“Entah-kah orang
membangun diatas dasar ini dg emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering
atau jerami , sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena
hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dg api dan bagaimana
pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api”. (1 Korintus 3:12-13)
Besi dan baja hampir serupa, dan bagi kita yg awam, mungkin akan sulit untuk dapat membedakannya. Tetapi kalau seandainya kita membangun jembatan atau rel kereta api diatas besi cor/besi tuang, maka besi itu tidak akan tahan lama dan akan mudah patah. Dan itulah yg dialami oleh orang-orang yg hidup sebelum tahun 1800an. Sebab ketika itu proses pembuatan baja belum ditemukan oleh penemunya yg bernama Henry Bessemer seorang inggris. Perbedaannya adalah pada kandungan karbonnya/kotorannya, yaitu besi memiliki kandungan karbon yg cukup tinggi, sedangkan baja memiliki kandungan karbon yg lebih rendah.
Th 1855 Henry Bessemer menemukan “Proses Pneumatik untuk membuat baja, yaitu dg cara meniupkan udara ke bijih besi yg mencair”, agar dapat mengoksidasi & mengeluarkan kotoran-kotoran dari besi dg lebih mudah.Dengan demikian besi yg diproses itu dapat menjadi suatu logam yg jauh lebih baik & lebih kuat daripada besi, dan dinamakan dengan sebutan baja.
Seperti besi yg dibakar dg api, dengan menggunakan Proses Pneumatik agar besi menjadi lebih murni, lebih kuat dan lebih baik ; demikian juga pada harinya Tuhan, Ia akan izinkan dasar bangunan & kehidupan dari setiap orang terutama kita para pengikutNya, yaitu iman kita untuk diuji atau diproses. Ketika itulah, Tuhan dan kita sendiri akan dapat melihat & menilai apakah dasar bangunan kehidupan kita ini, didirikan diatas jerami/rumput ( yaitu semau kita sendiri), atau diatas emas/perak/batu permata ( yaitu diatas harta kekayaan), atau diatas Yesus Kristus (yaitu diatas firman Allah/kebenaran) ??? Hal itu akan nampak jelas, ketika pekerjaan kita masing-masing diproses/diuji oleh api, yaitu berbagai macam api penderitaan, pencobaan,sakit penyakit, kesulitan, penderitaan dll. (1 Petrus 4:6-7)
Tetapi maksudNya adalah untuk membuktikan kemurnian iman kita kepadaNya. Katakanlah : Untuk apa kita dikenal sebagai hamba Tuhan dan sering memberitakan Injil tentang kuasa Tuhan, misalnya: Bagi kita yg percaya kepada Tuhan, tanda kuasa ini akan menyertai kita, yaitu usir setan demi nama Tuhan.(Markus 16:17-18,20) Tetapi ketika kita sendiri sebagai hamba Tuhan sedang dalam suatu tugas penginjilan disuatu desa terpencil yg tidak ada penerangan, dan dikenal sebagai desa yg dikuasai oleh berbagai kuasa kegelapan ; lalu ketika kita ingin buang air besar/kecil ke jamban, kita ketakutan dan tidak berani pergi ke sana sendiri. Atau ketika kita sendiri sebagai hamba Tuhan sedang menghadapi berbagai masalah & kesulitan dalam hidup kita, lalu daripada menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan, berserah dan sabar menantikan waktu/jawabannya Tuhan; malahan kita bertanya & meminta nasihat/pertolongan kepada orang-orang pinter, paranormal atau peramal dll, supaya bisa dapat jalan keluarnya ????
Atau juga, buat apa kita dikenal sebagai orang Kristen yg rutin beribadah kepada Tuhan di gereja setiap minggu, tetapi kelakuan kita masih tetap buruk, jahat dan masih sering main mata dg orang lain padahal kita sudah menikah? Demikian juga apa gunaya kita diberi Tuhan, karunia hikmat dan tumpang tangan atas orang sakit dan orang sakit itu sembuh ? Tetapi motivasi kita melakukan itu adalah agar orang-orang yg disembuhkan sakitnya oleh kuasa Tuhan melalui penumpangan tangan kita itu, lalu kita mengharapkan supaya mereka memberi kepada kita hadiah berupa uang atau berkat lainnya. Bukankah semua hal itu hanya akan mempermalukan nama Tuhan saja terhadap teman-teman kita dan mereka semua ??
Kalau iman kita gugur/tidak tahan uji, maka kita pun tidak akan mendapat upah, malahan kita akan diusir oleh Tuhan. (Matius 7:21-23 dan 1 Korintus 3:14-15) Dan karena setiap orang akan diuji pada waktunya masing-masing, maka daripada nanti kita dihukum/dibuang oleh Tuhan, maka lebih baik dari sekarang kita terus mempersiapkan diri kita supaya tahan uji. (Lukas 18:8) Caranya adalah dg membangun rumah diatas batu karang yaitu membangun kehidupan kita, membangun kehidupan perkawinan kita, kehidupan bisnis kita/pelayanan/karir kita... dll, atas dasar Yesus Kristus. Yaitu dg hidup percaya kepada Tuhan dan menuruti firmanNya atau kebenaran. Misalnya, membuang fitnah/tipu/bohong, menjauhi yg jahat dan melakukan yg baik serta hidup dalam damai dg sesama. (1 Petrus 3:10-11)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar selalu taat & setia percaya kepadaMu dan hidup menuruti firmanMu. Amin