"...Bergembiralah
karena Tuhan, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yg diinginkan hatimu”.
(Mazmur 37:4)
Ada suatu renungan ringan dan singkat yg dikirimkan kepada kami oleh salah seorang saudari kami
seiman di Jakarta, untuk kita semua di pd airhidup, marilah kita simak dan
merenungkannya bersama:
Konon menurut John Robinson, ahli sosiologi dari Universitas Maryland, Amerika : Orang yg hidupnya bahagia adalah orang yg aktip dan gemar membaca.
Sebaliknya, orang yg
menghabiskan waktunya dengan pasip dan menonton TV, hidupnya tidak bahagia.
Mereka jarang melakukan kegiatan yg bermanfaat, seperti berolahraga, membaca majalah atau Alkitab atau buku-buku rohani, atau menghadiri pertemuan keagamaan atau bergaul dgn masyarakat.
Jadi menurutnya, apabila kita ingin menjadi pribadi yg tenang & bahagia, kuncinya bukanlah dg duduk pasip menjadi penonton, melainkan secara aktip menjadi pelaku & menikmati hdiup.
Dalam Alkitab, oleh hikmat Tuhan, penulis kitab Pengkhotbah juga sudah menyampaikan pesan yg serupa. (Pengkhotbah 8:15)
Ketika ada banyak pencobaan/masalah yg sulit atau tidak terpecahkan dalam hidup ini, maka dalam menghadapinya kita bisa memilih untuk terus merasa bingung, kuatir, bersedih, stress atau ber-sungut2, yaitu bersikap pasip dan menjadi penonton.
Mereka jarang melakukan kegiatan yg bermanfaat, seperti berolahraga, membaca majalah atau Alkitab atau buku-buku rohani, atau menghadiri pertemuan keagamaan atau bergaul dgn masyarakat.
Jadi menurutnya, apabila kita ingin menjadi pribadi yg tenang & bahagia, kuncinya bukanlah dg duduk pasip menjadi penonton, melainkan secara aktip menjadi pelaku & menikmati hdiup.
Dalam Alkitab, oleh hikmat Tuhan, penulis kitab Pengkhotbah juga sudah menyampaikan pesan yg serupa. (Pengkhotbah 8:15)
Ketika ada banyak pencobaan/masalah yg sulit atau tidak terpecahkan dalam hidup ini, maka dalam menghadapinya kita bisa memilih untuk terus merasa bingung, kuatir, bersedih, stress atau ber-sungut2, yaitu bersikap pasip dan menjadi penonton.
Atau sebaliknya kita
juga bisa menjadi pelaku yaitu dg bersikap aktip mencoba
mengembangkan kebahagiaan hidup dengan tetap tenang, bersyukur dan tetap
bergembira atas segala hal yg sudah kita capai, dan bergembira atas segala makanan/minuman/pakaian,
pekerjaan, kesehatan dll, dan juga bergembira atas segala anugerah &
keselamatan yg Tuhan sudah berikan dalam hidup kita.
Begitu juga, sebagai
orang yg percaya kepada Tuhan dan yang menjadi pelaku firmanNya, kita
dapat tetap tenang & bergembira, walaupun ketika kita seketika harus
bersedih oleh berbagai-bagai pencobaan & kesulitan. Yaitu dg menganggapnya
bahwa maksud dari semuanya itu adalah untuk membuktikan kemurnian iman kita
kepadaNya. Karena dg kemurnian iman yang dapat dibuktikan itu, maka kita telah
mencapai keselamatan jiwa kita. (1 Petrus 1:6-9)
Contohnya: Ketika kita
ingin sekali supaya dapat dipromosikan ke pangkat atau kedudukan yg lebih
tinggi dalam pekerjaan kita, tetapi sayangnya atasan kita lebih memilih rekan
kita yg lain.
Atau contoh yg
lainnya: Ketika kita dianggap sok suci dan sok baik, ketika kita melakukan
firmanNya, yaitu tidak mau lagi ikut-ikutan dg pergaulan/kebiasaan teman-teman
kita yg lama yg suka ber-pesta pora, mabuk-mabuk-an, nonton film porno dll. Sehingga kita dikucilkan oleh mereka.
Dengan berpikir,
bersikap dan bertindak seperti diatas , maka kita akan dapat tetap begembira,
dan kita juga dapat tetap bergaul dg tenang & gembira bersama rekan kita yg
baru dipromosikan itu atau dg teman-teman kita yg lainnya, tanpa dikuasai oleh
rasa iri hati atau terus menerus kuatir, sedih, takut, malu, kecewa dll.
Dan sebagai orang yg percaya kepada Tuhan, dengan kita mampu tetap tenang & melakukan firman Tuhan setiap hari dengan tulus & gembira bergaul dg teman-teman lainnya seperti biasa , walaupun kita dikucikan oleh teman-teman lama kita ; maka perbuatan kita itu akan menyegarkan tubuh kita dan menjadi
obat yg manjur bagi kekecewaan/kesedihan kita serta memulihkan kehidupan kita.
(Amsal 14:30 dan Amsal 17:22)
Doa kami:
Tuhan Yesus,
mampukanlah kami agar dapat selalu bergembira karena Engkau ya Tuhan. Amin