Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 06.16 under


“Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dg rukun”! Mazmur 133:1)
 
Seandainya dalam suatu rumah tangga, masing-masing anggota keluarga selalu berbeda pendapat dan tidak mau saling mengalah, tidak mau saling membantu, tidak mau saling memaafkan dan terus bertengkar, misalnya antara suami dan istri atau orang tua dg anak dll ; maka suasana dalam rumah tangga itu, pasti  tidak akan ada damai bagi para anggota keluarganya. Ketika bertemu-pun,  mungkin mereka tidak mau saling sapa atau saling tegor. Dan kalaupun menjawab hanya dingin dan singkat-singkat saja : Ya, atau tidak, atau tidak tahu, atau terserah kamu saja, atau silahkan saja….dll. Tempat tinggal mereka telah mereka jadikan seperti suatu neraka yg membuat semua orang yg ada didalamnya jadi susah dan menderita. Kalau memungkinkan, tentunya masing-masing anggota keluarga inginnya kabur saja meninggalkan tempat tinggal mereka itu dan mencari kebahagiaan mereka masing-masing di luar rumah tanga mereka.
Demikian juga hal yg sama berlaku bagi kita semua yg diam bersama dalam suatu lingkungan, desa, kota, negara atau bertugas sepelayanan di gereja dll. Kita sebagai sesama anggota lingkungan, desa, kota, pulau, negara dll, janganlah kita hidup dalam pertengkaran, tidak mau saling mengalah, tidak mau saling memahami atau membantu dan tidak mau saling mamaafkan.Sebab kalau demikian sebenarnya kita kita sudah menjadikan lingkungan, desa, kota dan negara kita menjadi neraka.  

Suatu contoh dalam kehidupan suatu keluarga :
Ada seorang laki2 kaya non kristen, yg sudah menikah dan punya satu orang anak laki-laki, tetapi beberapa tahun kemudian istrinya meninggal terkena suatu penyakit. Lalu setelah sekian waktu lamanya menduda, dia menikah lagi dg seorang pemudi cantik yg berusia 25 th, sedangkan laki2 kaya itu yg saat itu sudah berusia sekitar 45 tahun dan anak laki2nya dari istri pertama almarhum sudah berusia sekitar 11 tahun. Dari istrinya yg kedua, dia punya seorang anak laki2 juga. Beberapa puluh tahun kemudian anak pertamanya yg sekarang sudah dewasa dan anak keduanya yg sedang belajar kedokteran di salah satu universitas. Si suami ingin supaya anak dari istri pertamanya menjadi pewaris dari perusahaannya dan anak keduanya menjadi seorang dokter spesialis kulit & kecantikkan. Sedangkan si istri ingin agar anaknya yg menjadi pewaris perusahaan suaminya. Hal inilah yg selalu menjadi permasalahan bagi keduanya, dan membuat suaminya susah & tidak berbahagia, padahal dia kaya raya. Sehingga pada suatu saat si suami itu berkata dengan sangat menyesal dihadapan istri dan anak2nya bahwa Kebahagiaan itu, sebenarnya bukanlah ada dalam banyaknya uang & harta kekayan, melainkan kebahagiaan itu ada dalam rumah tangga yg biasa-biasa saja; tetapi hidup mereka rukun yaitu saling mengasihi & memahami, saling tolong menolong, saling memaafkan dan sehati.

Tentunya penyesalan yg semacam ini tidak perlu terjadi dalam hidup kita, sebab sebagai orang-orang yg sudah percaya dan mengenal Tuhan, sebenarnya kita sudah bisa tahu tentang hal ini sejak awal pengenalan kita akan Tuhan, dalam renungan, pembacaan & pendalaman Alkitab, khotbah dan dalam beribadah dll. Antara lain dalam nas diatas Tuhan telah mengajarkan kepada kita umatNya tentang bagaimana caranya hidup yg baik, indah  & diberkati ! (Mazmur 133:1-3)
Dengan selalu berusaha hidup sesuai firman Tuhan, saling memahami & mengasihi, saling tolong menolong dan saling memaafkan dg pasangan hidup kita dan anak-anak kita, maka hidup kita sekeluarga akan rukun. Dan hidup umatNya yg seperti itulah yang baik, indah dan berkenan kepada Tuhan. Dan kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, kebahagiaan dan kehidupan. (Mazmur 133:3)

Seandainya, sekarang kita sudah terlanjur hidup dalam pertengkaran dg pasangan kita dan dg anak-anak kita; maka hal itu masih belum terlambat. Janganlah keraskan hati kita, melainkan segeralah bertobat & berdamai dg pasangan hidup kita dan anak2 kita. Janganlah kita malu, ragu, atau takut untuk meminta ampun atau maaf kepada mereka. Dan kalaupun sumber pertengkaran itu bukanlah kesalahan kita, tetapi hal itu tidak perlu jadi masalah ; melainkan tetap kasihilah mereka dan rendahkan hati kita dihadapan Tuhan & dihadapan mereka, sebab kita-pun pasti ada banyak kesalahan yg lainnya.
Mungkin saja “pengampunan ataupun maaf” yg diharapkan, tidak dapat kita peroleh dalam waktu yg singkat, namun janganlah kita putus asa. Hiduplah terus dalam pertobatan dg pembaharuan budi kita  Nanti pada saatnya Ia pasti akan mendamaikan dan mengampuni kita sekeluarga serta memulihkan hidup kita.

Doa kami:
Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau sudah mengajarkan kami tentang bagaimana caranya hidup yg baik, indah & diberkati. Untuk itu tolonglah kami agar dapat mempraktekkannya. Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin