“Pujilah Tuhan , hai
jiwaku! Pujilah namaNya yg kudus hai segenap batinku! Pujilah Tuhan hai jiwaku,
dan janganlah lupakan segala kebaikkanNya”! (Mazmur 103:1-2)
Bagi kebanyakan orang yg
sudah sejak lama percaya kepada Tuhan, maka seringkali terjadi bahwa mereka
mudah lupa akan segala kebaikkanNya dan lupa memuji namaNya yg kudus, yakni lupa memuji Yesus Kristus, Tuhan, Juruselamat,
Raja dan Allah mereka. Karena kesibukkan & kenyamanan hidup mereka
sehari-hari, kemungkinan bahwa mereka melupakan Tuhan itu ada. Mereka tidak
ingat akan Tuhan & kebaikkanNya, dan mereka tidak peka akan kehadiranNya
dalam hidup mereka. Tetapi berbeda dg raja Daud yang dalam segala kesibukkannya
& kenyaman hidupnya, dia selalu mengingatkan jiwanya & rohnya agar
selalu memuji-muji nama Tuhan yg kudus dan tidak pernah melupakan segala
kebaikkanNya, seperti yg telah dituliskannya dalam kitab Mazmur 103:3-14.
Sebab, ketahuilah bahwa
walaupun ketika kita, umatNya lupa akan Tuhan & segala kebaikkanNya, dan
tidak sadar atas kehadiranNya, tetapi Tuhan sendiri tidak pernah lupa akan kita
umatNya. Hanya saja ketika kita melupakan Tuhan, maka Ia tidak lagi memegang
peran yg besar dalam hidup kita.
Kita hidup seolah-olah
Tuhan tidak ada. Misalnya : Ketika kita sedang berlibur bersama keluarga dan
menikmati suatu pemandangan alam yg begitu indah & menakjubkan di tempat
kita berlibur, atau ketika kita melihat betapa indahnya, lucunya &
sempurnanya seorang bayi yg baru dilahirkan, semuanya sempurna seperti kita,
hanya saja dalam bentuk yg jauh lebih kecil & tidak berdaya. Di saat itu,
kita hanya mengaguminya saja dan tidak ingat akan Tuhan yg menciptakan alam
semesta beserta seluruh isinya, dan juga lupa akan Tuhan yg menjadikan & membentuk
bayi itu sejak dalam kandungan. Padahal pada saat-saat seperti itu, dapat muncul
suatu nilai yg jauh lebih mulia dan lebih agung, daripada segala kekayaan alam
& keindahan yg menakjubkan itu.
Memang untuk waktu yg
cukup lama, kita seolah-olah dapat hidup dg baik tanpa Tuhan. Tetapi pada suatu
ketika, kita akan merasakan kehilangan sesuatu dalam hidup & hati kita,
seolah-olah ada suatu kekosongan, sesuatu ketidak-nyaman-an, suatu perasaan
tidak damai, yang dapat diisi oleh segala harta benda, kekayaan dan kenikmatan
dalam hidup kita.
Ada suatu contoh dalam
kehidupan yg nyata, tentang seorang yg percaya kepada Tuhan. Dia adalah seorang
usahawan yg kaya raya, yg berhasil & disegani dalam dunia bisnis. Lima
belas tahun yg lalu, dia melupakan Tuhan dan tidak beribadah lagi kepadaNya dan
meninggalkan gereja, sebab dia terlalu sibuk dg bisnisnya. Selama itu, karir
adalah lebih penting bagi dirinya daripada lebih penting bagi dirinya daripada
Tuhan.
Tetapi sesudahnya, pada
suatu saat dia merasa gelisah & cemas, padahal tidak ada sesuatu yg perlu
dicemaskan dalam usahanya ataupun kehidupannya. Semuanya aman-aman dan
lancar-lancar saja. Tetapi rasa cemas, takut dan gelisah itu semakin hari
semakin membuatnya jadi semakin tidak tenang & tentram. Lalu seorang
kawannya berkata kepadanya : Kalau keadaan kamu terus seperti ini saja, maka
nanti kamu akan jadi pasien dokter pskiater dan mesti dirawat di rumah sakit
jiwa.
Mendengar itu, dia
menjadi semakin kuatir dan takut, lalu dia mencona mencari ketenangan
dimana-mana. Tetapi dia tidak bisa menemukannya. Kemudian akhirnya, dia pergi
sendiri ke suatu biara di Belanda dan mau hidup menyepi disana mencari Tuhan. Dia
menghadiri semua ibadah yg diadakan di biara itu setiap pagi sekitar dua minggu lamanya. Dia begitu tersentuh oleh
hadirat Tuhan disana, sehingga dia meyakini bahwa Tuhan ada & hadir dalam
hatinya & hidupnya dan bahwa Tuhan menyapanya dg kasihNya yg begitu lembut,
damai & menenangkannya.
Nah..., kalau kita
melupakan Tuhan, maka biasanya kita hidup dalam kedangkalan saja, dan
kekosongan yg ada dalam hati kita & jiwa kita, terus menerus kita isi dg berbagai
kesibukkan kita secara duniawi. Mungkin selama beberapa waktu kita
bisa hidup seperti itu, tetapi semuanya itu hanyalah mampu mengisi
hasrat & kehidupan jasmani kita saja, sedangkan roh kita tetap kosong &
jiwa kita menjadi kacau balau, gelisah, takut dll.
Mengapa demikian?
Sebab didalamnya tidak
ada Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat, Allah dan Raja atas seluruh aspek kehidupan
kita. Dan hal itulah yg membuat roh & jiwa kita mudah diserang oleh si
jahat dg berbagai ketakutan, kekuatiran, kegelisahan...dll. Tetapi pada suatu
saat oleh campur tangan & pertolongan Tuhan, kita akan sadar dengan apa yg
sebenarnya sedang terjadi dg kehidupan roh, jiwa dan jasmani kita.
Sebab itu sebagai orang
yg percaya kepada Tuhan, janganlah kita pernah melupakanNya dalam hidup ini,
sehingga Tuhan dapat kembali memgang peran yg besar dalam hidup kita seutuhnya.
Sebaliknya perkatakanlah kepada jiwa kita, agar selalu memuji nama Tuhan yg
kudus dan jangan pernah melupakan segala kebaikkanNya. (Mazmur 103:13-14)
Doa kami:
Tuhan Yesus, ajarlah kami
ya Tuhan dan mampukanlah kami untuk dapat selalu memuji namaMu yg kudus dan
tidak pernah melupakan segala kebaikkanMu. Amin