“Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak. Keledai mengenal palungan yg disediakan tuannya, tetapi umatKU tidak memahaminya. (Yesaya 1:3)
Palungan
diatas maksudnya adalah tempat makanan bagi keledai yg telah disediakan
tuannya. Dalam nas diatas dikatakan bahwa masih ada banyak umat Tuhan
yg lebih bodoh & bandel daripada lembu dan keledai dan tidak memahamiNya. Padahal lembu dan
keledai adalah binatang yg bodoh dan bandel saja masih menenal pemiliknya demikian juga keledai mengenal palungannya, tetapi umat Tuhan tidak bisa mengerti/memahami Tuhan.
Contoh: Ada suatu kisah tentang seorang anak laki2 yg berumur sekitar 7 tahun dan ayah tirinya. Mereka mempunyai masalah dalam hubungan antara mereka, karena karakter mereka yg sangat berbeda. Si ayah tirinya karakternya baik, ramah & mudah bergaul, sedangkan anak laki2 itu karakternya acuh, pendiam dan sulit bergaul. Si ayah tiri suka bangun pagi dan pergi keluar jalan2 atau memancing ikan, tetapi anak laki2 itu lebih suka tidur-tiduran dan bermain video sepanjang hari. Si ayah tiri itu selalu berusaha untuk lebih mendekatkan dirinya dg anak laki2 itu. Lalu pada suatu saat dia membawa anak tirinya liburan pada akhir pekan untuk jalan2, bermain dan memancing. Sepanjang hari dalam acara liburan itu, anak laki2 itu merasa sangat bosan dan tidak menyukainya; tetapi dia tidak bisa mengungkapkannya kepada ayah tirinya itu secara langsung. Maka dia menulis suatu memo untuk ayah tirinya dan berkata bahwa dia ingin pulang kerumah. Setelah ayah tirinya melihat memo itu sejenak, lalu memasukkannya ke dompetnya, kemudian dia memancing lagi. Ketika mereka kembali kerumah pada hari minggu, anak laki2 itu mengadu kepada ibunya tentang segala yg terjadi dalam liburan akhir pekan itu dg ayah tirinya. Setelah mendengar keluhan dari anaknya itu, lalu si ibu terdiam sebentar, kemudian berkata: Anakku sayang, apakah kamu tidak tahu bahwa ayah tirimu itu adalah buta huruf dan tidak bisa membaca.
Sejak itu
barulah si anak laki2 itu mengerti mengapa ayah tirinya sepertinya telah mengacuhkan
memonya itu. Saat ini, anak laki2 itupun
mulai bisa memahami keadaan ayah tirinya. Dan dia bisa mulai membina hubungan yg
baik dg ayah tirinya itu; sebab dia tahu dari ibunya bahwa ayah tirinya yg baik
& ramah itulah yg mencukupkan semua kebutuhan keluarganya, pendidikkannya
dan mengasihi mereka serta membimbingnya agar kelak dia dapat tumbuh dewasa dg
baik, tanpa harus merasa kehilangan sosok seorang ayah kandung yg tidak
bertanggung jawab yg meninggalkan mereka.
Kira-kira, seperti itu jugalah
hubungan kita dg Yesus Kristus, Tuhan, Allah Bapa kita di sorga. Tetapi
sekarang keadaannya terbalik, kita yg percaya kepadaNya sudah diangkat menjadi
anakNya (atau anak tiriNya), kita-lah orang yg buta huruf itu. Tuhan Yesus
Kristus adalah Allah,Bapa kita yg maha kuasa, maha tahu, pengasih penyayang dan
pengampun, panjang sabar dan penuh dg belas kasihan. Ia tahu akan segala
sesuatu tentang hidup kita, sebab kita ini adalah buatanNya yg diciptakan dalam
Yesus Kristus. (Efesus 2:20) Ia sangat mengasihi manusia ciptaanNya. Ia adalah
Bapa kita yg baik & sempurna melebihi semua bapa2 yg didunia. (Yohanes 3:16 dan Lukas 11:9-13) Tetapi
masalahnya adalah kita tidak dapat mendengarNya, berkomunikasi dgNya dg panca
indera kita, sebab Allah adalah Roh; melainkan hanya dg iman saja. Untuk dapat
mengerti petunjukNya, firmanNya, keinginanNya, hikmatNya, rencanaNya dll; maka
itu hanya dapat kita peroleh dalam Alkitab. Dengan sering2 mambaca, merenungkan & melakukan isi Alkitab,
sedikit demi sedikit kita akan dapat memahaminya, dan kita-pun akan dituntunNya untuk dapat menjalani hidup ini dalam
jalan kebenaran/keselamatan. Selain itu, segala tulisanNya yg ada dalam Alkitab juga
bermanfaat untuk menyatakan kesalahan kita, memperbaiki kelakuan kita dan
mendidik kita agar hidup dalam kebenaran. Dengan demikian, kita sebagai anak2
angkatNya diperlengkapiNya untuk melakukan segala macam perbuatan yg baik dan
berkenan kepadaNya dan sesama. (2 Timotius 3:15-17)
Jadi agar kita dapat mengerti
akan Tuhan dan membina hubungan kita denganNya, maka kita harus tekun melatih diri kita beribadah, yaitu antara lain, rajin mengikuti ibadah di gereja, berdoa, memuji Tuhan dan terutama setia & tekun
membaca, merenungkan isi Alkitab setiap hari seumur hidup kita dan bertindak
hati2 sesuai dg apa yg tertulis didalamnya. Seperti dahulu sudah difirmankanNya
kepada Yosua dan seluruh bangsa Israel. Sekarang, hal itu masih tetap berlaku bagi kita, sebagai orang-orang Israel rohani. MaksudNya adalah supaya dengan demikian perjalanan hidup kita berhasil
dan beruntung. Selain itu, Tuhan telah berkali-kali berkata kepada bangsa Israel ketika itu dan sekarang kepada kita semua umatNya, yaitu supaya kita menguatkan & meneguhkan hati kita agar sungguh2 percaya kepadaNya. Dan juga, supaya kita jangan
kecut, tawar hati, kuatir, takut dalam
menjalani hidup ini ; sebab Tuhan akan selalu menyertai kita kemanapun kita
pergi. (Yoshua 1:7-9 dan Roma 2:28-29)
Doa kami:
Tuhan Yesus teguhkanlah
iman kami & tolonglah kami agar dapat hidup sesuai dg firmanMu. Amin