“Sebab sekalipun
tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa
ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut apa yg difirmankan : Demikianlah
banyaknya nanti keturunanmu”. (Roma 4:18)
Pada saat itu Abraham
sudah tidak ada dasar untuk berharap bahwa dia akan menjadi bapa banyak bangsa,
menurut apa yg difirmankan Tuhan : Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu”.
(Kejadian 15:5) Sebab sampai waktu itu, Abraham masih belum punya keturunan
dari istrinya Sarah. Padahal umur Abraham sudah kira-kira seratus tahun dan istrinya
Sarah sudah 90 tahun & rahimnya sudah sudah tertutup. Tetapi terhadap janji
Allah, Abraham tidak bimbang karena ketidak percayaan, malah dia diperkuat
(atau dlm terjemahan bhs inggris versi NASB ditulis but “grew strong in faith
“= malah “bertumbuh kuat dalam imannya kepada Allah”) dan memuliakan Allah dg
penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yg telah Ia
janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepada Abraham sebagai kebenaran. (
Roma 4:20-22) Maka Sarahpun mengandung seperti yg telah dijanjikanNya, lalu
melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya. (Kejadian
21:1-2)
Sekarang bagaimana
halnya dg kita yg juga sudah bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun menjadi
orang yg percaya kepada Tuhan, rajin beribadah menyembah & menyembah Tuhan,
suka berdoa dan baca Alkitab dan hidup menuruti firmanNya, melayaniNya....dll
? Lalu ketika kita berdoa dan sudah
sekian waktu lamanya menunggu jawaban Tuhan, tetapi belum juga ada jawabanNya
atau belum ada jalan terbuka. Atau juga, ketika kita merasa sudah tidak ada
lagi waktu dan sudah terlambat ; apakah iman kita kepada Tuhan malah dapat
bertumbuh kuat seperti contoh yg diberikan Abraham kepada kita ?
Ketika situasi dan
keadaan kelihatannya sudah mustahil bagi kita, tetapi jika kita mau tetap
percaya kepadaNya dan terus menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan tetap
berharap kepadaNya dan dg yakin tetap
memuliakan Allah dg penuh keyakinan, bahwa Ia berkuasa untuk melaksanakan
apa yg telah Ia janjikan; maka kita pun akan melihat mujizat/penggenapan janjiNya seperti yg dialami
oleh Abraham. Tetapi sebaliknya kalau yg kita doakan dg iman kepada Tuhan itu, tidak
sesuai dg janjiNya/kehendakNya, maka apa yg kita doakan tsb tidak akan
dikabulkan oleh Tuhan.
Contoh dalam Alkitab:
Hal seperti itu juga dialami oleh Daud.Ketika dia melihat kenyataan bahwa kota
tempat tinggal nya & para pengikutnya habis dibakar oleh perampok, semua
harta bendanya dan ternaknya dirampok termasuk semua perempuan-perempuan dan orang yg muda dan tua telah ditawan mereka dan juga
istri Daud & istri semua pengikutnya dan anak-anak mereka. (1 Samuel
30:1-4) Mereka tidak tahu kapan perampok itu pergi setelah merampok dan juga
tidak tahu harus pergi kemana untuk mengejar para perampok tsb. Akibatnya mereka semua menjadi sangat sedih,
menangis dan bingung, tertekan. Bahkan lebih-lebih dg Daud sebagai pemimpinnya.
Pada saat itu dia berada dalam keadaan yg sangat terjepit karena seluruh rakyat
& pengikutnya hendak melemparinya dengan batu. Dalam menghadapi persoalan
yg sepelik dan sesulit demikian, Daud tetap percaya kepada Tuhan dan malah
menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan Allahnya dan menyembah, memuji Tuhan dan
berdoa kepadaNya. Lalu Daud dengan penuh harap bertanya kepada Tuhan : Apa yg
harus dia lakukan, lalu kearah mana dia harus pergi mengejar para perampok itu,
dan apakah dia harus mengejar para perampok itu dan apakah dia dapat menyusul
para perampok itu ? (1 Samuel 30:7-8)
Ternyata pada saat
itulah Tuhan memberi jawaban & petunjukNya kepada Daud dan memberinya
mujizat. Sehingga Daud & para
tentaranya/pengikutnya tahu kearah mana mereka harus mengejar para perampok dan
Daud berhasil mengejar para perampok itu dan menghancurkan mereka. Daud dan
para tentaranya berhasil memperoleh kembali semua yg telah dirampok, termasuk semua
perempuan-perempuan dan semua orang yg muda dan tua yg ditawan dan juga istri
Daud & istri semua pengikutnya/tentaranya dan anak-anak mereka, bahkan juga
termasuk semua jarahan dan segala ternak milik para perampok. (1 Samuel
30:8-20)
Itulah yg Tuhan
selalu minta dari semua kita umatNya, yakni
tetap teguh percaya & berharap kepadaNya sesuai dg janjiNya, dalam
keadaan sesulit/se-kritis apapun, dimana-pun dan kapan-pun, sampai mujizat /janjiNya
itu menjadi nyata dalam kehidupan kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus, ketika
kami dalam persoalan yg sulit, tolonglah kami untuk tetap teguh percaya kepadaMu, bertumbuh kuat dalam iman kami kepadaMu serta
memuliakanMu dg penuh keyakinan, bahwa
Engkau berkuasa untuk melaksanakan apa yg telah Engkau janjikan. Amin