersedia memulainya dari awal lagi ketika dia
mengalami kegagalan. Sebab dia lebih mengandalkan & bergantung pada belas
kasih Tuhan, Allah Pencipta-nya yg penuh belas kasih, anugerah dan kasih
karunia.
Untuk itu, maukah
kita, sebagai umatNya merendahkan diri dihadapan Yesus Kristus Tuhan,
Juruselamat, Raja dan Allah kita yg maha kuasa & kaya raya, pencipta &
pemilik langit dan bumi dan seluruh isinya, yg berkuasa di sorga dan di bumi ?
(Efesus 2:10 dan Matius 28:18) Bukanlah Yesus Kristus adalah Tuhan, Raja dan
Allah kita yg maha besar & maha mulia, yang dipuji & disembah oleh
mayoritas penduduk manusia di seluruh bumi ?
Atau masihkah kita
berani mengandalkan kehebatan & kekuatan kita sendiri, dengan hati kita
menjauh dari Tuhan dan tidak mengandalkanNya (Yeremia17:5) ? Kita merasa bahwa
kita hidupnya rohani, pemberani dan kuat, tetapi ketika mau menolong orang yg
kerasukkan setan, kita takut pada setan & roh jahat. Kita juga takut pada
kegelapan, takut pada kuasa kuasa si jahat.....dll. Tetapi tidak tahukah kita ?
bahwa setan-setan/roh jahat saja ketakutan, ketika mereka mendengar namaNya ?
(Yakobus 2:19)
Bukankah sudah
selayaknya kita ini lebih takut akan Tuhan, mengandalkanNya dan bergantung pada
kasih karuniaNya saja ? Siapakah sehingga kita ini berani membanggakan/menyombongkan
diri kita karena kita kaya, cantik/tampan, atau pandai atau kuat &
berkuasa.
Bukankah langit yg
kita lihat dg panca indera kita, bukanlah yg tertinggi sebab diatas langit ada
langit lagi ? Dan kekayaan, ketampanan/kecantikkan, kekuatan dan kemampuan kita
ini bukanlah yg paling sempurna/hebat, sebab masih ada banyak yg jauh lebih
kaya, lebih tampan/cantik, jauh lebih kuat dan lebih mampu daripada kita. Kita
ini hanyalah buatan Allah diciptakan dalam Yesus Kristus? Bukankah kita ini
jauh lebih kecil daripada debu bila dibandingkan dg segenap alam semesta
ciptaanNya ?
Menyadari semua ini,
marilah kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, segera merendahkan
diri kita dihadapan Tuhan dan mengandalkanNya saja. Bagi kita manusia ada
sangat banyak sekali hal-hal yg mustahil dan tidak mungkin. Tetapi bagi Tuhan
Allah kita, semuanya itu mungkin dan tidak ada yg mustahil. (Kejadian 18:14) Ingatlah
bahwa kita sebagai orang yg percaya kepada Tuhan, boleh merencanakan apa saja,
namun akhirnya Tuhan lah yg menentukan. (Amsal 16:9)
Doa kami:
Tuhan Yesus,
tolonglah kami agar kami dapat selalu percaya kepadaMu dg sepenuh hati dan
mengandalkan Engkau saja dalam hidup ini. Amin