“Bagi Dia yg duduk diatas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa untuk selama-lamanya”! (Wahyu 5:13)
Agar Tuhan berkenan kepada kita, maka dalam nas tsb diatas ditulis bahwa Kita harus percaya kepada Allah dan percaya bahwa Allah ada. (Ibrani 11:6) Dan kalau kita berkata bahwa kita percaya bahwa ada satu Allah saja. Itu baik ! Tetapi itu masih belum cukup, sebab masih harus dilanjutkan oleh perbuatan/tindakan kita, yaitu hidup menuruti atau melakukan firmanNya. Kalau kita hanya percaya dimulut saja tanpa disertai hidup melakukan firmanNya. Maka iman kita disebut mati atau kosong.
Contohnya : Oh ya,… saya percaya bahwa Tuhan ada ..……., tetapi sebenarnya dalam hati, pikiran, perbuatan dan perkataannya tidak ada Tuhan atau kita tidak takut kepada Tuhan. Hidup kita masih sering mengabaikan firmanNya & tidak melakukan firmanNya. Itu berarti, hidup kita bertentangan dg Tuhan Yesus yg adalah firman Allah atau kebenaran. (Yohanes 1:1,14 dan Yohanes 17:17) Kita masih hidup dalam dosa dan tidak takut kepada Tuhan atau tidak menghormatiNya. Iman kita kalah oleh iman setan-setan kepada Allah, yg percaya kepada Allah dan percaya bahwa Allah ada, bahkan mereka gemetar ketakutan kepadaNya. (Yakobus 2:17-20)
Namun sebaliknya, kalau kita taat & setia percaya kepada Tuhan dan hidup menuruti/melakukan firmanNya, maka artinya kita sungguh-sunguh mencari Tuhan. Dan Tuhanpun pasti akan menggenapi janjiNya, sebab Dia mencintai hukum, dan kita pasti dibenarkan oleh Tuhan, dipelihara Tuhan, tidak pernah ditinggalkanNya, serta diberi upah olehNya. (Ayub 42:2 dan Mazmur 18:31; 37:28; 119:140 dan Ibrani 11:6)
Suatu kesaksian pribadi saya sebagai penulis renungan pd air hidup, bahwa betapa Tuhan itu sungguh ada dan tidak pernah meninggalkan kita. Ia selalu menggenapi janjiNya, memelihara kita dan memberi upah bagi kita yg mengasihiNya & sungguh-sungguh mencariNya . Beberapa minggu sebelum Natal, ketika para dokter di rumah sakit atau dokter spesialis banyak yg mulai libur, saya terkena serangan stroke sebanyak empat kali, yg membuat mulut lidah saya pelo & sulit sekali digerakkan, kaki & tangan kanan saya juga lumpuh.Kemudian saya berkomunikasi dg gerakan tubuh kepada istri saya, supaya mendoakan dan mengoleskan kepala, lidah mulut, tangan & kaki kanan saya. Karena istri saya selalu bersama dg saya selama bertahun-tahun siang & malam setiap hari beribadah & berdoa kepada Tuhan, maka istri saya terbiasa mendoakan, serta mengoles saya dg minyak seperti yg tertulis dalam kitab Matius 10:1 dan Markus 6:6b,12-13 dan Markus 16:17-18 dan Yakobus 5:14-15.
Kemudian setelah beristirahat sekitar dua puluh menit, maka pulihlah kembali lidah mulut, tangan & kaki tangan saya bisa digerakkan lagi seperti biasa. Setelah itu saya diantar oleh istri pergi ke UGD suatu rumah sakit dan diperiksa secara menyeluruh, di CT scan, diperiksa trobonin, MRI, EKG, USG jantung, leher kiri dan kanan.. dll. Ternyata dari hasilnya terlihat bahwa stroke ini bukanlah akibat dari jantung saya, melainkan dari saluran pembuluh darah & syaraf di leher dan otak sebelah kiri saya yg diperkirakan ada sedikit sumbatan plak kolesterol atau ada syaraf saya dikepala yg kram sebentar. Setelah diperiksa oleh dokter spesialis jantung, syaraf dan ahli penyakit dalam, disimpulkan bahwa stroke ini mungkin dikarenakan kadar kolesterol yg agak tinggi, darahnya kental atau karena tekanan/banyaknya beban kerjaan & pikiran di akhir tahun. Akhirnya dia diberi obat penurun kolesterol, pengencer darah dan vitamin syaraf, dg kadar obat yg rendah saja.
Namun belum selesai disitu kesulitannya, pada tgl 31 desember 2015 disore hari, mendadak saya terserang keracunan makanan. Akibatnya seluruh tubuhnya gatal2, bengkak & merah. Lalu saya & istri ke UGD rumah sakit itu lagi. Dan seperti biasanya setiap kali sebelum pergi keluar rumah atau ke rumah sakit dll, kami selalu berdoa dulu, makan tubuh & darah Yesus Kristus, dan mengolesi tubuh kami dg minyak urapan yaitu minyak zaitun yg diurapi/disucikan Tuhan. Setelah diinfus anti alergi, sayapun sembuh kembali seperti sediakala.
Kemudian masalah berikutnya adalah biaya rumah sakit untuk semua pemeriksaan, pengobatan & para dokter itu sangat mahal sekali mencapai beberapa puluh juta rupiah. Kami sudah bingung darimana punya uang sebanyak itu, tetapi sungguh Tuhan itu Ajaib penuh belas kasihan dan memelihara serta memberi kami upah. Beberapa kali pada awal bulan desember dan menjelang Natal dan Tahun baru, ada seseorang yg tidak dikenalnya sama sekali, telah mengirimkan melalui kurir, amplop-amplop berisi uang yg jumlahnya mencukupi untuk membiayai semua biaya rumah sakit & para dokternya tsb. Padahal kami tidak pernah menceritakan tentang kejadian ini kepada siapapun, termasuk keluarganya ataupun teman2nya, untuk minta tolong.
Terpujilah Tuhan Yesus Kristus, dan bagi Tuhan sajalah segala pujian, hormat, kuasa dan kemuliaan. Bagi Dialah segala kemuliaan & syukur, Dialah yg dapat melakukan lebih banyak daripada yg kita doakan atau pikirkan. (Efesus3:20-21 dan Wahyu 5:18)
Kami bisa ikut kembali beribadah Natal tgl 25 Desember 2015 dan pada tgl 1 Januari 2016 dg sukacita & damai sejahteraNya. Dan sekarang saya bisa bekerja kembali melayani Tuhan sebagai hambaNya seperti biasa, yaitu untuk menyiapkan agar hidangan rohani selalu ada tersedia di rumahNya, bagi anak-anakNya & semua orang-orang yg membutuhkanNya.
Doa kami:
Terima kasih Tuhan Yesus Engkau sungguhlah Allah yg selalu mengenapi janjiMu dan memberi upah kepada orang-orang yg sungguh percaya kepadaMu dan melakukan firmanMu. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
