"Sebab barangsiapa meniggikan diri, dia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, dia akan ditinggikan". (Lukas 14:10-11)
Ada suatu kisah yg disampaikan kepada kami oleh seorang teman seiman, tapi tidak dijelaskan apakah kisah ini adalah suatu peristiwa yg benar-benar terjadi atau hanya suatu cerita saja. Tetapi marilah kita merenungkannya bersama, sebab kisah ini cocok & memudahkan kita dalam merenungkan firman Tuhan tersebut dalam nas diatas.
Pada suatu ketika, ada seorang pria Amerika masuk ke sebuah restoran di London. Begitu dia masuk, dia melihat seorang pria berkulit hitam mungkin dari Afrika yg duduk di sudut restoran. Lalu dia berjalan ke counter, mengeluarkan dompetnya dan berteriak, "Pelayan! Saya membeli makanan utk semua orang di restoran ini, kecuali orang Afrika di sana!"
Lalu pelayan mengambil uang dari orang itu dan mulai melayani makanan gratis utk semua orang di restoran, kecuali orang Afrika itu. Namun, bukannya marah, orang berkulit hitam itu hanya menatap pria Amerika itu dan berkata: "Terima kasih!"
Hal ini telah membuat orang Amerika itu merasa terejek, lalu sekali lagi dia mengeluarkan dompetnya dan berteriak, "Pelayan! Kali ini saya membeli anggur dan makanan tambahan utk semua orang di bar ini, kecuali orang Afrika yg duduk di pojok sana!"
Kemudian pelayan mengambil lagi uang dari orang itu dan mulai melayani makanan gratis dan anggur utk semua orang di bar kecuali orang Afrika itu. Ketika si pelayan selesai melayani makanan & minuman,
dan sekali lagi, bukan menjadi marah, orang Afrika itu hanya tersenyum pada pria Amerika dan berkata: "Terima kasih!"
Orang Amerika itu jadi sangat marah, lalu dia pergi lagi ke depan counter dan berkata kepada pelayan, "Apa yg salah dengan pria Afrika itu? Saya telah membeli makanan & minuman utk semua orang di bar ini kecuali dia, tapi bukannya jadi marah; malahan dia hanya duduk di sana, tersenyum padaku dan berkata : "Terima kasih. Apakah dia gila???" Pelayan itu tersenyum dan berkata kepada pria Amerika itu: "Tidak, dia tidak gila. Dia adalah pemilik restoran ini, dan orang Amerika itu menjadi sangat malu karenanya.
Memang sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, Ia menginginkan agar kita jangan kita membeda-bedakan sesama, apalagi merendahkan/meremehkan sesama. Oleh karena perbuatan kita ini, mungkin saja kita bisa mendapat malu seperti kisah tersebut diatas. (Lukas 14:8-9)
Dalam Alkitab juga ditulis suatu peristiwa serupa dengan kisah diatas, yaitu ketika Yesus melihat bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat. Lalu Yesus menasihati para pengikutNya dan memberikan mereka sebuah perumpamaan : Jikalau engkau diundang ke suatu pesta, misalnya pesta perkawinan; sebaiknya pergilah duduk di tempat yg paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silahkan duduk didepan. Dan dengan demikian engkau akan akan menerima hormat didepan semua tamu yg lain.
Melalui firmanNya diatas, Tuhan telah menasihatkan kepada kita semua murid-muridNya, bahwa daripada kita meninggikan diri/menyombongkan diri dan membedakan/meremehkan orang ; lebih baik kita belajar daripadaNya rendah hati dan lemah lembut dan jangan membeda-bedakan orang. Sebab Tuhan tidak membeda-bedakan orang. (Kisah Para Rasul 10:34)
Dan kita juga dimintaNya untuk bersedia memikul kuk/beban hidup yg ringan & mudah daripadaNya bagi kita dalam hidup ini. Kuk/beban hidup yg diizinkanNya terjadi dalam hidup kita, anggaplah itu sebagai suatu ujian terhadap iman kita. Oleh Tuhan Allah Roh Kudus selalu menyertai kita & tinggal bersama kita sebagai Tuhan, Guru, Penolong, Penghibur, Penasihat ....dll, Ia pasti akan menolong & memampukan kita untuk bisa lulus dari ujian itu dan jiwa kitapun akan mendapat kelegaan. Dengan demikian, kita akan terhindar dari menjadi seorang orang yg sombong & suka membeda-bedakan sesama tersebut dalam contoh diatas. (Matius 11:26-30)
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami mau belajar dari Engkau rendah hati dan lemah lembut, dan belajar daripadaMu untuk tidak membeda-bedakan orang, sebab Engkau tidak membedakan orang.Amin