“Karena itu,
perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang
bebal, tetapi seperti orang arif”. (Efesus 5:15)
Siapakah orang bebal itu menurut Alkitab? Dikatakan bahwa orang bebal berkata
dalam hatinya: Tidak mengenal Allah. Dan perkataan mereka perbuatan mereka
busuk dan menjijikan dan tidak ada yg baik.
(Mazmur 14:1) Hobby mereka adalah melakukan yg jahat, dan tidak suka
pada pengertian/tidak mau mengerti atau keras kepala/tegar tengkuk ; walaupun sudah dikasih tahu
bahwa perbuatan itu adalah salah , tapi dia tetap saja berbuat yg salah. Kalau
dia berbicara selalu saja menimbulkan pertengkaran dan minta dipukul, dan kalau
dia marah tidak bisa dikendalikan tapi melampiaskan semua kemarahannya.
(Amsal:10:23,18:2,18:6, dan 29:11)
Oleh sebab itu, sebenarnya
sebagai umat Tuhan, tentunya tidak ada seorang-pun
dari antara kita yg mau menjadi orang bebal. Demikian juga rasul Paulus
mengingatkan kepada jemaat di Efesus dalam nas diatas, supaya memperhatikan bagaimana
cara mereka hidup, yaitu supaya jangan hidup seperti orang bebal tetapi seperti
orang arif/bijak.
Bangsa Israel/Yahudi
disebut sebagai bangsa yg tegar tengkuk atau bebal, karena ketika mereka
keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan, cara hidup/perilaku mereka masih terus
cenderung mempersalahkan Tuhan, padahal mereka telah diselamatkan/dibebaskan
oleh Tuhan dari perbudakan Mesir.
Melihat cara hidup/perilaku mereka yang bebal itu, Tuhan murka dan berkata kepada Musa bahwa Ia akan menghukum mereka. Tetapi untunglah Musa berhasil melunakkan hati Tuhan. Namun walaupun demikian, mereka tetap saja tidak mau belajar dari semua peristiwa yg pernah menimpa mereka. Sehingga sampai pada zaman para rasul, dikatakan oleh Stefanus bahwa mereka adalah bangsa yg keras kepala/bebal dan tidak bersunat hati & telinga. Mereka tetap saja menentang Roh Kudus. (Keluaran 32:9,11-14 dan Kisah Para Rasul 7:51)
Demikian juga halnya, sebagai umat Tuhan, banyak diantara kita yg seringkali masih berperilaku seperti orang bebal. Salah satu contohnya: Walaupun firman Tuhan sudah katakan agar kita jangan takut kepada mereka yg dapat membunuh tubuh, tetapi yg tidak berkuasa membunuh jiwa. Melainkan takutlah terutama kepada Tuhan yg berkuasa membinasakan, baik jiwa mapun tubuh mereka didalam neraka. (Matius 10:28) Tetapi dalam prakteknya ternyata masih ada banyak umat Tuhan yg lebih takut kepada setan/roh jahat, daripada takut kepada Tuhan.
Ada suatu kesaksian dari seorang jemaat Tuhan : Pernah ada seorang pendeta yg seorang jemaatnya kerasukkan setan, saat ibadah berlangsung. Lalu pendeta & jemaat yg lain tidak bisa berbuat apa-apa, malahan mereka semua menjauh dari orang yg kerasukkan itu. Sebab orang itu dikenal sebagai pemuda yg kuat & pandai karate. Untunglah ada seorang wanita hamba Tuhan yg takut akan Tuhan dan percaya kepada Tuhan, firmanNya dan kuasaNya dg sepenuh hati hardir disana. (Markus 16:15-18,20) Lalu oleh kuasa Tuhan, dia segera mengusir setan yg merasuki orang itu dalam nama Yesus Kristus. Dan ketika terjadi manifestasi kuasa roh jahat yg merasuki tubuh orang itu, pendetanya & jemaat yg lainnya malah semakin menjauh ketakutan. Setelah roh jahat diusir dalam nama Yesus Kritus, pemuda itu terbaring diam seolah-olah pingsan dan tidak ada yg berani mendekati. Tetapi wanita hamba Tuhan itu langsung tumpangkan tangannya atas tubuh orang itu dan berkata bangunlah & sadarlah, seketika itu juga pemuda itu bangun & segar kembali seperti biasa. Dan ibadah pun dapat berlangsung lagi.
Melihat cara hidup/perilaku mereka yang bebal itu, Tuhan murka dan berkata kepada Musa bahwa Ia akan menghukum mereka. Tetapi untunglah Musa berhasil melunakkan hati Tuhan. Namun walaupun demikian, mereka tetap saja tidak mau belajar dari semua peristiwa yg pernah menimpa mereka. Sehingga sampai pada zaman para rasul, dikatakan oleh Stefanus bahwa mereka adalah bangsa yg keras kepala/bebal dan tidak bersunat hati & telinga. Mereka tetap saja menentang Roh Kudus. (Keluaran 32:9,11-14 dan Kisah Para Rasul 7:51)
Demikian juga halnya, sebagai umat Tuhan, banyak diantara kita yg seringkali masih berperilaku seperti orang bebal. Salah satu contohnya: Walaupun firman Tuhan sudah katakan agar kita jangan takut kepada mereka yg dapat membunuh tubuh, tetapi yg tidak berkuasa membunuh jiwa. Melainkan takutlah terutama kepada Tuhan yg berkuasa membinasakan, baik jiwa mapun tubuh mereka didalam neraka. (Matius 10:28) Tetapi dalam prakteknya ternyata masih ada banyak umat Tuhan yg lebih takut kepada setan/roh jahat, daripada takut kepada Tuhan.
Ada suatu kesaksian dari seorang jemaat Tuhan : Pernah ada seorang pendeta yg seorang jemaatnya kerasukkan setan, saat ibadah berlangsung. Lalu pendeta & jemaat yg lain tidak bisa berbuat apa-apa, malahan mereka semua menjauh dari orang yg kerasukkan itu. Sebab orang itu dikenal sebagai pemuda yg kuat & pandai karate. Untunglah ada seorang wanita hamba Tuhan yg takut akan Tuhan dan percaya kepada Tuhan, firmanNya dan kuasaNya dg sepenuh hati hardir disana. (Markus 16:15-18,20) Lalu oleh kuasa Tuhan, dia segera mengusir setan yg merasuki orang itu dalam nama Yesus Kristus. Dan ketika terjadi manifestasi kuasa roh jahat yg merasuki tubuh orang itu, pendetanya & jemaat yg lainnya malah semakin menjauh ketakutan. Setelah roh jahat diusir dalam nama Yesus Kritus, pemuda itu terbaring diam seolah-olah pingsan dan tidak ada yg berani mendekati. Tetapi wanita hamba Tuhan itu langsung tumpangkan tangannya atas tubuh orang itu dan berkata bangunlah & sadarlah, seketika itu juga pemuda itu bangun & segar kembali seperti biasa. Dan ibadah pun dapat berlangsung lagi.
Contoh lainnya, demikian
juga kalau kita berkata bahwa kita percaya kepada Tuhan & mengandalkanNya;
tetapi ketika mengalami pencobaan, kesusahan, penderitaan yg berat; bukannya
tetap kuat dalam iman kepada Tuhan, malahan sebaliknya kita jadi kuatir, takut, stress dan putus asa, lalu mencari jalan pintas yg bertentangan dg firman Tuhan. Selain
itu masih ada banyak lagi contoh-contoh lainnya.
Pertanyaannya : Apakah
kita sekarang masih mau hidup seperti orang bebal ? Atau apakah seperti yg Tuhan
katakan dalam nas diatas, yaitu kita mau hidup seperti orang arif/bijak?
Doa kami:
Tuhan Yesus,
tolonglah kami agar kami dapat menjadi pelaku firmanMu, dan bukan hanya sebagai
pendengar saja. Amin