“Tuhan Allah berfirman : Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya , yang sepadan dengan
dia”. (Kejadian 2:18)
Marilah kita renungkan pada hari ini, mengapa bisa ada suatu
keluarga yg terdiri dari perempuan dan laki2 dan anak cucu keturunan di bumi ? Sebab Tuhan
pencipta langit bumi dan seluruh isinya menghendakinya demikian. Ketika manusia
diciptakan, keadaan di bumi sudah lengkap dg udara, daratan, lautan, langit,
matahari, bulan, bintang dll, juga air/embun, tumbuh2an, pohon2an dan juga
binatang2 didarat laut dan udara; tetapi keadaan bumi dan isinya masih belum
teratur, hutan rimba yg lebat dimana-dimana, binatang2 masih belum punya nama dan bumi belum ada penduduknya. Jadi
bumi membutuhkan pengaturannya dan manusia untuk memenuhinya.
Sesudah manusia diciptakan, Tuhan tahu bahwa tidak baik bagi
seorang laki-laki seperti Adam, kalau dia hanya hidup seorang diri saja. Kalau sendirian saja, maka dia akan menjadi bosan, tidak tahu apalagi yg harus
diperbuat dan kesepian sendiri di Taman Eden saja; walaupun hidupnya serba
kelimpahan, terpelihara dan dilindungi Tuhan. Jadi sebagai temannya, maka
selain laki-laki , Tuhan juga menciptakan perempuan untuk menjadi penolong
baginya, yg sepadan dg dia. (Kejadian 2:18)
Kenapa Tuhan menciptakan laki laki dan perempuan ?
Sebab Tuhan ingin supaya mereka dapat bertambah banyak dan
beranak cucu. Kalau seandainya Tuhan menciptakan kedua-duanya laki2, maka
mereka tidak bisa beranak cucu dan tidak bisa bertambah banyak hingga memenuhi
bumi. Padahal kehendak/firman Tuhan adalah supaya mereka bisa menundukkan bumi
dan berkuasa atas ikan2 di laut dan burung2 di udara dan juga atas segala
binatang yg merayap dibumi. (Kejadian 1:27-28) Oleh sebab itu Tuhan menciptakan perempuan sebagai penolong
yg sepadan dengan laki2 itu.
“Sepadan” dalam arti bahwa keadaan genetik tubuh
perempuan memang berbeda dg keadaan genetik tubuh laki2, yaitu perempuan bisa
mengandung dan melahirkan anak, sedangkan laki2 tidak bisa mengandung &
melahirkan. Tetapi sebaliknya laki2 bisa membuahi perempuan itu. Jadi untuk itu, mereka
berdua dipersatukan Tuhan dan membentuk suatu keluarga, maka dengan demikian
mereka bisa melaksanakan & bisa punya anak cucu keturunan sesuai dengan kehendak/firman Tuhan.
Selain itu, perempuan juga diciptakan Tuhan untuk menjadi “penolong
yg sepadan” dg laki2.
“Sepadan dalam
arti kata yg lain” yaitu : Kelemahan
laki2 sebagai suaminya bisa di tutupi oleh kekuatan dari perempuan sebagai
istrinya. Misalnya: Ketika si suami pulang kelelahan bekerja mencari nafkah,
lapar, ingin istirahat dan mau makan ; maka si istri bisa memasak dan
menyediakan makanan bagi suaminya itu. Hal ini terjadi demikian karena dosa Adam dan
Hawa, sehingga akibatnya fungsi, tugas & tanggung jawab laki2 jadi berbeda dg
perempuan. (Kejadian 3:16-19)
Seandainya perempuan atau si istri yg bertugas mencari nafkah & bertanggung jawab untuk membiayai hidup mereka, sedangkan laki-laki sebagai suaminya tinggal di rumah mengurusi anak2 dan memasak mencuci menyeterika bersihkan rumah, mengatur segala urusan rumah tangga, dll; maka biasanya kehidupan keluarga mereka kurang harmonis.
Sebab fungsi, tugas & tanggung jawab mereka jadi terbalik yaitu
si istri menjadi kepala/pemimpin suaminya dalam rumah tangga dan ini hal bertentangan
dengan kehendak/firman Tuhan yg menginginkan suami sebagai kepala. (Efesus 5:22-23)
Dan kalau rumah tangga mereka tidak rukun/harmonis,
maka tidak ada akan berkat dari Tuhan dan hidup mereka pasti akan sulit &
tidak bahagia. (Mazmur 133:1-3) Terkecuali kalau memang, misalnya: si suami itu
terkena sakit jadi invalid dan tidak bisa bekerja.Meskipun hal itu akan
membuat si istri mesti rela bekerja dobbel keras, namun kalau dia tetap menjadikan
suaminya sebagai kepala/pemimipin istrinya sesuai firman Tuhan, maka mereka
bisa tetap hidup rukun, diberkati dan berbahagia.
Selain itu masing2 pihak suami dan istri juga harus selalu mau
membiasakan diri terhadap banyak hal dalam suatu ikatan kehidupan pernikahan
mereka, sebab latar belakang mereka yg berbeda. Selanjutnya kedua belah pihak juga mau senantiasa menjaga hidup kudus, saling mengasihi,
mengampuni, tolong menolong, dll; maka kehidupan pernikahan mereka menjadi suatu
pernikahan yg baik. Sehingga pernikahan & keluarga mereka dibumi ini pasti
akan jadi terasa begitu manis, dan tidak akan ada perpisahan yg pahit.
Doa kami:
Tuhan Yesus, terima kasih atas kehendakMu & firmanMu membentuk keluarga di bumi. Amin