“Karena kasih karunia Allah yg menyelamatkan semua manusia
sudah nyata. Ia mendidik kita supaya meninggalkan kefasikan dan
keinginan-keinginan duniawi, dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan
beribadah (atau setia kepada Tuhan) didalam dunia sekarang ini”. (Titus
2:11-12)
Kefasikkan dalam nas diatas maksudnya adalah kesalahan yg dilakukan
oleh para umat Tuhan sekarang ini, seperti yg telah dilakukan dahulu oleh
bangsa Israel. Sebagai umat pilihan Tuhan, mereka sering melawan/ melanggar
perintah & kehendak Tuhan dan tersesat & menjauh daripada Tuhan : yaitu tidak setia kepada Tuhan,
percaya & menyembah berhala, roh peramal, roh jahat dll ; sehingga mereka
dihukum oleh Tuhan. (Yeremia 5:5-6)
Kehendak Tuhan bagi kita sesuai firman Tuhan dalam nas diatas, sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan adalah jangan lagi berbuat kefasikan, dan jangan lagi hidup dipenuhi oleh
keinginan duniawi/keinginan daging. Sebab kalau kita terus melakukan hal-hal yg demikian dan tidak bertobat, maka kita akan tidak dapat hidup bijaksana, adil & beribadah, lalu nanti pada akhirnya kita-pun tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (Titus 2:12 dan Galatia 5:16-21)
Keinginan duniawi/daging misalnya : Pesta pora,
kemabukkan, percabulan, hawa nafsu, perselisihan dan iri hati dll; sebab
semuanya itu adalah perbuatan/keinginan daging yg berlawanan dg keinginan Tuhan.
Kemabukkan tsb diatas bukan hanya mabuk minuman keras atau mabuk judi atau mabuk kekuasaan....dll, tetapi juga termasuk mabuk "hobby".
Ada suatu contoh yg dilakukan seorang anak Tuhan, yg berumur
setengah baya, yg hobbynya bersepeda. Semula dia dan istrinya adalah sepasang
jemaat Tuhan yg saleh, rajin beribadah, rukun dan rajin bekerja. Tetapi
menjelang usia 45 tahunan, si suami mulai dikenalkan pada olah raga bersepeda oleh paman istrinya.
Sejak saat itu, dia mulai hobby bersepeda. Saking sukanya
dg hobby bersepeda, dia menjadi sangat aktip mengikuti banyak sekali kegiatan
olah raga sepeda, misalnya tour bersepeda di jawa barat, tengah timur, bali, sumatra,
sulawesi, dan di berbagai negara termasuk canada dll. Meskipun sudah berkali-kali
mengalami cedera ketika bersepeda, bahkan masuk rumah sakit ; tetapi dia tidak
pernah kapok. Dia sangat fanatik dg hobbynya itu, sampai menginap di hotelpun
haruslah di hotel yg bersedia mengizinkan dia membawa sepedanya masuk kekamar.
Jemaat Tuhan ini hanya sibuk dg dirinya sendiri dan dengan hobbynya itu.
Dia tidak memikirkan semua biaya untuk kehidupan rumah tangganya, istrinya
ataupun kedua anaknya itu, sehingga hanya istrinya saja yg bekerja keras mencari nafkah
dan bertanggung jawab untuk itu. Tetapi sayangnya suaminya ini sangat mabuk
& kecanduan dg hobbynya itu sampai sekarang dan tidak bisa dinasihati oleh
mertua perempuannya ataupun istrinya & saudara2nya. Tetapi untung istrinya
adalah seorang umat Tuhan yg saleh dan mengasihi suaminya dan anak2nya. Dia
tahu akan firman Tuhan dan dia terus tekun beribadah & percaya kepada Tuhan
yg akan menolong dan memberi mereka jalan keluar. Istrinya ini mendapat
pekerjaan di suatu lembaga non profit terkenal dari Amerika, sehingga dia
sanggup membiayai semua kebutuhan rumah tangganya sampai sekarang. Kita doakan
saja supaya suaminya itu dapat segera terbebas dari mabuk berolah raga
sepeda-nya itu.
Sekarang bagi kita para umat Tuhan yg sudah mengetahui kebenaran
ini, tetapi belum bertobat, maka kita harus berhati-hati dan segera bertobat. Marilah kita segera mulai berusaha hari demi hari mengurangi semua
keinginan-keinginan duniawi dan membuang kefasikkan kita. Sebab kalau tidak bertobat, maka pada akhirnya nanti, kita tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (Roma
13:13 dan Galatia 5:16-21) Demikian juga, Tuhan sudah mengingatkan kita lagi dalam kitab
Wahyu kepada jemaat di Efesus, dan hal itu juga masih berlaku sampai sekarang bagi
kita yg serupa dg jemaat di Efesus, yaitu semula kita percaya kepada Tuhan, rajin beribadah dan tidak
mengikuti pengajaran sesat ; tetapi sekarang meninggalkan kasih kita yg semula itu kepada
Tuhan, mengabaikan
perintah & kehendakNya, tersesat dan menjauh daripada Tuhan. (Wahyu 2:1-7)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk dapat melepaskan diri kami
dari kefasikan dan keinginan2 duniawi, agar kami dapat hidup bijaksanan, adil
dan beribadah kepada Tuhan.