“Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena
Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat”. (2 Korintus 12:10)
Dalam hidup ini sebagai orang yg percaya kepada Tuhan, seringkali kita mengalami peristiwa/hal-hal/kesusahan dalam hidup kita, yang terjadi bukan karena kesalahan atau perbuatan kita.
Dalam hidup ini sebagai orang yg percaya kepada Tuhan, seringkali kita mengalami peristiwa/hal-hal/kesusahan dalam hidup kita, yang terjadi bukan karena kesalahan atau perbuatan kita.
Kalau kita bisa menyikapi & meresponi semua peristiwa-peristiwa
tsb dan bisa menerimanya dg percaya,berserah & bersyukur kepada Tuhan &
tanpa mengeluh atau mengomel kepadaNya, maka semuanya itu bisa diubahkan Tuhan bagi
kita untuk membangkitkan vitalitas & kekuatan yg ada didalam kita, sehingga
memampukan kita utk menghadapinya.
Misalnya : Ketika rumah kita di-izinkan Tuhan mengalami kebanjiran akibat hujan deras yg berlangsung lama, atau ketika kita dikucilkan oleh teman-teman kita atau rekan-rekan kerja kita sekantor karena kita menjadi pengikut Yesus Kristus, atau karena kita pendek tubuhnya sehingga kita tidak bisa meraih angan-angan kita untuk jadi peragawati atau tentara atau pilot dll.
Namun sebaliknya kalau respons kita negatip, misalnya kita mengomel atau tidak puas kepada Tuhan & marah kepadaNya; maka peristiwa, kesukaran atau kesesakkan tsb, akan memadamkan semangat dan mematikan vitalitas & kekuatan yg ada didalam kita.
Musibah, kesakitan, kelemahan, penderitaan bukanlah suatu hal yg kebetulan. Seringkali Tuhan mengizinkannya ada di dalam kehidupan kita, dengan tujuan untuk membangkitkan vitalitas & kekuatan kita dan untuk menunjukkan kuasa-Nya melalui kita.
Salah satu contohnya: Ada suatu kesaksian dari seorang umat Tuhan. Dia adalah seorang laki-laki yg kecil dan kurus & sudah berumur 75 tahun, dia hanya tinggal berdua dirumahnya bersama istrinya di suatu daerah Jakarta Utara. Sedangkan anak-anaknya sudah berkeluarga dan tinggal dirumahnya masing2. Pada waktu musim hujan, turun hujan deras yang berlangsung semalaman. Akibatnya daerahnya terendam banjir, demikian juga rumahnya terkena banjir. Ketika dia melihat rumahnya mulai kemasukkan air, secara otomatis dan tanpa berpikir panjang lagi, dia bisa langsung mengangkat lemari pajangan, kulkas ...dll, dan memindahkannya keatas meja makan. Lalu keesokkan harinya, ketika dia melihat benda2 tsb ada diatas meja makan, dia sangat terheran-heran, sebab dalam keadaan normal tidaklah mungkin dia sendiri sanggup mengangkat benda-benda seberat & sebesar itu ke atas meja. Dia juga tidak merasakan sakit atau pegal2 ditubuhnya, dia merasa sehat dan baik2 saja. Lalu pergi ke dokter UGD di rumah sakit untuk diperiksa. Dan setelah diperiksa oleh dokter, ternyata tubuhnya sehat & baik-baik saja. Itulah mujizat dan kuasa Tuhan yg telah memampukan tubuhnya untuk memindahkan semua barang2 sebesar & seberat itu. Tuhan sudah membangkitkan vitalitas & kekuatan yg ada dalam tubuhnya.
Dalam Alkitab-pun ada banyak contoh-contoh yg menunjukkan tentang bagaimana Tuhan memampukan umatNya untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, walaupun mereka tidak mempunyai kemampuan tsb.
Rasul Paulus dalam melakukan kegiatan pelayannya bagi Tuhan, seringkali Tuhan mengizinkan terjadi banyak kesusahan,penderitaan, kesesakkan dalam hidupnya. Antara lain misalnya : dia tiga kali mengalami kapal karam dan sehari semalam terkatung-katung ditengah laut, atau menderita sakit mata yg tak tersembuhkan di matanya dll (2 Korintus 11:24 dan 2 Korintus 12:7-9), lalu dia bertanya kepada Tuhan mengapa hal demikian kau izinkan terjadi dalam hidupku? Lalu Tuhan menjawabnya:"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna". Dan respons Paulus untuk semuanya itu adalah positip dan dia mampu berkata : Aku rela dan senang didalam kelemahan, siksaan, kesesakkan, penganiayaan, oleh karena Yesus Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Maka Tuhanpun membangkitkan vitalitas & kekuatan dalam hidupnya. Dan rasul Paulus-pun mampu menghadapi semuanya itu sampai akhir hidupnya dg sepenuhnya percaya & berserah kepada Tuhan.
Misalnya : Ketika rumah kita di-izinkan Tuhan mengalami kebanjiran akibat hujan deras yg berlangsung lama, atau ketika kita dikucilkan oleh teman-teman kita atau rekan-rekan kerja kita sekantor karena kita menjadi pengikut Yesus Kristus, atau karena kita pendek tubuhnya sehingga kita tidak bisa meraih angan-angan kita untuk jadi peragawati atau tentara atau pilot dll.
Namun sebaliknya kalau respons kita negatip, misalnya kita mengomel atau tidak puas kepada Tuhan & marah kepadaNya; maka peristiwa, kesukaran atau kesesakkan tsb, akan memadamkan semangat dan mematikan vitalitas & kekuatan yg ada didalam kita.
Musibah, kesakitan, kelemahan, penderitaan bukanlah suatu hal yg kebetulan. Seringkali Tuhan mengizinkannya ada di dalam kehidupan kita, dengan tujuan untuk membangkitkan vitalitas & kekuatan kita dan untuk menunjukkan kuasa-Nya melalui kita.
Salah satu contohnya: Ada suatu kesaksian dari seorang umat Tuhan. Dia adalah seorang laki-laki yg kecil dan kurus & sudah berumur 75 tahun, dia hanya tinggal berdua dirumahnya bersama istrinya di suatu daerah Jakarta Utara. Sedangkan anak-anaknya sudah berkeluarga dan tinggal dirumahnya masing2. Pada waktu musim hujan, turun hujan deras yang berlangsung semalaman. Akibatnya daerahnya terendam banjir, demikian juga rumahnya terkena banjir. Ketika dia melihat rumahnya mulai kemasukkan air, secara otomatis dan tanpa berpikir panjang lagi, dia bisa langsung mengangkat lemari pajangan, kulkas ...dll, dan memindahkannya keatas meja makan. Lalu keesokkan harinya, ketika dia melihat benda2 tsb ada diatas meja makan, dia sangat terheran-heran, sebab dalam keadaan normal tidaklah mungkin dia sendiri sanggup mengangkat benda-benda seberat & sebesar itu ke atas meja. Dia juga tidak merasakan sakit atau pegal2 ditubuhnya, dia merasa sehat dan baik2 saja. Lalu pergi ke dokter UGD di rumah sakit untuk diperiksa. Dan setelah diperiksa oleh dokter, ternyata tubuhnya sehat & baik-baik saja. Itulah mujizat dan kuasa Tuhan yg telah memampukan tubuhnya untuk memindahkan semua barang2 sebesar & seberat itu. Tuhan sudah membangkitkan vitalitas & kekuatan yg ada dalam tubuhnya.
Dalam Alkitab-pun ada banyak contoh-contoh yg menunjukkan tentang bagaimana Tuhan memampukan umatNya untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, walaupun mereka tidak mempunyai kemampuan tsb.
Rasul Paulus dalam melakukan kegiatan pelayannya bagi Tuhan, seringkali Tuhan mengizinkan terjadi banyak kesusahan,penderitaan, kesesakkan dalam hidupnya. Antara lain misalnya : dia tiga kali mengalami kapal karam dan sehari semalam terkatung-katung ditengah laut, atau menderita sakit mata yg tak tersembuhkan di matanya dll (2 Korintus 11:24 dan 2 Korintus 12:7-9), lalu dia bertanya kepada Tuhan mengapa hal demikian kau izinkan terjadi dalam hidupku? Lalu Tuhan menjawabnya:"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna". Dan respons Paulus untuk semuanya itu adalah positip dan dia mampu berkata : Aku rela dan senang didalam kelemahan, siksaan, kesesakkan, penganiayaan, oleh karena Yesus Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Maka Tuhanpun membangkitkan vitalitas & kekuatan dalam hidupnya. Dan rasul Paulus-pun mampu menghadapi semuanya itu sampai akhir hidupnya dg sepenuhnya percaya & berserah kepada Tuhan.
Jadi ketika kita lemah, susah, menderita dll yg terjadi bukan karena kesalahan kita & Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita, serta
kita menerimanya dg percaya, berserah
& bersyukur kepadaNya, maka kuasa Tuhan menjadi sempurna dalam diri kita.
Dan itulah yg akan membangkitkan vitalitas & kekuatan kita untuk dapat bertahan
dan melewati semuanya itu sampai akhirnya.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah kami percaya, berserah & bersyukur
kepadaMu sepenuhnya dalam segala apapun yg terjadi menurut rencanaMua dalam
hidup ini. Amin