“Tetapi sekarang sesudah
kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah
kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yg lemah dan miskin dan mulai lagi
memperhambakan diri lagi kepadanya? Kamu dg teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yg tetap dan
tahun-tahun”. (Galatia 4:9-10)
“Tetapi sekarang sesudah
kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah
kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yg lemah dan miskin dan mulai lagi
memperhambakan diri lagi kepadanya? Kamu dg teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yg tetap dan
tahun-tahun”. (Galatia 4:9-10)
Firman Tuhan sudah
katakan bahwa untuk segala sesuatu ada waktu dan masanya. (Pengkhotbah 3:1-8)
Jadi tidaklah perlu kita kuatir, takut, bingung, bimbang akan hari, bulan,
hari, tahun atau waktu tertentu. Contohnya:
Di negri Belanda,
Eropa dan juga Amerika Serikat, yg kebanyakan mereka adalah orang yg percaya
kepada Tuhan, tetapi mereka juga percaya kepada dongeng nenek tua/takhayul.
Yaitu agar mereka jangan berpergian naik kapal terbang kemanapun pada setiap
hari jum’at yg jatuh pada tanggal tigabelas, sebab bisa terjadi musibah.
Demikian juga mereka percaya pada takhayul lainnya, yaitu mereka takut kalau
melihat kucing hitam atau takut kalau berjalan dibawah tangga, sebab bisa sial
katanya. Begitu juga ada sebagian bagi umat Tuhan karena mereka ingin agar
bisnisnya tetap maju/menguntungkan dan tidak mau rugi/mundur/bangkrut, maka
mereka suka datang meminta petunjuk kepada “orang pinter/dukun/peramal”.. dll.
Mereka percaya kepada ramalan/perkataan mereka. Dan mereka mau tunduk &
melakukan perintah “dukun/peramal/orang pinter” tsb, yang berupa larangan atau
pantangan tertentu yg tidak boleh dilanggar, agar mereka tidak terkena musibah
atau sial atau kerugian.
Padahal bagi
orang-orang yg percaya kepada Tuhan, kita sudah tahu dari firman Tuhan dalam
kitab Pengkhotbah bahwa dalam hidup ini untuk segala sesuatunya ada waktunya.
Yaitu “ada waktunya kita menangis/berduka atau tertawa/bergembira”; dan “ada
waktunya kita senang/untung/ berkelimpahan atau susah/ rugi/ sial/ kekurangan”;
dan juga ada waktunya kita sakit atau sehat”... dll.
Jadi sebagai umat
Tuhan, janganlah kita menjadi takut atau bingung atau mengomel/mengeluh atau
bersedih yg berkelebihan ketika menghadapi waktu/keadaan yg sulit, menderita
atau sakit dll. Sebab hal itu memang adalah suatu hal/pekerjaan yg dilakukan
Tuhan yg tidak dapat diselami/dimengerti oleh manusia dari awal sampai akhir.
(Pengkhotbah 3:11) Yang perlu kita lakukan adalah tetap jalani hidup ini
seperti biasanya bersama Tuhan. Dan percayalah dg sungguh-sunguh kepada Tuhan
& selalu berharap kepadaNya bahwa Ia akan menjadikan segala sesuatu indah
pada waktuNya. Percayalah bahwa janjiNya itu pasti akan digenapi bagi kita
dalam hidup ini. Dan kalau waktu-waktu seperti itu, kita juga masih bisa makan
atau minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih lelah pekerjaan/usaha
kita, maka kita harus beryukur kepadaNya. Sebab hal itu adalah suatu
anugerah/pemberian Allah. (Pengkhotbah 3:13)
Untuk itu, janganlah sebagai
umat Tuhan, kita mau percaya lagi kepada dongeng nenek tua/takhayul atau
percaya lagi kepada dukun/peramal dll. Sebab itu berarti kita sudah menundukkan
diri/memperhambakan diri lagi kepada roh-roh dunia yg lemah dan miskin. Pada
waktunya roh-roh dunia itu akan meminta upahnya dari kita, yakni kebahagiaan,
sukacita, damai sejahtera kita beserta keluarga. Dan pada akhirnya, sebagai
pengikutnya, kitapun akan turut binasa bersama mereka.
Dan kalau kita,
umatNya tetap juga bersikeras untuk tunduk & percaya juga kepada mereka,
maka kita akan kehilangan semua keselamatan kekal, kebahagiaan, kebenaran,
kasih damai sejahtera yg sudah kita terima dari Tuhan Yesus Kristus, pada saat
kita percaya kepadaNya. (Galatia 4:11)
Doa kami:
Tuhan Yesus yg baik,
kuatkanlah iman kami kepadMua, agar kami dapat tetap kuat bersama Engkau dalam
menghadapi hari-hari kami dalam hidup ini. Amin