“Pikullah kuk yg Ku
pasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati”. (Matius
11:29)
Dalam renungan hari ini, marilah kita belajar tentang kerendahan hati dari Tuhan Yesus Kristus. Sebab masih ada banyak orang kristen yg berpikir bahwa bersikap lemah lembut & rendah hati adalah dg sikap membungkuk-bungkuk kalau kita berjalan melewati orang lain, atau salah menafsirkan firman Tuhan bahwa…… “menganggap orang lain lebih utama daripada kita”, yaitu kita ini tidak baik atau biasa2 saja, sedangkan orang lain lebih baik/lebih hebat daripada kita. (Filipi 2:3)
Lemah lembut & rendah hati yg dimaksudkan Tuhan, adalah misalnya: Kita mampu menjadi seorang yg bersikap benar & damai tanpa harus berkelahi/bertengkar, ketika kita mempertahankan atau membela hak kita. Kita juga mampu untuk tidak hanya memperhatikan hak & kepentingan diri kita sendiri saja, tetapi juga hak & kepentingan orang lain. (Filipi 2:3-4) Dan kita juga mampu untuk tidak terus bersikukuh & mau menang sendiri dalam setiap argumentasi kita, melainkan kita juga bisa & mau memahami akan argumentasi atau kritikan mereka. Demikian juga, kita mau mengerti & mengakui kalau ada suatu argumentasi/pendapat kita yg salah, tanpa harus menderita malu. Sebab dg kerendahan hati, maka kita-pun dapat segera memohon maaf kepada mereka atas pendapat/argumentasi kita yg salah itu. Selain itu juga, ketika kita harus mengambil suatu tindakan tegas pada orang lain, maka kita juga bisa tetap berkomunikasi dg mereka tanpa harus bersikap kasar, bermusuhan & mengeluarkan perkataan yg kotor/menghina, melainkan dg sikap & berkata-kata yg lemah lembut, baik dan membangun; sehingga dapat diterima oleh mereka. (Efesus 4:29)
Yesus adalah contoh yg sangat
jelas tentang kelemah lembutan & kerendahan hati. Meskipun Ia adalah Anak
Allah yg Maha Kuasa, dan sanggup membangkitkan orang mati, menyembuhkan mereka yg
sakit hanya dg berkata saja, mengubah air menjadi anggur, berjalan diatas air, membebaskan
orang-orang dari kerasukkan roh jahat, meredakan angin ribut dan
melipatgandakan dengan 5 ketul roti & 2 ekor ikan milik seorang anak kecil,
sehingga bisa memberi makan 5 ribu orang dewasa belum termasuk perempuan dan
anak2,…….dll.
Yesus yang walaupun dalam rupa
Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dg Allah itu sebagai milik yg harus
dipertahankanNya, melainkan Ia sudah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil
rupa seorang hamba/budak dan menjadi sama seperti manusia. Dan dalam keadaannya
sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati dikayu
salib. (Filipi 1:6-8)
Untuk
dapat bersikap rendah hati yg demikian, maka kita selalu membutuhkan pertolongan
Tuhan, sebab dg kekuatan sendiri saja, kita tidak akan mampu selalu lemah
lembut & rendah hati, dan pada akhirnya kita akan berkelahi &
bertengkar juga dg orang lain. Kita perlu terus belajar memikul kuk/salib yg dipasang
Tuhan bagi kita dan terus belajar lemah lembut & rendah hati dari Tuhan. Dengan
rela terus hidup hari demi hari dalam pertobatan atas semua kesombongan,
keangkuhan kita, dan juga atas perbuatan/sikap kita yg jahat, kasar & perkataan kita yg
kotor, dimasa yg lampau terhadap Tuhan ataupun terhadap sesama manusia. Dan itu berarti, kita sedang berusaha setiap hari untuk membuang semua kefasikkan, keduniawian kita dan hawa nafsu kedagingan kita. Sebab untuk dapat merubah & membuang suatu kebiasaan lama kita yg buruk itu sulit sekali, apalagi merubahnya menjadi suatu kebiasaan yg baik sesuai firman Tuhan.
Doa kami :
Tuhan Yesus, ajarlah kami lemah lembut dan rendah
hati, serta mampukanlah kami agar selalu memikul kuk yg Kau pasang dan dan
terus mengikut Engkau. Amin