“KataNya lagi kepada mereka : Berjaga-jagalah dan wapadalah
terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidak-lah tergantung daripada kekayaannya itu”. (Lukas 12:15)
Sebagai orang yg percaya kepada Tuhan, mana yg kita pilih :
Harta duniawi atau harta surgawi? Sulit untuk memilihnya bukan ? Hari ini
marilah kita bersama-sama merenungkannya untuk menilainya dg tidak berat
sebelah.
Harta duniawi memang perlu kita miliki, tetapi kita juga
jangan melupakan harta surgawi. Jika kita lapar dan haus akan makanan duniawi, maka
kita wajib untuk memenuhinya supaya tidak kelaparan dan kehausan. Demikian pula, jika kita lapar dan haus akan hidup kekal, maka kita-pun wajib mencarinya.
Untuk itu kita perlu hidup bijaksana, yaitu : mencari harta duniawi , tetapi
tanpa melupakan harta surgawi. Mencari nafkah untuk hidup, tetapi juga tidak
melupakan firman Tuhan. Sebab kalau kita tidak bijaksana, lalu hanya memilih
harta duniawi lebih dari harta surgawi, maka pada suatu saat kita pasti akan
mengalami kekosongan kelaparan dan kehausan rohani yg akan membuat hidup kita
menjadi tidak berarti apa-apa lagi.
Ada seorang penata rambut terkenal di New York, dia berasal
dari keluarga Kristen yg “broken home”
dan membuatnya hidup jauh dari Tuhan. Namun ternyata dia adalah seorang yg
sangat berbakat/berseni sebagai penata rambut. Langganannya adalah para akris
terkenal dan pendapatannya minimal ketika itu usd 3000 per jam. Hidupnya penuh
dg kemewahan, jasnya selalu terbuat dari bahan cashmere yg mahal harganya.
Hidupnya begelimang harta. Dia merasa berada di puncak dunia. Tetapi dalam
hatinya, dia merasa bahwa dalam hidupnya ada sesuatu yg kurang atau kosong...,
namun dia tidak mengerti apa yg kurang dalam hidupnya itu. Dia mencoba untuk
mengisi kekosongan hidupnya itu dg berbagai ketamakan dan memuaskan hidupnya dg
berbagai hawa nafsu duniawi. Dia jatuh dalam pergaulan yg buruk yaitu
bersenang-senang dg pesta pora mabuk-mabukan, sex bebas dll, termasuk mabuk
narkoba. Sampai dia suatu saat begitu terikat dg narkoba yg membuatnya tidak
berdaya dan tidak bisa berprestasi lagi sebagai penata rambut terkenal.
Hidupnya hanya tergantung narkoba saja, dan dia merasa hidupnya sudah tidak
berarti apa-apa lagi. Dia terkena berbagai sakit penyakit lever hepatitis A,B
dan C. Pada suatu saat dia terjatuh dijalan dan ketika dia terbangun ternyata dia
telah ditolong oleh seorang pemimpin gereja besar disana, yg membawanya untuk dirawat
dirumah sakit. Setelah beberapa lamanya dirawat disana, lalu dia dikirim ke
panti rehabilitasi dari gereja tsb. Disanalah dia bertemu dg Yesus Kristus dan menerimaNya
sebagai Tuhan dan JuruselamatNya. Dia merasa hidupnya berarti lagi, dia telah
dibebaskan Tuhan dari segala ikatan si jahat, disembuhkan dari penyakitnya dan hidupnya
dipulihkan Tuhan. Mulai saat itu dia aktip menjadi anggota koor gereja itu dan rajin
bersaksi bagi kemuliaan Tuhan.
Kitab pengkhotbah
mengkritik orang-orang yg hanya memikirkan
uang/harta kekayaan, sebab mereka tidak akan puas dg uang dan kekayaaannya
maupun penghasilannya. Sebab sesudah dia berlelah-lelah mencarinya, semuanya itu
harus ditinggalkan ketika mati. Jadi apa gunanya berjuang demi sesuatu yg
sia-sia. (Pengkhotbah 5:9-10,14-15) Demikian juga Tuhan Yesus dalam nas tsb
diatas, mengatakan agar “kita berjaga-jaga dan wapada terhadap segala
ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak-lah
tergantung daripada kekayaannya itu”. Lalu
Tuhan mengatakan suatu perumpamaan: Ada seorang kaya yg hartanya berlimpah-limpah.
Dia merombak & membuat lumbung-lumbung yg besar untuk menyimpan segala
gandum dan harta kekayaannya. Sesudah itu dia berkata : Jiwaku ada padamu harta
yg berlimpah-limpah, sekarang beristirahatlah, makan minumlah dan bersenang-senanglah.
Tetapi firman Tuhan berkata kepadanya: Hai orang bodoh, pada malam ini juga
jiwamu diambil daripadamu, dan apa yg telah kau sediakan itu, untuk siapakah
itu nanti? Demikianlah jadinya dg orang yg mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri,
jikalau dia tidak kaya dihadapan Allah. (Lukas 12:15-21)
Doa kami:
Tuhan Yesus, jagalah hati kami dari segala ketamakan akan
harta duniawi dan akan semua yg ada didunia ini. Amin