”Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan”. (1 Petrus 1:6)
Hari ini dalam renungan marilah kita membahas sedikit tentang pencobaan atau aniaya atau penderitaan.
Nas tersebut diatas ditulis oleh rasul Petrus di Roma dg hikmat Allah, bagi para umat Tuhan yg sedang berpergian & tinggal sementara / pendatang didaerah Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yg sekarang disebut Turki. (1 Petrus 1:1-2) Dalam tulisannya tsb, rasul Petrus menguatkan mereka disana, untuk tetap kuat & taat hidup dalam iman kepada Yesus Kristus. Terutama ketika mereka sebagai pengikut Kristus mengalami berbagai-bagai pencobaan, aniaya, penderitaan serta semua akibatnya.
Mengapa demikian ?
Karena sebagai manusia ataupun sebagai pengikutNya, kita tahu bahwa setiap pencobaan atau kegagalan atau kesusahan, semua orang pasti akan menghadapinya. Namun semuanya itu hanyalah sementara saja, sama seperti halnya hidup kita sebagai manusia, yg hanya sementara saja didunia ini, dan tidak akan berlangsung sampai selama-lamanya.
Semuanya itu pasti akan ada akhirnya, walaupun seringkali ada juga pencobaan, kesusahan, penderitaan yg barusan akan berakhir pada saat seorang mati nanti. Hal seperti itu pernah dialami oleh para pengikut Tuhan di zaman mereka. Tetapi didalam menghadapinya, firman Tuhan menasihati mereka agar jangan kalah & undur dari Tuhan, melainkan tetap taat & kuat hidup dalam iman dan sebagai orang-orang yg mengasihiNya sampai akhirnya. Agar dengan demikian mereka dapat menerima mahkota kehidupan yg dijanjikanNya yaitu kehidupan kekal di sorga nanti. (silahkan baca kitab Ibrani 11:35-39 dan Yakobus 1:12 dan Lukas 18:8)
Tetapi ketahuilah bahwa pencobaan, aniaya, penderitaan yg kita hadapi, bukanlah hanya dalam bentuk seperti yg ditulis dalam Ibrani 11:35-39; tetapi ada juga pencobaan, kesusahan penderitaan dalam bentuk lain, yg timbul akibat masalah kehidupan sehari-hari, dalam persoalan rumah tangga, bisnis, pekerjaan dll.
Dalam menghadapinya, kita juga dinasihati oleh firman Tuhan diatas agar kita tetap kuat & taat hidup dalam iman kepada Yesus Kristus Janganlah malahan kita kalah, stress, putus asa, lalu melarikan diri dari pencobaan, penderitaan tsb dg mengambil jalan pintas. Misalnya dg bunuh diri, bercerai, memfitnah perusahaan yg memecat kita, atau membalas kejahatannya dg kejahatan lagi dll.
Contoh : Ada sepasang umat Tuhan, yg berusia sekitar 35 tahunan. Si suami berasal dari keluarga yg kaya-raya dan masih menggebu hasrat seksualnya. Berulang-kali dia telah jatuh dalam dosa perzinahan dg wanita-wanita lain. Sebagai umat Tuhan yg taat, si istri terus berusaha mengampuninya dan menasihati suaminya agar bertobat dan tidak berbuat dosa zinah lagi.
Ada suatu periode waktu, si suami ini terlihat seperti betul-betul bertobat. Lalu mereka berdua suami istri mulai aktip melayani kegiatan di gereja. Tetapi kemudian mereka pindah ke Singapore sebab ditugaskan oleh keluarganya untuk memimpin perusahaan keluarga mereka disana dan tinggal di salah satu apartment disana.
Namun sayangnya ternyata setelah beberapa lama tinggal di Singapore, si suami akhirnya jatuh lagi dalam dosa perzinahan dg para wanita disana. Mungkin karena tinggal di Singapore yg mayoritas masyarakatnya menganut kepercayaan/agama lain, dan karena terkendala bahasa & budaya, serta si istri juga belum ada jaringan teman2 kristen dari Indonesia yg tinggal disana. Maka ketika dia menghadapi kesusahan ini datang kembali, dia tidak ada yg mengiburnya dan tidak bisa berkonsultasi dg teman-temannya seiman atau hamba Tuhan atau saudara seiman lainnya. Dia merasa sangat menderita dan terkucilkan disana. Setelah hal ini terjadi berulang-kali, walaupun suaminya sudah dinasehati, namun tetap bandel. Akhirnya si istri merasa stress, putus asa dan tidak tahan menghadapinya lagi, lalu diapun bunuh diri dg melompat dari apartemennya.
Sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, ketika kita sendiri atau sesama atau saudara kita seiman, menghadapi pencobaan, penderitaan atau kesusahan seperti yg demikian, maka tindakan yg harus kita ambil adalah kuatkanlah terus kepercayaan kita semua kepada Tuhan & firmanNya.
Dg bantuan Roh Kudus yg tinggal bersama kita, maka kita akan mampu menghadapinya. Sebab pencobaan yg kita alami adalah pencobaan yg biasa-biasa saja dan tidak melebihi kekuatan kita. Pada saat kita dicobai, Tuhan pasti akan memberikan kita jalan keluarnya. Dan juga bukanlah hanya kita yg mengalaminya, tetapi ada banyak sekali saudara kita seiman yg menghadapi pencobaan/persoalan/penderitaan yg serupa. Pandanglah semuanya itu sebagai ujian terhadap iman kita, dan dg bantuan Tuhan Allah Roh Kudus kita pasti akan lulus dari ujian tersebut. Ingatlah bahwa pencobaan tsb tidak akan berlangsung selama-lamanya, melainkan sementara saja yaitu paling lama adalah seumur hidup jasmani kita di dunia ini.
Dan anggaplah ini sebagai suatu kebahagiaan, sebab kalau kita bisa lulus dari pencobaan atau ujian iman ini, maka kita akan menjadi lebih tekun mengikut Tuhan dan menjadi sempurna dan tidak kekurangan suatu apapun.
Oleh sebab itu, bergembiralah akan hal itu, walaupun sementara waktu kita harus berduka-cita oleh berbagai pencobaan tsb. (1 Korintus 10:13 dan Yakobus 1:2-4 dan 1 Petrus 1:6)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami kepadaMu agar dapat tetap kuat & taat hidup dalam iman kepadaMu ketika menghadapi pencobaan, kesusahan,penderitaan.. dll. Amin