Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 05.43 under


“Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual dibawah kuasa dosa. Sebab apa yg aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yg aku kehendaki yg aku perbuat, tetapi yg aku benci, itulah yg aku perbuat”. (Roma 7:14-15)



Perkataan “hukum Taurat adalah rohani” dalam nas diatas, maksudnya adalah bahwa hukum Taurat yaitu lima kitab pertama dalam kitab Perjanjian Lama yg diberikan Allah melalui nabi Musa bagi semua umatNya adalah berasal daripadaNya. Dan semuanya adalah benar dan kudus.
Tetapi masalahnya bukanlah hukum Taurat, melainkan sejak manusia pertama Adam & Hawa jatuh dalam dosa, semua kita manusia keturunannya, termasuk kita umatNya adalah bersifat jasmaniah/daging yg mempunyai hawa nafsu yakni sudah terjual dibawah kuasa dosa. Akibatnya apa yg kita perbuat kita seringkali tanpa disadari telah membuat kita jatuh lagi dalam dosa.
Seperti ada suatu kesaksian sdr Irfan dalam acara Solusi di siaran Malakootshine TV kemarin pagi, sebenarnya sejak kecil dia sudah menjadi umat Tuhan, ikut kepercayaan orang tuanya yg percaya kepada Tuhan Yesus dan dibaptis dalam namaNya. Tetapi sebagai seorang pemuda yg tinggal bersama orang tuanya disuatu kota di Jawa Tengah, ketika dia mau hidup kudus & benar serta tidak mau berhubungan badan/sex dg pacarnya sebelum menikah, ternyata karena pacarnya yg mengajaknya utk melakukan hubungan badan, dia tidak mampu menolaknya. Sebab selain karena sebagai manusia, yang bersifat daging yakni terjual dibawah kuasa dosa, dan juga demi menyenangkan hati pacarnya bahwa dia sungguh mengasihinya; lalu diapun melakukannya & jatuh dalam dosa sex/dosa zinah. (Keluaran 20:14) Kemudaian setelah sekian lama berpacaran dia mendapati, bahwa pacarnya itu sudah juga melakukan hubungan badan dg pemuda lain sebelumnya. Dia merasa kecewa dan marah dan diapun memutuskan hubungan dengan pacarnya itu.
Pemuda ini lalu kembali ke rumah orang tua-nya dan mengakui semua kesalahannya kepada mereka dan setelah didoakan oleh mereka, dia pergi ke Jakarta untuk menjauhi hubungannya dg pacarnya itu. Di Jakarta dia mengikuti suatu ibadah kristiani dan didoakan oleh pengerja seiman disana. Untuk sementara waktu dia merasa tenang dan damai bersama Tuhan dan terus menjalankan hidup yg kudus & benar. Tetapi sayangnya beberapa waktu kemudian, ketika dia sedang berkendara dia rindu & teringat kembali kepada pacarnya itu. Dan tanpa terasa atau disadarinya, ternyata dia sudah mengikuti keinginan hatinya itu dan kembali ke kota di Jawa Tengah itu dan bertemu kembali dg mantan pacarnya. Dan singkat kata, diapun jatuh kembali dalam dosa zinah yakni melakukan hubungan badan dg mantan pacarnya itu. Dia telah kehilangan perasaan berdosanya terhadap Tuhan dan dengan mudahnya dia kemudian melakukan dosa yg sama berkali-kali dg pacarnya itu. Dia sangat menyesal dan bertobat untuk tidak berbuat dosa sex lagi. Tetapi hal itu sangat sulit untuk dapat dilakukannya.
Demikian juga halnya, ketika kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan masih dg mudahnya mau melakukan dosa bohong/dusta terus berulang kali, demi “sesuatu yg menguntungkan/berguna” bagi kita. Padahal firman Tuhan katakan agar kita jangan berdusta dan membuang segala dusta dari kehidupan kita. (Imamat 19:11 dan Efesus 4:25)

Kesulitan/masalah yg sama juga ternyata telah dialami oleh rasul Paulus ketika itu seperti yg dikatakannya :  “Sebab apa yg aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yg aku kehendaki yg aku perbuat, tetapi yg aku benci, itulah yg aku perbuat.....Sebab aku tahu, bahwa didalam aku, yaitu aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yg baik. (Roma 7:15,18-20)
Sehingga, seorang pemimpin gereja katolik ketika itu, yaitu Paus Pius XII pernah menyatakan bahwa “Greatest sin of our modern generation, is that it has lost all the sense of sin”. Yaitu sebagai manusia kita telah kehilangan “perasan berdosa”. Dan ini menjadi suatu fenomena yg berbahaya bagi iman kita kepada Tuhan. Kita adalah manusia celaka tulis rasul Paulus ketika itu. Sungguh tidak ada yg bisa melepaskan kita dari semua itu, hanya Yesus Kristus, Tuhan kita yg dapat melepaskan kita dari semua itu. (Roma 7:24) Ya benar ! Hanya Yesus Kristus Tuhan saja melalui RohNya yaitu Roh Kudus yg dapat melepaskan kita dari semua itu. Dan agar tidak ada lagi penghukuman bagi kita, maka kita perlu ada didalam Yesus Kristus.
Untuk itu, kita harus mengaku & percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. (Lukas 1:31-32) Maka dengan demikian kita berada dalam Allah dan Allah didalam kita. (1 Yohanes 4:15) Dan Ia melalui RohNya yaitu Roh Kudus yg diutus Bapa, akan tinggal dalam hati & hidup kita menjadi penolong dan kebenaran kita. Ia akan memampukan kita untuk melepaskan diri dari semua kedagingan dan hawa nafsu duniawi. Walaupun sesekali kita masih dapat jatuh dalam dosa yg sama lagi, tetapi setelah mengaku dosa dan minta ampun kepada Tuhan lagi, maka kita semakin hari akan menjadi semakin kuat untuk dapat hidup kudus dan benar.
Dalam hal ini, kita harus selalu berusaha hidup dalam pertobatan seumur hidup kita dg menjauhi segala yg jahat yg dapat menggoda kita terjatuh kembali kepada dosa yg sama lagi.


Doa kami:
Tuhan Yesus, kami percaya & mengaku bahwa Engkau Tuhan Yesus Kristus adalah Anak Allah.Sekarang tolonglah kami umatMu agar dapat senantiasa hidup dalam pertobatan. Amin


0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin