"Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan"! (Roma 12:21)
Melanjutkan renungan kita kemarin dan nas firman Tuhan tersebut diatas, marilah kita renungkan suatu contoh kisah nyata/ tragedi sebagai berikut:
Amy Elizabeth Biehl, seorang gadis kulit putih berusia 26 th, lulusan Universitas Stanford dan seorang aktivis dari Anti Apartheid. Dalam perjuangannya di Afrika Selatan, pada tahun 1993 ketika terjadi kerusuhan rasial disana, Amy tewas mengenaskan ditangan 4 orang pemuda kulit hitam.
Peter dan Linda Biehl, orang tua Amy, berkunjung ke Afrika Selatan utk melihat kondisi dan tempat Amy terbunuh yaitu di Gulgethu suatu daerah yg terletak diluar kota Cape Town. Ternyata Gulgethu adalah suatu daerah yg sangat kumuh tempat dari para pembunuh Amy tinggal dan dibesarkan.
Melihat kondisi yg demikian buruknya, mereka dapat memahami bagaimana & mengapa para pemuda kulit hitam itu tumbuh dan menjadi pelaku kriminal. Seumur hidup mereka telah dibedakan sedemikian rupa dan diperlakukan dg sangat tidak manusiawi oleh orang-orang kulit putih di Afrika selatan ketika itu.
Orang tua Amy mendukung pembebasan dari para pemuda kulit hitam tsb dan menjabat tangan mereka, sambil berkata bahwa jalan yg terpenting untuk rekonsiliasi adalah dialog yg terbuka dan jujur. Kita berada disini untuk rekonsiliasi nyawa seseorang yg telah diambil tanpa adanya suatu kesempatan berdialog dg cara yg demikian. Ketika kita selesai dg rekonsiliasi ini, kita harus bergerak maju dg bersama-sama.
Orang tua Amy kemudian mendirikan Yayasan Amy Biehl dengan tujuan memberikan pelatihan bagi para pemuda Gugulethu, Cape Town, Afrika Selatan.
Tahun 1988, Peter dan Linda Biehl menerima dua orang pemuda pembunuh Amy tsb masuk dalam program pelatihan mereka. Mereka berkata : "Dengan mengampuni mereka, kami telah membebaskan diri kami sendiri" dari rasa sakit hati, dendam dan keinginan balas dendam.
Sesungguhnya, pengampunan dapat membebaskan kita dari rasa benci, dendam, sakit hati dan semua hal yg dapat melenyapkan sukacita Tuhan dalam kita. Itu sebabnya, pengampunan menjadi salah satu tema penting dalam Alkitab, bahkan menjadi salah satu pokok dalam doa "Bapa Kami" yg diajarkan Tuhan kepada kita. (Matius 6:11) Pembalasan bukanlah hak kita, sebab menuntut pembalasan adalah haknya Tuhan. Bagian kita adalah mengalahkan kejahatan dg kebaikkan. (Roma 12:19,21)
Peter dan Linda Biehl telah berhasil menjadi pelaku firman Tuhan yaitu mengasihi para pemuda kulit hitam tsb dan berdoa bagi para pemuda tsb yg telah menganiaya, menyakiti bahkan membunuh anaknya Amy Elizabeth Biehl. (Matius 5:44) Daripada terus merasa sakit hati, dendam dan ingin menuntut balas agar para pemuda tsb dihukum seberat-beratnya oleh pengadilan disana, mereka lebih memilih untuk menjadi sempurna seperti Tuhan Allah Bapa di sorga sempurna.
Doa kami:
Tuhan Yesus, sadarkanlah & mampukan kami ya Tuhan, agar kami dapat sepenuhnya mengampuni semua orang yg telah menyakiti kami dan tidak mengingat-ingat kesalahan mereka lagi. Amin