“Janganlah memuji
diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari
itu". (Amsal 27:1)
Oleh hikmat Tuhan,
penulis kitab Pengkhotbah menulis bahwa untuk segala sesuatu ada masanya, untuk
apapun juga dibawah langit ada waktunya. (Pengkhotbah 3:1)
Jadi ada waktunya hidup seseorang berada dipuncak
karirnya, berhasil dan memiliki segala yg diinginkannya, tetapi juga ada waktunya
dia mengalami kegagalan/kerugian dan kehilangan segalanya.
Ada kalanya kita bersukacita karena hal2 yg menyenangkan, tapi ada juga waktunya kita juga menangis dan bersedih karena misalnya masalah sakit penyakit ataupun kegagalan atau kematian dari seseorang yg kita kasihi dalam hidup ini.
Untuk itu, sesuai nas tersebut diatas “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu"
Ada kalanya kita bersukacita karena hal2 yg menyenangkan, tapi ada juga waktunya kita juga menangis dan bersedih karena misalnya masalah sakit penyakit ataupun kegagalan atau kematian dari seseorang yg kita kasihi dalam hidup ini.
Untuk itu, sesuai nas tersebut diatas “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu"
Ada suatu kesaksian
dari seorang umat Tuhan sebagai bahan renungan bagi kita bahwa selalu ada
rencana Tuhan disetiap waktu kehidupan kita. Tetapi apapun yg Tuhan
rencanakan bagi kita percayalah bahwa
rencanaNya bagi kita adalah rencana damai sejahtera yg penuh pengharapan dan
bukanlah rencana kecelakaan/merugikan. Meskipun ada kalanya kita harus melewati
lembah kekelaman. (Yeremia 29:11)
Ada seorang pria, umat Tuhan, lulusan sarjana di luar negri, kemudian
kembali ke Jakarta, dan beberapa tahun kemudian dia menikah dan mempunyai
seorang anak laki2. Dia memuji dirinya, karena beruntung punya seorang teman baik
ketika dia belajar di luar negri, yaitu seorang menantu pejabat yg kaya &
berkuasa. Pada suatu waktu, mereka berhasil memenangkan sebuah proyek dari
suatu tender pemerintah dan pria ini sering memuji dirinya tentang proyeknya yg
besar & barusan dimenangkannya itu. Namun setelah proyeknya selesai pria
ini sangat sedih & kecewa, karena ternyata proyeknya itu mengalami kerugian
besar, banyak dikorupsi oleh para buruhnya dengan menjual bahan bakunya tanpa
sepengetahuannya ataupun para managernya.
Pria ini tidak mengetahui bahwa ada nas firman Tuhan yg
berkata demikian seperti yg tertulis diatas. Dan juga firman Tuhan sudah
memperingatkannya yaitu Janganlah kamu memegahkan diri dalam kecongkakkan, sebab
semua kemegahan yg demikian adalah salah. (Yakobus 4:13-16) Lalu pria itu
bertobat, mengakui dosanya dihadapan Tuhan & minta ampun kepadaNya. Pria ini
mulai sungguh-sungguh hidup mengikut Yesus dan melakukan firmanNya, dan sekitar
setengah tahun kemudian, dia berhasil mendapat suatu proyek besar lagi, dan waktu
ini adalah waktunya Tuhan untuk memulihkan hidupnya dan memberinya keuntungan
yg lebih besar dari kerugiannya yg lalu, sehingga keluarganya-pun aman dan selamat
dari hutang dan kebangkrutan. Hal ini telah menjadi suatu pelajaran yg baik
baginya dalam hidup mengiring Tuhan, bahwa untuk segala sesuatu ada masanya.
Demikian juga tidaklah ada alasan bagi kita, sebagai umat
Tuhan untuk memuji/memegahkan diri dan menjadi sombong, sebab kita tidak tahu
apa yg akan terjadi dikemudian hari. Apalagi memegahkan diri untuk hal2 yg
belum terjadi atau suatu pekerjaan yg belum selesai & belum ketahuan
hasilnya; sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.
Sebaiknya, ingatlah senantiasa akan firman Tuhan diatas yaitu janganlah kita memuji diri tentang hari esok, karena kita tidak tahu apa yg akan terjadi hari itu. Dengan demikian kita dapat merendahkan diri kita dihadapan Tuhan dan sesama, dan Ia akan meninggikan kita. (Yakobus 4:10 dan Lukas 14:11)
Sebaiknya, ingatlah senantiasa akan firman Tuhan diatas yaitu janganlah kita memuji diri tentang hari esok, karena kita tidak tahu apa yg akan terjadi hari itu. Dengan demikian kita dapat merendahkan diri kita dihadapan Tuhan dan sesama, dan Ia akan meninggikan kita. (Yakobus 4:10 dan Lukas 14:11)
Doa kami:
Tuhan Yesus, ingatkanlah kami akan firmanMu bahwa untuk
segala sesuatu ada waktunya, supaya kami tidak memuji/memegahkan diri kami tentang hari esok. Amin