“Dan bilamana seorang
dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah
diputuskan”. (Pengkhotbah 4:12)
Kelak ketika Anak Manusia menyatakan diriNya: Pada malam itu ada dua orang
diatas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan (Lukas 17:34) Tuhan Yesus mengajar kita bahwa pada akhir zaman
akan ada pengangkatan, kalau ada dua orang diatas tempat tidur yg menggambarkan
sepasang suami istri yg dipersatukan oleh Tuhan. Dikatakan yg seorang akan
dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Untuk itu kita harus hati-hati dg hidup
kita, ada yg terangkat dan ada yg tertinggal. Artinya kita harus berjuang agar
suami & istri dan keluarga sama-sama terangat ke sorga.
Masing-masing kita
harus berjuang agar bisa hidup kudus dan hidup dalam pertobatan seumur hidup
kita. Perlu ada kasih mula-mula dalam kehidupan kita sebagai sepasang suami
istri, seperti kita masih pacaran dulu dan akan menikah, yg berjanji bahwa dalam
hidup ini akan selalu saling mengasihi baik dalam suka atau dalam duka dan
saling mengampuni. Jauhilah perzinahan, perselingkuhan dan jangan sampai ada
orang ketiga (wanita atau pria idaman lain) didalam kehidupan pernikahan kita.
Karena si iblis akan
terus menerus menentang & akan terus mencoba memecah belah persatuan dari
dua orang, yg menggambarkan kita sebagai sepasang suami istri. Sebab dia tahu
dari kitab Pengkhotbah 4:12 diatas bahwa “Ada kuasa dalam persatuan”. Persatuan
suami istri dan juga anak-anak. Kalau tidak ada persatuan lagi maka akan jadi
jauh lebih mudah untuk diputuskan oleh si iblis, sebab sudah tidak ada lagi
kuasa untuk bertahan.
Kalau dalam hidup
kita sudah tidak ada lagi kasih yg mula-mula, maka akan lebih mudah lagi bagi
si iblis untuk menyesatkan kita masing-masing dari iman kita kepada Tuhan.
Sehingga ketika akhir zaman tiba, maka akan ada satu yg dibawa dan yg lainnya
yg ditinggalkan, atau bahkan lebih buruk dari itu kedua-duanya tidak terangkat
ke sorga.
Contohnya: Bila Tuhan
yg mempersatukan kita sebagai suami dan istri, Tuhan seringkali mempersatukan
dua orang yang mempunyai perbedaan kepribadian. Dimana yang seorang lemah, yang
lainnya kuat, dan begitulah sebaliknya. Dengan demikian apabila mereka menjadi
satu, mereka menjadi lebih perkasa daripada mereka masing-masing dalam keadaan
terpisah. Sehingga dengan demikian kita akan dapat bertahan ketika ada serangan
atau godaan/pencobaan dari si jahat.
Dahulu saya tidak
memahami hal itu. Saya merasa kesal terhadap Tuhan karena Dia memberikan saya seorang
istri yang tidak mempedulikan banyak hal yang saya sukai. Tetapi akhirnya saya
menyadari bahwa Tuhan tahu akan hal yang diperbuatNya. Seandainya Dia telah
memberikan saya seorang wanita yang juga keranjingan terbang naik pesawat
kesana kemari seperti saya, maka kami akan menghabiskan sisa hidup kami di
angkasa. Kami tidak akan dapat memberitakan firman Tuhan/kebenaran dan juga
tidak akan dapat menjadi saluran berkat dan kasihNya bagi sesama.
Apakah ada
orang-orang dalam hidup kita yang berbeda dengan kita? Janganlah biarkan si
jahat memanfaatkan perbedaan itu untuk saling menjauhkan kita. Bersyukurlah
kepada Tuhan untuk perbedaan itu! Biarkanlah Tuhan mengajar kita cara
menghargai perbedaan itu. Biarkanlah Tuhan memperlihatkan betapa perkasanya kita
jadinya, apabila bersama-sama dipersatukan dan kelak bersama-sama dibawa Tuhan
ke sorga.
Untuk itu janganlah
pernah biarkan iblis memanfaatkan perbedaan untuk saling menjauhkan kita
terutama sebagai pasangan suami istri dan keluarga.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
penuhilah persatuan kami sebagai suami istri dg kasihMu, sehingga kami dapat
senantiasa saling mengasihi dg kasih yg mula-mula. Amin