“Maka Yesus berkata pada
orang banyak , kataNya: Akulah terang dunia, barangsiapa mengikut akau dia
tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan dia akan mempunyai terang hidup”
(Yohanes 8:12)
Tadi pagi saya mendengar
suatu kisah yg dialami oleh seorang wanita Kristen yg sudah berusia lebih dari
tujuh puluh tahun , tetapi dia masih gesit dan sehat. Suatu waktu, dia pergi berlibur ke Singapura
dan naik taxi untuk jalan-jalan disekitar Orchard Road. Namun karena antrian
taxinya tidak jalan-jalan, lalu wanita ini pergi berjalan menuju ke taksi yang
paling depan, dia buka pintu taksi itu dan dengan tersenyum dia bertanya: "Mengapa
tidak berjalan?"
Ternyata penumpang dan supir taksi sedang bertengkar mulut. Penumpang berkata bahwa supir taksi tidak mau mengantarnya ke Tanah Merah sedang Kapalnya sudah hampir berangkat dan supir taksi berkata bahwa dia supir baru dan tidak tahu arah ke Tanah Merah.
Ibu ini permisi masuk ke dalam taksi itu, lalu menutup pintu taksi dan memerintahkan supir taksi untuk segera berjalan, karena antrian taksi sudah terlalu panjang dan banyak orang yg antrti dan sudah marah-marah. Ibu ini berkata kepada supir taksi, "Saya akan tunjukkan jalan ke Tanah Merah".
Sambil jalan, ibu ini mulai menelepon teman-temannya yang tinggal di Singapura, karena sebagai orang Indonesia, ibu ini tidak tahu jalan ke tanah merah.Namun dengan bantuan temannya via telepon, dia bisa menunjukkan jalan ke Tanah Merah kepada supir taksi.
Di tengah jalan, supir taksi berhenti dan dia bilang sebaiknya ibu turun di sini saja. Ibu mau ke Orchard bukan? Karena kalau ibu ikut ke Tanah Merah dan balik ke Orchard akan mahal, ibu harus membayar $ 30. Namun ibu ini berkata, tidak apa-apa.
Akhirnya taksipun berjalan dan menuju ke Tanah Merah, untuk mengantar penumpang yang lebih dulu naik taksi tersebut. Si penumpang bertanya, mengapa ibu ini begitu baik dan begitu riang gembira mau menolong mereka?
Ibu ini bilang bahwa dia sedang bersukacita karena Tuhan begitu baik kepadanya dalam banyak hal. Dan mulailah ibu ini menceritakan banyak keajaiban yang telah terjadi dalam hidupnya, bahwa semuanya itu terjadi semata-mata karena belas kasihan Tuhan semata.
Mereka bertiga asyik berbicara banyak hal tentang Tuhan di dalam taksi tersebut.
Akhirnya sampailah mereka di Tanah Merah dan taksi masih harus mengantar ibu tadi ke Orchard.
Dalam perjalanan pulang, supir taksi tadi berkata, bahwa sudah 20 tahun dia tidak berdoa kepada Tuhan, dia sudah putus hubungan dengan Tuhan. Dan sambil menangis dia berterima kasih bahwa hari ini, dia diingatkan untuk kembali kepada Tuhan.
Ibu ini mengakhiri ceritanya dengan satu kalimat : Uang $ 30 itu tidak mahal untuk membawa satu orang/jiwa kembali kepada Tuhan.
Ternyata penumpang dan supir taksi sedang bertengkar mulut. Penumpang berkata bahwa supir taksi tidak mau mengantarnya ke Tanah Merah sedang Kapalnya sudah hampir berangkat dan supir taksi berkata bahwa dia supir baru dan tidak tahu arah ke Tanah Merah.
Ibu ini permisi masuk ke dalam taksi itu, lalu menutup pintu taksi dan memerintahkan supir taksi untuk segera berjalan, karena antrian taksi sudah terlalu panjang dan banyak orang yg antrti dan sudah marah-marah. Ibu ini berkata kepada supir taksi, "Saya akan tunjukkan jalan ke Tanah Merah".
Sambil jalan, ibu ini mulai menelepon teman-temannya yang tinggal di Singapura, karena sebagai orang Indonesia, ibu ini tidak tahu jalan ke tanah merah.Namun dengan bantuan temannya via telepon, dia bisa menunjukkan jalan ke Tanah Merah kepada supir taksi.
Di tengah jalan, supir taksi berhenti dan dia bilang sebaiknya ibu turun di sini saja. Ibu mau ke Orchard bukan? Karena kalau ibu ikut ke Tanah Merah dan balik ke Orchard akan mahal, ibu harus membayar $ 30. Namun ibu ini berkata, tidak apa-apa.
Akhirnya taksipun berjalan dan menuju ke Tanah Merah, untuk mengantar penumpang yang lebih dulu naik taksi tersebut. Si penumpang bertanya, mengapa ibu ini begitu baik dan begitu riang gembira mau menolong mereka?
Ibu ini bilang bahwa dia sedang bersukacita karena Tuhan begitu baik kepadanya dalam banyak hal. Dan mulailah ibu ini menceritakan banyak keajaiban yang telah terjadi dalam hidupnya, bahwa semuanya itu terjadi semata-mata karena belas kasihan Tuhan semata.
Mereka bertiga asyik berbicara banyak hal tentang Tuhan di dalam taksi tersebut.
Akhirnya sampailah mereka di Tanah Merah dan taksi masih harus mengantar ibu tadi ke Orchard.
Dalam perjalanan pulang, supir taksi tadi berkata, bahwa sudah 20 tahun dia tidak berdoa kepada Tuhan, dia sudah putus hubungan dengan Tuhan. Dan sambil menangis dia berterima kasih bahwa hari ini, dia diingatkan untuk kembali kepada Tuhan.
Ibu ini mengakhiri ceritanya dengan satu kalimat : Uang $ 30 itu tidak mahal untuk membawa satu orang/jiwa kembali kepada Tuhan.
Sebenarnya sebagai
orang-orang yg percaya kepada Tuhan, dimanapun kita berada, kita adalah bagian dari solusi dan bukan dari
masalah. Kita semua adalah bagian daripada “terang dan bukan kegelapan”; sebab
sebagai pengikut-pengikutNya, kita semua sudah mempunyai terang hidup yg dari
Tuhan. (Yohanes 8:12 dan Matius 5:14) Tuhan ingin agar terang yg ada pada kita bercahaya
didepan semua orang, supaya mereka melihat perbuatan kita yg baik dan
memuliakan Bapa kita yg di sorga.
Untuk itu kita harus
berani & rela berkorban/berbuat kebaikkan yg telah disediakan Allah
sebelumnya (Efesus 2:10), sehingga mereka yg belum mengenal Tuhan juga dapat
turut berbahagia dan menikmati terang Kristus. Dan supaya mereka yg berada dalam kegelapan
dapat mengetahui mana “jalan yg benar dan jalan yg salah”, agar mereka tidak semakin
tersesat & menderita lagi dalam kegelapan.
Renungan ini dikirimkan
oleh seorang saudari kita seiman yg tinggal jauh di negri seberang. Renungan
ini telah kami sadur dan Tuhan memberkati kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah
kami agar terang yg ada pada kami bercahaya didepan orang, agar mereka yg melihat
perbuatan kami yg baik dan memuliakan Engkau Bapa kami yg di sorga. Amin