“Kemudian Ia (Yesus)
berkata kepada Thomas : Taruhlah jarimu disini dan lihatlah tanganKu dan
ulurkanlah tanganmu dan cucukkanlah kedalam lambungKu dan jangan engkau
tidak perccaya lagi, melainkan
percayalah !” (Yohanes 20:27)
Dalam renungan ini kita akan membahas lagi tentang iman, sebab iman kita kepada Tuhan Yesus adalah dasar dari segala sesuatu yg kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yg tidak kita lihat. Dalam Alkitab, kita dapat membaca suatu kisah tentang Yesus menyembuhkan orang
lumpuh yg sudah menunggu hampir empat puluh tahun lamanya di serambi kolam
Betesda. Setiap kali ketika airnya mulai goncang, dia
berusaha untuk menjadi yg pertama masuk ke kolam itu, tetapi selalu saja sudah ada orang lain yg turun mendahuluinya. Tidak ada orang yg memperhatikannya atau menolongnya, sebab semuanya ingin menjadi yg pertama masuk kolam supaya sembuh ; kecuali Yesus saja yg memperhatikannya dan mau menolongnya dan bertanya
kepadanya : Maukah engkau sembuh? (Yohanes 5:6)
Selain itu, Yesus juga tidak memperdulikan jawaban orang lumpuh itu, malahan Ia melanjutkan perkataannya itu: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah! Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu dia mengangkat tilamnya dan berjalan. Kemudian Yesus menghilang ke tengah2 orang banyak ditempat itu. (Yohanes 5:1-5,7-9,13) Orang lumpuh itu mempunyai iman, tetapi dia tidak bisa mengaktipkan imannya, karena pikirannya hanya fokus pada : Bagaimana caranya dia bisa bergerak menuju ke kolam secepat mungkin, ketika air kolam mulai goncang.
Selain itu, Yesus juga tidak memperdulikan jawaban orang lumpuh itu, malahan Ia melanjutkan perkataannya itu: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah! Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu dia mengangkat tilamnya dan berjalan. Kemudian Yesus menghilang ke tengah2 orang banyak ditempat itu. (Yohanes 5:1-5,7-9,13) Orang lumpuh itu mempunyai iman, tetapi dia tidak bisa mengaktipkan imannya, karena pikirannya hanya fokus pada : Bagaimana caranya dia bisa bergerak menuju ke kolam secepat mungkin, ketika air kolam mulai goncang.
Yesus telah menolong
orang lumpuh itu untuk dapat mengalihkan perhatiannya dari hal-hal atau masalah
yg dia tidak mampu lakukan, kepada suatu hal yg dia bisa kuasai dan lakukan,
yaitu iman, yakin dan percaya kepada perkataan/perintah Tuhan, yaitu : Bangun, angkat tilammu dan
berjalanlah! Jadi ketika orang lumpuh itu mengubah fokus/perhatiannya dan
percaya kepada perkataan/perintah Tuhan Yesus, maka seketika itu juga Tuhan telah
membukakan pintu kesembuhanNya bagi dia.
Imannya orang lumpuh yg sudah 38 th lamanya itu, sangatlah berbeda dg imannya rasul Thomas yg harus terlebih dahulu melihat bekas paku pada tangan Yesus dan mencucukkan jarinya kedalam bekas paku itu dan mencucukkan tangannya kedalam lambungNya. (Yohanes 20:25) Dasar dari iman rasul Thomas adalah harus melihat bukti yg dapat dilihatnya terlebih dahulu, barusan percaya. Sebaliknya dasar imannya orang lumpuh di kolam Betesda adalah percaya dulu kepada yg tidak dilihatnya, walaupun belum ada bukti. Itu berarti, iman rasul Thomas adalah kosong atau mati dibandingkan dg iman orang lumpuh kepada Yesus. Iman rasul Thomas ketika itu adalah iman yg tanpa disertai dg perbuatan, sedangkan iman orang lumpuh itu adalah iman yg disertai dg perbuatan ; yaitu dia percaya kepada perintah/perkataan Yesus walaupun masih lumpuh, lalu imannya kepada Tuhan memampukan dia bangun, mengangkat tilamnya dan berjalan. (Ibrani 11:1-6 dan Yakobus 2:17-20)
Imannya orang lumpuh yg sudah 38 th lamanya itu, sangatlah berbeda dg imannya rasul Thomas yg harus terlebih dahulu melihat bekas paku pada tangan Yesus dan mencucukkan jarinya kedalam bekas paku itu dan mencucukkan tangannya kedalam lambungNya. (Yohanes 20:25) Dasar dari iman rasul Thomas adalah harus melihat bukti yg dapat dilihatnya terlebih dahulu, barusan percaya. Sebaliknya dasar imannya orang lumpuh di kolam Betesda adalah percaya dulu kepada yg tidak dilihatnya, walaupun belum ada bukti. Itu berarti, iman rasul Thomas adalah kosong atau mati dibandingkan dg iman orang lumpuh kepada Yesus. Iman rasul Thomas ketika itu adalah iman yg tanpa disertai dg perbuatan, sedangkan iman orang lumpuh itu adalah iman yg disertai dg perbuatan ; yaitu dia percaya kepada perintah/perkataan Yesus walaupun masih lumpuh, lalu imannya kepada Tuhan memampukan dia bangun, mengangkat tilamnya dan berjalan. (Ibrani 11:1-6 dan Yakobus 2:17-20)
Oleh sebab itu Yesus
telah memperingatkan rasul Thomas: .…dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah ! Lalu
Tuhan berkata : Berbahagialah mereka yg tidak melihat namun percaya.
Firman dan peringatan
Tuhan Yesus kepada Thomas juga masih berlaku kepada kita semua, sebagai
orang-orang yg percaya kepadaNya. Yaitu janganlah kita harus melihat buktinya terlebih dahulu
barusan percaya, tetapi percaya saja meskipun belum melihat buktinya.
Untuk itu, pusatkanlah
perhatian kita kepada Yesus, kasihNya, kebaikkanNya, belas kasihanNya dan keajaibanNya
saja. Dan ketika kita menghadapi suatu masalah yg sulit, janganlah pusatkan
perhatian kita kepada sulitnya masalah tsb atau kepada kemampuan/kekayan kita atau kepada pertolongan orang lain
atau kepada kuasa-kuasa yg lain. Melainkan ingatlah akan segala
perbuatan Tuhan, yg ajaib yg pernah kita alami dalam hidup kita, atau ingatlah selalu akan
perbuatan2Nya yg ajaib, seperti apa yg disampaikanNya dahulu kepada Yohanes
Pembaptis : Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi
tahir, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
Dan berbahagialah orang yg tidak menjadi kecewa dan menolak Aku. (Lukas
7:18-23)
Demikian juga halya dg kita sekarang, meskipun kita tidak melihat Tuhan
Yesus, tapi kalau kita percaya kepadaNya, maka kita akan menjadi orang yg
berbahagia !
Doa kami:
Tuhan Yesus, teguhkan
lah iman kami ya Tuhan, meskipun kami tidak melihat Engkau tetapi kami mau
percaya kepadaMu. Amin
.