“Demikian juga kamu, hai
suami-suami, hiduplah bijaksana dg istrimu sebagai kaum yg lebih lemah!
Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan,
supaya doa kamu jangan terhalang”. (1Petrus 3:7)
Dalam terjemahan Alkitab bahasa
“Indonesia masa kini “, yg diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, firman
Tuhan dalam nas diatas ditulis sbb : Dan kalian juga, suami-suami, hendaklah
hidup dg penuh pengertian terhadap istrimu dan dg kesadaran bahwa mereka adalah
kaum yg lemah! Perlakukankah mereka dg hormat, sebab mereka bersama-sama dg
kalian, akan menerima anugerah hidup sejati dari Allah. Lakukanlah ini, supaya
tidak ada yg menghalangi doamu.
Ini adalah suatu perintah
Tuhan melalui rasul Petrus, khususnya bagi kita para suami yg percaya kepada
Tuhan, agar kita dapat menerima anugerah kehidupan sejati dari Allah dan juga agar
doa-doa kita tidak terhalang.
Sebagai seorang suami & sebagai kepala keluarga
tentunya kita ingin agar kita bersama istri dan anak-anak dapat hidup dengan sehat,
nyaman, tenteram, damai, bahagia dan berkecukupan dalam segala hal seumur hidup
kita. Yakni suatu kehidupan sejati dari Allah, dimana kita seolah-olah dapat
merasakan suatu kehidupan di bumi seperti di sorga atau di Taman Eden.
Segalanya yg kita perlukan dalam hidup ini, sepertinya sudah dicukupkan dan
disediakan oleh Tuhan bagi kita.
Untuk itu, sebagai suami
kita perlu mulai belajar hidup dg penuh pengertian terhadap istri kita.
Contohnya antara lain: Janganlah
karena kita sedang pusing & kesal dengan
masalah & persoalan dalam pekerjaan/usaha kita, lalu kita bersikap tidak
bijaksana terhadap istri kita; antara lain dg memarahi dg keras & kata2
kasar terhadap istri kita sebagai pelampiasan kepusingan & kekesalan kita
itu. Kita perlu mempunyai pengertian, bahwa istri kita tidaklah mengetahui apa-apa
tentang masalah & persoalan kita di kantor/usaha kita. Jadi lebih baik kita
menjelaskannya kepada istri kita dg tenang, lalu mengajaknya berdoa bersama
kepada Tuhan. Bukankah mereka adalah kaum wanita yg lebih lemah dan lebih
sensitip/halus perasaannya dan berbeda daripada kaum laki-laki.
Selain itu kita juga
perlu menghormati istri kita, karena bukankah mereka juga yg melahirkan
anak-anak kita dan menyusui & membesarkan mereka. Dan sebagai istri kita yg
hidup bersama kita, bukankah mereka juga adalah teman pewaris kasih karunia
yaitu kehidupan yg dari Allah.
Kalau kita mau bertindak dan bersikap demikian terhadap istri kita hari demi hari sepanjang umur hidup kita, maka yang perlu kita lakukan adalah : Mengatakannya saja dalam doa kepada Tuhan bahwa kita mau melakukan firmanNya itu, maka Tuhan-pun akan memampukan kita untuk melakukannya oleh RohNya yg tinggal bersama kita. (Ulangan 30:14)
Dan doa-doa kitapun tidak
akan terhalang, sehingga dengan demikian tanpa kita sadari, kita akan dapat
solusi/jalan keluarnya dari Tuhan dalam mengatasi semua masalah dan persoalan
dikantor/usaha kita itu, ataupun masalah ingin punya keturunan atau masalah lainnya.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah
kami agar kami dapat senantiasa hidup bijaksana dg istri kami dan
menghormatinya sebagai pewaris kehidupan sejati daripadaMu. Amin