“Berikanlah kami pada
hari ini makanan kami yang secukupnya.” (Matius 6:11)
Shalom para sahabat
pembaca renungan pdairhidup.
Masih ada banyak diantara kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan Yesus, seringkali membicarakan hari esok, antara lain tentang bagaimana menata hari esok untuk menyongsong masa depan yg baik.
Kita boleh saja memiliki sebuah cita-cita & rencana untuk mencapai sebuah Tujuan hidup kita.
Namun yg perlu kita sadari adalah bahwa keadaan hari esok sangat di tentukan oleh bagaimana cara kita hidup hari ini. Disini maksudnya bukanlah berarti bahwa kita tidak boleh memiliki sebuah cita-cita & rencana untuk mencapai suatu tujuan hidup kita, tetapi agar kita juga tetap fokus & tidak membiarkan hari ini berlalu dengan sia-sia.
Masih ada banyak diantara kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan Yesus, seringkali membicarakan hari esok, antara lain tentang bagaimana menata hari esok untuk menyongsong masa depan yg baik.
Kita boleh saja memiliki sebuah cita-cita & rencana untuk mencapai sebuah Tujuan hidup kita.
Namun yg perlu kita sadari adalah bahwa keadaan hari esok sangat di tentukan oleh bagaimana cara kita hidup hari ini. Disini maksudnya bukanlah berarti bahwa kita tidak boleh memiliki sebuah cita-cita & rencana untuk mencapai suatu tujuan hidup kita, tetapi agar kita juga tetap fokus & tidak membiarkan hari ini berlalu dengan sia-sia.
Kata “hari ini” adalah
kata yg di ajarkan Tuhan Yesus kepada kita dalam Doa Bapa Kami. Dalam nas
tersebut diatas, Ia mengajarkan agar kepada kita meminta rezeki/berkat/makanan
secukupnya untuk hari ini.
Kita perlu mengisi hari ini dengan sebaik-baiknya dengan kegiatan & hal-hal penting yg dapat menunjang masa depan kita.
Contoh: Kalau minggu depan akan ada ujian, maka tentunya kita perlu belajar & mempersiapkannya sejak hari ini semampu kita, dan bersama Tuhan kita percaya bahwa kita pasti akan dapat mempersiapkannya dg baik. Tetapi kalau kita malas-malas-an & tidak mau belajar sejak hari ini, melainkan hanya belajar sehari sebelum ujian, maka tentunya kita akan menjadi panik atau kuatir sedemikian, sampai-sampai membuat kertas contekan kecil atau terus belajar semalaman. Dalam hal yg demikian, itu artinya kita tidak mengisi hari ini dg kegiatan & hal-hal penting yg akan menunjang masa depan kita, namun malahan sebaliknya.
Bagaimana halnya dengan hari-hari kita sekarang ini ?
Kalau hari ini kita masih terus kuatir akan masa depan kita & hari esok, maka kita harus membuang kuatir itu & menyerahkan kuatir kita itu pada Tuhan. Kemudian nyatakanlah dalam segala hal keinginan kita kepadaNya dalam doa dan ucapan syukur. Maka damai sejahteraNya yg melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Tuhan Yesus Kristus. (Mazmur 55:23 dan Filipi 4:6)
Kita perlu mengisi hari ini dengan sebaik-baiknya dengan kegiatan & hal-hal penting yg dapat menunjang masa depan kita.
Contoh: Kalau minggu depan akan ada ujian, maka tentunya kita perlu belajar & mempersiapkannya sejak hari ini semampu kita, dan bersama Tuhan kita percaya bahwa kita pasti akan dapat mempersiapkannya dg baik. Tetapi kalau kita malas-malas-an & tidak mau belajar sejak hari ini, melainkan hanya belajar sehari sebelum ujian, maka tentunya kita akan menjadi panik atau kuatir sedemikian, sampai-sampai membuat kertas contekan kecil atau terus belajar semalaman. Dalam hal yg demikian, itu artinya kita tidak mengisi hari ini dg kegiatan & hal-hal penting yg akan menunjang masa depan kita, namun malahan sebaliknya.
Bagaimana halnya dengan hari-hari kita sekarang ini ?
Kalau hari ini kita masih terus kuatir akan masa depan kita & hari esok, maka kita harus membuang kuatir itu & menyerahkan kuatir kita itu pada Tuhan. Kemudian nyatakanlah dalam segala hal keinginan kita kepadaNya dalam doa dan ucapan syukur. Maka damai sejahteraNya yg melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Tuhan Yesus Kristus. (Mazmur 55:23 dan Filipi 4:6)
Sebab kuatir itu adalah
semacam kebimbangan atau mendua hati yang akan menyebabkan hati kita tidak
tenang dan membuat kita memikirkan antara hal hal yg berguna dan hal hal yg
merusak, yakni antara percaya & mengandalkan Tuhan atau percaya &
mengandalkan diri kita sendiri. Kalau kita mendua hati maka kita tidak akan
mendapat apa-apa dari Tuhan. (Yakobus 1:6-8)
Ingatlah akan perkataan Tuhan ini dalam kita Amsal 23:18 bahwa masa depan sungguh ada bagi kita
dan harapan kita tidaklah akan hilang. Mungkin untuk besok kita belum punya apa-apa untuk makan, tetapi janganlah putus harapan kepada Tuhan, Ia pasti akan memberikan jalan keluarnya kepada kita sehingga kita dapat makan. Ingatlah akan burung-burung dilangit yg tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yg di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu ? (Matius 6:26)
Ingatlah akan perkataan Tuhan ini dalam kita Amsal 23:18 bahwa masa depan sungguh ada bagi kita
dan harapan kita tidaklah akan hilang. Mungkin untuk besok kita belum punya apa-apa untuk makan, tetapi janganlah putus harapan kepada Tuhan, Ia pasti akan memberikan jalan keluarnya kepada kita sehingga kita dapat makan. Ingatlah akan burung-burung dilangit yg tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yg di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu ? (Matius 6:26)
Ada seorang hamba Tuhan yg
tugasnya melayani jemaat Tuhan di daerah bersaksi: Pada suatu hari dia belum punya
makanan untuk dimakan bagi dia, istri dan anak2nya. Setelah mengantarkan
anak2nya ke sekolah, dia berdoa kepada Tuhan bhwa dia perlu beras dan lauk pauk
utk keluarganya. Tidak lama setelah dia berdoa, ada bel berbunyi dan ada
kiriman dari Semarang, ternyata ibunya mengirimkan dia beras sekarung dari
Semarang. Dan tidak lama kemudian ada bel berbunyi lagi ternyata ada kiriman
beberapa ekor ayam panggang dari kakaknya yg di Bandung. Dia sangat bersyukur
kepada Tuhan Yesus yg dia kasihi & layani dg segenap hati. Ketika menjemput
anak-anak2nya pulang sekolah, anak perempuannya bertanya : Pah, apakah ada
makanan untuk hari ini, tadi pagi kata si mbak engga ada makanan dirumah.
Ayahnya menjawab: Jangan kuatir, Tuhan sudah siapkan makanannya dg berlimpah
dan ada ayam panggang lagi.
Jadi fokuslah pada hidup
hari ini, karena hari esok pun akan menjadi hari ini, suatu saat ketika kita
melewatinya. Jangan sia-siakan hari ini, melainkan tetaplah teguh percaya
kepada Tuhan, Ia pasti pelihara semua kita umatNya yg mengasihiNya dg segenap
hati & akal budi kita dan melakukan usaha/pekerjaan kita yg ada dg sebaik-baiknya
seperti untuk Tuhan. Ia pasti akan memberi kita makan dari pohon kehidupan yg
ada di Taman Firdaus Allah. Artinya kita akan diberiNya berkat/makanan/minuman
dg tidak berkekurangan, kesehatan yg baik, punya pekerjaan/usaha dan hidup
damai sejahtera. (Wahyu 2:7)
Renungan ini disampaikan
oleh seorang saudari kita seiman, kawan sekerja Allah yg tinggal jauh dari
Jakarta. Semoga bermanfaat dan Tuhan memberkati kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus, berilah
kepada kami pada hari ini makanan yg secukupnya. Kami percaya bahwa Engkau
pasti akan pelihara kami umatMu yg mengasihiMu lebih daripada burung-burung di
udara. Amin