“Dan Tuhan memanggil Samuel sekali
lagi. Samuel-pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata:Ya Bapa
bukankah bapa memanggil aku? Tetapi Eli berkata: Aku tidak memanggil, anakku;
tidurlah kembali. Samuel belum pernah mengenal Tuhan dan firman Tuhan belum
pernah dinyatakan kepadanya. (1 Samuel 3:6-7)
Tuhan
memanggil kita dengan nama kita masing-masing, contohnya adalah Samuel yg
dipanggil Tuhan untuk menjadi nabiNya, walaupun ketika itu Samuel belum
mengenal Tuhan & belum pernah mendengar kata-kataNya atau firmanNya. (1
Samuel 3:4,6,7,8)
William Shakespeare mengatakan kurang lebih seperti demikian : "apa-lah arti sebuah nama, itulah sebutan untuk setangkai bunga mawar. Dari nama itu akan tercium harum/wangi”.
William Shakespeare mengatakan kurang lebih seperti demikian : "apa-lah arti sebuah nama, itulah sebutan untuk setangkai bunga mawar. Dari nama itu akan tercium harum/wangi”.
Demikian juga halnya
suatu nama berarti bagi Tuhan, Ia ingin bahwa nama itu akan mengharumkan/memasyhurkan
namaNya. (2 Korintus 2:15 dan Roma 9:17) Dalam Alkitab, beberapa kali Tuhan dalam memberikan
nama bagi manusia yg percaya kepadaNya, mengenalNya dan menuruti suaraNya. Contohnya
: Ia memberi nama kepada anak Abraham yg lahir dari istrinya Sarah dg nama Ishak
yg artinya tertawa, sebab ketika hamil Sarah tertawa tidak percaya. (Kejadian
18:12-15) Ia juga yg memberi nama Yesus anak perawan Maria. (Lukas 1:30-31) Demikian
pula Ia yg memberi nama Israel kepada Yakub. Sebab Yakub artinya adalah penipu,
sedangkan Israel adalah putera raja/pangeran Allah. Saat itu Yakub sedang ketakutan akan bertemu dg
Esau. Lalu dia bergumul dalam doa dg Allah, supaya menyelamatkannya dari Esau
yg mau membunuhnya ; dan akhirnya Tuhan mengabulkan doanya. (Kejadian 32:27-30)
Tuhan mengenal setiap manusia secara pribadi:namanya, karakternya dll,
walaupun di muka bumi ini ada banyak orang yg mempunyai nama yang sama. Tetapi
Tuhan dapat membedakan dan mengenal setiap sosok manusia itu secara pribadi.
Hal ini sangat jauh
berbeda dengan pandangan manusia, mereka menyama-ratakan setiap pribadi orang-orang
yg bernama sama.
Contohnya: Jarang
orang kristen yg mau memakai nama Yudas,
sebab asosiasinya adalah dg nama Yudas Iskariot, salah seorang murid Yesus yg
mengkhianatiNya. Kalau seseorang mempunyai nama Yudas, maka dalam pandangan orang
kristen lainnya; mereka akan berkata kepada kita: Nah..., ini dia murid Tuhan
yg mengkhianati Yesus. Padahal dalam Alkitab ada banyak juga orang yg bernama
Yudas, salah satunya adalah yg menulis kitab Yudas dalam Alkitab. Atau Yudas
orang Damsyik, Yudas orang Galilea seorang pemberontak dll. (Kisah Para Rasul
9:11, 5:37)
Namun masalahnya, manusia tidak dapat membedakan pikiran dan hati nurani daripada masing-masing orang yg bernama Yudas, dan karena mereka sudah dipenuhi dengan prasangka buruk tentang nama tsb; lalu mereka menyama-ratakan semuanya. Sebaliknya, Tuhan sangat tahu letak perbedaannya dan Dia sangat mengenal pikiran & hati nurani setiap orang secara pribadi, meskipun mereka semua mempunyai nama yg sama.
Namun masalahnya, manusia tidak dapat membedakan pikiran dan hati nurani daripada masing-masing orang yg bernama Yudas, dan karena mereka sudah dipenuhi dengan prasangka buruk tentang nama tsb; lalu mereka menyama-ratakan semuanya. Sebaliknya, Tuhan sangat tahu letak perbedaannya dan Dia sangat mengenal pikiran & hati nurani setiap orang secara pribadi, meskipun mereka semua mempunyai nama yg sama.
Seseorang yang
bernama Yudas berbeda dengan orang-orang lain yang bernama Yudas, apalagi
dengan Yudas Iskariot. Tuhan sangat mengenal dan memahami setiap orang yang
bernama Yudas. Jadi ketika ada seseorang yang Yudas, maka bukanlah berarti bahwa
orang itu adalah pengkhianat. Itu hanya berlaku untuk Yudas Iskariot saja.
Bagi Tuhan, setiap
kita umatNya adalah seorang pribadi yang spesial. Setiap kita yg mau percaya kepadaNya,
mengenalNya serta menurutiNya; maka Tuhan akan mengenal kita, yaitu baik nama
maupun suara kita masing-masing. (Yohanes 10:1-3) Dan sebaliknya kitapun akan dapat
mengenal suara Tuhan, Allah Gembala kita yg baik. (Yohanes 10:4,14)
Kalau Tuhan memperlakukan kita seperti demikian, maka apakah yang harus kita lakukan?
Kalau Tuhan memperlakukan kita seperti demikian, maka apakah yang harus kita lakukan?
Yang Tuhan ingin kita
lakukan adalah meninggalkan kejahatan. (2 Timotius 2:19) Jadi hargailah namamu
dan janganlah membuat namamu terkenal, karena kamu adalah orang jahat, pendusta, atau penipu dll, sebab
hal itu akan menjelekkan nama Tuhan.
Doa kami:
Tuhan Yesus, dalam segala aspek hidup kami, mampukanlah kami
untuk dapat memuliakan namaMu. Amin