“Kamu
berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-bai palsu itu;
sebab Roh yg ada dalam kamu, lebih besar daripada roh yg ada didalam dunia”. (1
Yohanes 4:4)
Ada
seorang ibu yg percaya & hidup mengasihi Tuhan Yesus, dia berusia sekitar
60 tahunan yg bersaksi. Pada suatu saat sedang berkunjung ke rumah adik
perempuannya, disana dia betemu dg seorang peramal yg diundang oleh iparnya
dari suatu negri di Asia. Padahal adik perempuannya dan suaminya juga adalah
orang yg percaya kepada Tuhan, tetapi mungkin adik ipar-nya itu hanya percaya
kepada Allah dg cara yg mudah, yakni mungkin karena hanya mengikuti saja
nasihat ibunya yg percaya kepada Tuhan, maka dia menjadi pengikut Kristus. Namun
sebenarnya dalam hidupnya, seolah-olah Allah itu tidak ada. Dia acuh tak acuh
terhadap Allah, termasuk firmanNya, kebenaranNya, ketetapanNya dan perintahNya.
Apalagi melakukan firmanNya, hal itu sama sekali tidak pernah terpikirkan
olehnya. Karena dia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak hidup menuruti segala
perintahNya, maka iparnya itu tidak diam didalam Allah dan Allah tidak diam
didalam dia, melalui Roh Kudus yg telah dikaruniakan Allah kepadanya. (Yohanes
14:15-17 dan 1 Yohanes 3:24)
Sehingga
akibatnya dalam hidupnya tidak ada Roh Kudus yg menyertainya dan hidup
bersamanya. Sehingga diapun dapat dg mudah ditaklukkan oleh roh dunia yg ada
didalam peramal itu dan percaya pada apa yg dikatakannya. Padahal perkataanya
itu adalah berdasarkan hikmat dari roh-roh dunia yg terbatas/fana yg jauh dari
kebenaran Allah.
Sebaliknya,
kalau saja dia percaya kepada Tuhan dan hidup menuruti firmanNya, maka sadar
atau tidak sadar Roh Kudus yg menyertainya dan ada dalam dirinya akan
menolongnya dan memimpin dia kedalam seluruh kebenaran. Dan pada suatu saat dia
akan tahu & mengerti bahwa dia itu adalah bait Allah Roh Kudus yg hidup
menyertainya dan diam didalam dirinya (Galatia 6:19). Dan Roh Kudus itu akan
menolongnya, menghiburnya serta menginsafkannya akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Dan Roh Kudus juga akan
memberitakan kepadanya akan hal-hal yg akan datang. (Yohanes 15:16-17 dan 16:6-14)
Dan
karena Roh Kudus yg ada dalam dirinya itu, jauh lebih kuat, lebih besar
kuasanya, dan hikmatNya...dan segala-galanya; daripada segala roh-roh yg ada
dalam dunia. (1 Yohanes 4:4) ; maka dia tidak akan percaya dan bertanya-tanya
lagi kepada peramal-peramal itu. Sebab dia akan tahu bahwa peramal yg
diundangnya itu hanya berbicara tentang hal-hal duniawi yg sesuai dg pengertian
mereka saja ataupun tentang hal-hal yg terbatas/yg fana sesuai dg pengertian
dari roh-roh duniawi yg ada dalam diri peramal itu saja.
Jadi
ketika adik iparnya meminta kepada peramal itu untuk meramal kakak perempuan
istrinya, ternyata peramal itu tidak mampu berkata apa-apa, melainkan hanya
berkata: Maaf, saya tidak tahu harus berkata apa, sebab saya tahu bahwa ibu ini tidak akan pernah percaya terhadap kata-kata ramalan saya. Dan
kejadian itu sangat mengembirakan & menguatkan hati ibu itu, bahwa Roh
Kudus sungguh selalu menyertai dia dan diam bersama dia.
Sebab itu bagi kita yg percaya & mengasihi Tuhan, mulai sekarang janganlah kita mau pergi bertanya-tanya kepada
dukun/peramal & percaya kepada mereka lagi. Kalau kita tetap sering bertanya kepada peramal/dukun tentang nasib dan masa depan kita, itu artinya kita sengaja menundukkan/menghambakan roh kita kepada roh yg ada dalam dukun/peramal itu, dan kita sudah meremehkan Roh Kudus yaitu Roh Allah yg menyertai & diam didalam kita. (Galatia 4:9) Kita dengan teliti memelihara hari, bulan dan tahun dll, seolah-olah nasib & masa depan kita ditentukan oleh apa yg kita buat pada bulan atau tahun-tahun tertentu. Sesuai petunjuk dari peramal/dukun, mungkin ada suatu waktu tertentu kita tidak boleh turut melayat saudara kita yg kita kasihi, yang meninggal dunia, atau tidak boleh berbuat ini atau itu sebagai pantangannya dll.
Padahal firman Tuhan sudah katakan bahwa untuk segala sesuatu ada waktu dan masanya. (Pengkhotbah 3:1-8) Jadi tidaklah perlu kita terlalu kuatir akan hari, bulan, hari dan waktu tertentu. Sebab kita tahu bahwa dalam hidup ini, ada kalanya kita berduka atau bergembira, dan ada kalanya kita senang/berkelimpahan atau susah/kekurangan, ada kalanya kita sakit atau sehat dll, jadi tetaplah jalanilah hidup ini seperti biasanya bersama Tuhan. Dan percayalah dg sungguh-sunguh kepada Tuhan & berharap kepadaNya bahwa janjiNya akan digenapi bagi kita dalam hidup ini. Maka pada waktuNya nanti kita akan melihat & menikmati semua janjiNya, yaitu masa depan yg damai sejahtera dan penuh harapan. (Yeremia 29:11)
Padahal firman Tuhan sudah katakan bahwa untuk segala sesuatu ada waktu dan masanya. (Pengkhotbah 3:1-8) Jadi tidaklah perlu kita terlalu kuatir akan hari, bulan, hari dan waktu tertentu. Sebab kita tahu bahwa dalam hidup ini, ada kalanya kita berduka atau bergembira, dan ada kalanya kita senang/berkelimpahan atau susah/kekurangan, ada kalanya kita sakit atau sehat dll, jadi tetaplah jalanilah hidup ini seperti biasanya bersama Tuhan. Dan percayalah dg sungguh-sunguh kepada Tuhan & berharap kepadaNya bahwa janjiNya akan digenapi bagi kita dalam hidup ini. Maka pada waktuNya nanti kita akan melihat & menikmati semua janjiNya, yaitu masa depan yg damai sejahtera dan penuh harapan. (Yeremia 29:11)
Doa
kami:
Tuhan
Yesus, mampukanlah kami untuk dapat lebih sungguh lagi percaya kepadaMu dan
berusaha selalu hidup menuruti firmanMu sepanjang hidup kami. Amin