“……Kamu tidak memperoleh apa2, karena tidak berdoa. Atau kamu
berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa2, karena kamu salah berdoa. Sebab yg
kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsu”. (Yakobus
4:2-3)
Seringkali kita merasa kecewa frustasi karena harapan kita atau apa yg kita minta, apa yg kita inginkan dan sudah kita doakan dg sungguh-sungguhkepada Tuhan pada hari itu tidak tercapai. Sehingga seringkali ketika kita berdoa lagi kita mengeluh dan mengomel kepada Tuhan : Kenapa begini dan kenapa begitu….dll.
Sebenarnya untuk itu sebagai orang-orang yg percaya kepada
Tuhan atau sebagai orang-orang yg beriman kepadaNya, kita perlu memeriksa diri
kita terlebih dahulu, apakah tidak tercapainya itu adalah karena kesalahan kita,
atau karena apa yg kita minta, atau karena Tuhan.
Pokok yg terutama adalah kita periksa dulu, apakah dasar
daripada pengharapan kita ? Misalnya : ketika kita berharap supaya lulus ujian.
Pertama, apakah kita berharap lulus ujian dg dasar bahwa kita
sudah belajar dg giat siang dan malam dg kekuatan & kemampuan kita sendiri
?
Atau yg kedua yaitu : Apakah setelah belajar dg giat, lalu pada malam hari
sebelum ujian kita berdoa kepada Tuhan dan berkata: Tuhan, besok saya mau ikut
ujian. Tuhan, Engkau adalah dasar dari pengharapan ku yaitu supaya saya lulus
ujian. Dan saya sudah belajar, berusaha & bekerja dg giat seperti yg Kau
ajarkan (2 Tesalonika 3:10), tetapi pada akhirnya sekarang saya serahkan
semuanya padaMu. (Mazmur 37:5) Dan saya mau tunduk dg apa yg Kau inginkan bagi
saya, biarlah kehendakMu yg jadi dan berikanlah kepada saya apa saja yg menjadi bagian saya. Amin. (Amsal 30:8-9 atau Matius 6:11)
Kalau kita bertindak seperti pilihan yg pertama, maka meskipun sudah bekerja dg giat, kita tetap tidak tahu apakah kita besok bisa lulus ujian atau tidak ?? Kalau bahan2 yg kita telah pelajari itu adalah yg ditanyakan dalam ujian, maka kita pasti akan lulus ujian. Tetapi sebaliknya kalau tiba2 esok hari yg ditanyakan dalam ujian adalah bahan2 yg diluar daripada yg kita pelajari atau belum kita pelajari, maka kita tidak akan lulus ujian. Kita tidak mampu memilih atau memberikan jawaban yg benar, sebab kita hanya mengandalkan pengertian kita , daya ingat dan apa yg kita ketahui saja. Kita tidak mendasari harapan kita itu dg dasar yg kuat, melainkan dg dasar yg lemah yaitu hanya mengandalkan usaha, pengertian & daya ingat kita saja. (Yeremia 17:5-6)
Tetapi kalau kita bertindak seperti pilihan yg kedua, maka
meskipun kita tidak tahu apakah besok kita akan lulus ujian atau tidak?? Namun
kita tahu bahwa dasar pengharapan kita adalah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus,
Allah sumber segala hikmat, Bapa kita yg baik. Maka meskipun bahan ujian yg
ditanyakan adalah diluar daripada yg kita telah pelajari, atau dari bahan yg
belum kita pelajari; tetapi pada waktunya Tuhan bisa memberi kita pengertian
dan daya ingat yg lebih baik dari kuliah2 yg pernah kita ikuti/dengar sebelumnya,
sehingga kita mampu memilih atau memberikan jawaban yg benar dalam ujian. Meskipun
mungkin lulusnya hanya dg nilai yg pas-pas-an saja.
Pokok yg selanjutnya yg perlu kita periksa adalah apakah
permohonan kita itu, kita doakan kepada Tuhan adalah permohonan agar kita bisa
lulus ujian ? Padahal kita tidak belajar dg giat atau malas belajar sebelumnya.
Maka akan berlakulah firman Tuhan yg berkata bahwa doa kita itu tidak akan dikabulkanNya, karena kita gunakan/habiskan
doa kita itu hanya dg permintaan untuk memuaskan hawa nafsu atau ambisi kita
saja yaitu supaya lulus ujian tanpa persiapan yg cukup sebelumnya. (Yakobus
4:3)
Kedua pokok yg diatas ini, bukanlah hanya berlaku supaya lulus ujian, tetapi juga berlaku
agar kita berhasil dalam bisnis atau dalam pekerjaan, dalam kesehatan, dalam mendapat jodoh,....... dan dalam berbagai bidang kehidupan kita lainnya.
Jadi
yg perlu kita perhatikan pertama-tama adalah dasar dari pengharapan kita dan yg kedua apakah
permintaan yg kita doakan. Kita harus mendasari pengharapan kita pada iman kepada
Tuhan saja dan tidak kepada yg lain. (Ibrani 11:1)
Dan yg berikutnya yg perlu kita perhatikan adalah apakah permintaan yg kita doakan itu hanya untuk memuaskan
ambisi/hawa nafsu kedagingan kita saja atau bukan ? Atau apakah kita berdoa, tetapi hanya berdoa sembarangan saja dan tanpa disertai dg
iman percaya yg sungguh2 kepadaNya. (Yakobus 4:3 dan Matius 21:22)
Doa kami:
Tuhan Yesus, ajarlah kami berdoa. Amin