“Tetapi
mungkin ada orang berkata : Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan, aku
menjawab dia : Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan
menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku”. (Yakobus 2:18)
Terjemahan nas firman Tuhan diatas agak sulit untuk
dimengerti, tetapi kalau kita membaca Alkitab yg baru dalam bahasa Indonesia masa kini
terbitan/hasil kerja sama L.A.I dan Lembaga Biblika Indonesia/Konperensi Wali
Gereja Indonesia, maka nas tersebut diatas akan dapat lebih mudah dimengerti :
“Mungkin ada yg berkata, Ada orang yg bersandar kepada imannya dan ada pula yg
bersandar kepada perbuatannya. Saya akan menjawab, Tunjukkanlah kepada saya
bagaimana orang dapat mempunyai iman
tanpa perbuatan dan saya akan menjunjukkan dg perbuatan-perbuatan saya
bahwa saya mempunyai iman.”
Contoh :
Contoh :
Didalam Alkitab ada seorang wanita yg berani percaya dan
bertindak hanya berdasarkan apa yg didengarnya. Wanita itu sudah menderita
sakit pendarahan selama 12 tahun, dia sudah berobat kepada macam2 tabib/dokter
dan sudah minum berbagai macam obat dan segala cara telah dicobanya, namun tidak juga
berhasil menyembuhkannya. (Matius 9:20 dan Markus 5:26) Wanita ini telah mendengar
pembicaraan orang2 disekitarnya yg memberitakan tentang Yesus yg mampu melakukan
berbagai mukjizat, termasuk angin rebut diredakan, mengusir roh-roh jahat dan
menyembuhkan berbagai macam sakit penyakit. (Markus 5:27) Setelah mendengar itu, wanita
itu jadi sangat ingin bertemu Tuhan, sebab dia yakin bahwa kalau bertemu dg Yesus, maka dia pasti akan beroleh kesembuhan. Tetapi baginya hal itu
adalah merupakan suatu hal yg sangat sulit. Terutama untuk dapat berjalan menemui
Yesus dengan keterbatasan fisik yg dimilikinya. Sebab sakit perdarahannya itu, sudah
mengakibatkan tubuhnya banyak kekurangan darah, yang membuat tubuhnya
jadi sangat lemah dan sulit untuk bangun atau menggerakkan tubuhnya atau berjalan.
Namun dia terus memotivasi dirinya sendiri dengan berkata, "Jika kujamah saja ujung jubahNya, maka aku akan sembuh." (Matius 9:21) Lalu dia membuat semua hambatan didepannya jadi dapat diatasinya dan terus bergerak maju menerobos penghalang, sehingga akhirnya dia bertemu Yesus dan mukjizat itupun terjadi dalam hidupnya dan perdarahannya sembuh.
Namun dia terus memotivasi dirinya sendiri dengan berkata, "Jika kujamah saja ujung jubahNya, maka aku akan sembuh." (Matius 9:21) Lalu dia membuat semua hambatan didepannya jadi dapat diatasinya dan terus bergerak maju menerobos penghalang, sehingga akhirnya dia bertemu Yesus dan mukjizat itupun terjadi dalam hidupnya dan perdarahannya sembuh.
Bagaimana iman bisa menghasilkan mukjizat?
Untuk itu, maka iman tsb harus disertai pengharapan dan tindakan. Wanita itu percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya dan dia berharap akan beroleh kesembuhan seperti berita yg didengarnya bahwa semua orang-orang sakit yg dibawa kepada Yesus disembuhkanNya.(Matius 15:30) Setelah itu, wanita itupun bertindak yaitu bergerak menuju kepada Yesus untuk menjamah ujung jubahNya saja.
Iman yg disertai dg tindakan atau perbuatan dari wanita itu mendapat penghargaan dari Yesus, sehingga Tuhan berkata: "Imanmu telah menyelamatkanmu. Pergilah dg selamat dan sembuhlah dari penyakitmu". Dan sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. (Markus 5:34 dan Matius 9:22) Perempuan ini tidak hanya percaya kepada Tuhan Yesus dimulut saja, tetapi percayanya itu juga disertai dg perbuatannya/tindakannya yaitu “bergerak menghampiri Yesus dan menjamah ujung jubahNya”. (Yakobus 2:22)
Untuk itu, maka iman tsb harus disertai pengharapan dan tindakan. Wanita itu percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya dan dia berharap akan beroleh kesembuhan seperti berita yg didengarnya bahwa semua orang-orang sakit yg dibawa kepada Yesus disembuhkanNya.(Matius 15:30) Setelah itu, wanita itupun bertindak yaitu bergerak menuju kepada Yesus untuk menjamah ujung jubahNya saja.
Iman yg disertai dg tindakan atau perbuatan dari wanita itu mendapat penghargaan dari Yesus, sehingga Tuhan berkata: "Imanmu telah menyelamatkanmu. Pergilah dg selamat dan sembuhlah dari penyakitmu". Dan sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. (Markus 5:34 dan Matius 9:22) Perempuan ini tidak hanya percaya kepada Tuhan Yesus dimulut saja, tetapi percayanya itu juga disertai dg perbuatannya/tindakannya yaitu “bergerak menghampiri Yesus dan menjamah ujung jubahNya”. (Yakobus 2:22)
Sekarang, kalau kita
percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yg hidup & tinggal bersama kita, Gembala
kita yg baik, Allah yg maha tahu, Allah
yg maha kuasa dan Allah yg berdaulat atas hidup kita bahkan atas bumi, seluruh
semesta alam ini serta semua yg ada didalamnya, Allah Bapa yg baik, yg
memelihara & mencukupkan kita dan melindungi kita semua yg percaya
kepadaNya ; maka tindakan atau perbuatan kita adalah “Janganlah kita kuatir
lagi dan berkata misalnya : Apakah yg akan kita makan atau minum, apakah yg akan kita kita
pakai ?......dll ”. Sebab kekuatiran kita itu tidaklah akan memperpanjang umur kita atau membuat hidup kita menjadi lebih baik,
melainkan sebaliknya lama kelamaan akan membuat kita menjadi stress dan sakit.
(Matius 6:31,27)
Jadi untuk itu mulai sekarang, sebagai umat Tuhan, marilah kita percaya, berharap kepadaNya dan membawa semua keletihan, kelesuan & beban berat kita kepadaNya. Tunjukkanlah iman kita kepada Tuhan dg perbuatan/tindakan yaitu terus berdoa dg tekun memohon kepadaNya, maka Ia pasti akan menghargai iman kita dan memberikan kita kelegaan. (Matius 9:22 dan 11:28)
Doa kami:
Tuhan Yesus, sempurnakanlah
iman kami kepadaMu senantiasa. Amin