“Tetapi tanpa iman tidak
mungkin orang berkenan kepada Tuhan”......... (Ibrani 11:6)
Beberapa hari yg lalu, ada seorang saudara kami seiman yg
aktip membina para orang tua kristen di lingkungan gerejanya, dia berbincang-bincang dengan kami. Sebab pada hari minggu kemarin dulu, dia diberikan tugas pembinaan
dg topik: “Bagaimana menanamkan/membina iman dalam kehidupan anak-anak mereka
masing-masing”. Lalu dia berdiskusi dengan kami bagaimana caranya yg effektip
untuk membina para orang tua kristen tsb?
Setelah berdoa sebentar, lalu kami jawab, bahwa iman kepada
Tuhan adalah inti daripada kekristenan. Tanpa iman tak mungkin orang berkenan
kepada Tuhan. (Ibrani 11:6) Dan iman itu harus terus ditumbuhkan, diperkokoh
agar bisa menjadi iman yg besar, kuat, sempurna dan hidup dan bukan iman yg mati.
(Yakobus 2:14-22,26)
Contohnya antara lain adalah iman Yesus kepada Allah BapaNya
yg besar, kuat dan hidup/berisi, sebab imanNya kepada Allah disertai perbuatan
sesuai dg rencana Allah : Yaitu rela tidak menganggap kesetaraan dg Allah
sebagai milikNya melainkan mengosongkan diriNya, dan mengambil rupa seorang
hamba & menjadi manusia; merendahkan diriNya dg taat dan bahkan rela berkorban
menderita sampai mati tergantung terkutuk & terhina tergantung diatas kayu
salib sebagai korban penebus bagi dosa & kutuk seluruh umat manusia.
(Filipi 2:6-8)
Contoh lainnya adalah iman Nuh dg petunjuk Allah tentang banjir besar yg
belum kelihatan. Tetapi dg taat dia mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan
keluarganya walaupun semua orang-orang fasik mentertawakannya dan menghinanya
sebab Nuh membuat/mempersiapkan bahteranya diatas gunung sesuai dg perintah
Allah. Dan karena iman itu dia menghukum dunia, dan dia
ditentukan untuk menerima kebenaran sesuai dg imannya. (Ibrani 11:7)
Selanjutnya, oleh sebab “iman kepada Tuhan timbul dari pendengaran
akan firman Tuhan Yesus Kristus” (Roma 10:17), maka cara yg paling awal harus
disampaikan kepada para orang tua kristen tsb, didalam menanamkan/membina iman dalam kehidupan
anak-anak mereka masing-masing sejak kecil adalah agar para suami sebagai
kepala keluarga & sebagai wakil Tuhan Yesus di keluarganya, dia harus mengajak
istri dan anak-anaknya setiap malam dg tekun & disiplin untuk berdoa bersama
sebentar selama 10 menit misalnya, sambil membaca salah suatu kisah dalam Alkitab
yg bergambar, lalu merenungkannya atau menjelaskan kepada mereka pengertian tentang
iman kepada Tuhan didalamnya.
Salah contohnya adalah nabi Elia ketika mengalami kekeringan
& tidak ada makanan. Karena nabi Elia adalah hamba/pelayan/budaknya Tuhan,
maka Tuhanlah yg berkewajiban memeliharanya. Jadi Tuhan berkata kepada Elia,
kamu pergi ke sungai Kerit lalu tinggalah disana sampai sungainya kering. Lalu
Elia dg iman kepada Tuhan, dia menurut dan tiggal di sungai Kerit, dan disana
arinya tinggal sedikit, lalu Elia menunggu saja. Ketika sore hari tiba-tiba
datang burung gagak membawa roti panggang dan daging (=mungkin seperti
hamburger zaman sekarang) kepada Elia. Sungguh aneh bukan ? Sebab burung gagak
adalah burung pemakan daging. Tetapi karena disuruh Tuhan, burung gagak itu tidak
makan daging dan roti panggang itu. Demikian juga ketika Elia bangun pagi, Elia
dapat lagi kiriman hamburger lagi dari
burung gagak itu dan Elia minum dari sungai Kerit itu. Itulah contoh iman Elia kepada
Tuhan. Iman Elia kepada Tuhan ternyata sungguh besar,kuat dan hidup/berisi. (2
Raja-Raja 17:1-8)
Jadi terhadap anak-anak mereka, para orang-tua harus mendidik
mereka setiap malam dg tekun & disiplin untuk berdoa dan membaca Alkitab,
merenungkannya dan agar para anak-anak mereka juga mempraktekkannya dalam
hidup sehari-hari. Sebab hal itu juga berguna bagi pertumbuhan iman para orang
tua itu sendiri dan kalau mereka sungguh-sungguh melakukannya, hal ini akan membuat hidup mereka menjadi berhasil & berbahagia. (Mazmur 1:1-3)
Misalnya dalam Alkitab ditulis “jangan berdusta”. Maka
beritahukan kepada anak-anak mereka agar “jangan berdusta” kepada siapapun,
termasuk kepada orang tuanya. Kalau suatu saat nanti misalnya : nilai ulangan
mereka merah/jelek angkanya. Itu tidak apa-apa. Sebab itu artinya mereka tidak
mengerti atau tidak/kurang belajar sebelumnya. Untuk itu si anak perlu dg iman
kepada Tuhan percaya bahwa kalau dia mau belajar dan bisa mengerti apa yg
diajarkan, maka pasti nilai ulangannnya nanti pasti akan bagus atau tidak merah
lagi.
Dalam Alkitab, masih ada banyak perintah Tuhan lainnya bagi anak-anak, misalnya hormatilah orang tuamu dll. Semuanya ada kaitannya dg iman kepada Tuhan. Silahkan kita menggalinya & menguraikannya sendiri-sendiri, bersama Tuhan, percayalah bahwa kita pasti akan bisa menguraikannya/menjelaskannya bagi anak-anak kita.
Dalam Alkitab, masih ada banyak perintah Tuhan lainnya bagi anak-anak, misalnya hormatilah orang tuamu dll. Semuanya ada kaitannya dg iman kepada Tuhan. Silahkan kita menggalinya & menguraikannya sendiri-sendiri, bersama Tuhan, percayalah bahwa kita pasti akan bisa menguraikannya/menjelaskannya bagi anak-anak kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami dan sempurnakanlah iman ya Tuhan. Amin