"Adalah baik
menanti dg diam pertolongan Tuhan". (Ratapan 3:26)
Menantikan pertolongan dari seseorang berbeda dg menantikan pertolongan dari Tuhan.
Meskipun dalam menantikan
datangnya pertolongan dari Tuhan, ataupun dalam menantikan pertolongan dari seseorang,
adalah sama-sama merupakan hal yg tidak mudah untuk dijalani. Sebab waktunya
kita berbeda dg waktunya Tuhan ataupun waktunya orang lain. Dan juga prioritas
dari “yg memberikan pertolongan” berbeda dg prioritas dari “yg memerlukan
pertolongan”.
Ketika kita
menantikan pertolongan dari seseorang dan kalau orang tsb tidak datang2
menolong kita sesuai dg janjinya, maka kita boleh saja jadi gelisah,
mengeluh/mengomel kepada orang itu. Lalu
kalau pertolongannya tidak datang2 juga sesuai dg janjinya, maka kita boleh
saja setiap waktu meninggalkannya & pergi mencari pertolongan dari orang
lain yg dapat menolong kita. Sebab mungkin saja orang itu lupa akan janjinya
kepada kita, atau dia tidak sanggup menolong kita sesuai dg janjinya, atau dia
telah berbohong kepada kita, yaitu hanya berjanji di mulut saja.
Tetapi sebaliknya kalau
kita menantikan pertolongan Tuhan, maka dalam nas tersebut diatas katakan bahwa
sikap kita yg terbaik adalah menantikan pertolonganNya dg diam/tenang.
Janganlah kita menjadi gelisah atau mengeluh/mengomel dalam menantikan
pertolonganNya itu. Atau janganlah kita mulai
ragu-ragu & bertanya : Jangan-jangan Ia berbohong atau tidak sanggup
menolong kita, atau Ia tidak sanggup menepatinya. Lalu kita pergi mencari
pertolongan & nasihat dari orang lain, peramal atau allah2/kuasa2 lain. Sebab
Tuhan tidak pernah berdusta atau mengabaikan janjiNya kepada kita anak2Nya.Dia adalah Tuhan
Allah Bapa kita di sorga yg sangat baik dan jauh………. jauh lebih baik daripada
semua bapa2 yg ada didunia. Dan bahkan Ia pun rela memberikan RohNya sendiri
yaitu Roh Kudus bagi kita anak2Nya kalau kita memintaNya. (Lukas 11:33)
Ingatlah bahwa waktunya
Tuhan juga berbeda dg waktunya kita (2 Petrus 3:8), demikian juga caranya Tuhan menolong kita berbeda
dg caranya kita mengharapkan pertolonganNya. Sebab rancangan Tuhan berbeda dg
rangcangan kita, dan jalannya Tuhan bukanlah jalannya kita. Bedanya seperti
tingginya langit dari bumi. (Yesaya 55:8-9) Tuhan adalah Allah dan bukan manusia,
Ia bukanlah manusia sehingga Ia berdusta. Masakan Ia berfirman dan tidak
melakukannya atau Ia berfirman dan tidak menepatinya. Allah itu lebih daripada
manusia. (Hosea 11:9 dan bilangan 23:19 dan Ayub 33:12)
Dalam menantikan
pertolongan Tuhan yg diperlukan adalah iman kita kepadaNya, bahwa Ia sanggup
melakukan segala sesuatu dan tidak ada yg mustahil bagiNya, serta juga tidak
ada yg mustahil bagi kita yg percaya kepadaNya dengan tidak ragu-ragu atau
tidak bimbang. (Kejadian 18:14 dan Yeremia 32:27 dan Lukas 1:37 dan Markus 14:36 dan Markus 9:23)
Untuk itu, carilah &
berharaplah terus kepada Tuhan dan
percayalah kepadaNya bahwa Ia ada dan hidup/tinggal bersama kita dalam hidup
ini. (Ratapan 3:25)
Ia pasti akan menolong
serta memelihara kita. Meskipun mungkin cara dan waktunya Tuhan berbeda dg cara
dan waktunya kita, tetapi percayalah bahwa Tuhan mengetahui hati nurani kita
dan Ia turut bekerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikkan bagi kita yg
mengasihiNya. (Roma 8:27-28)
Dengan sikap &
iman kita yg demikian dihadapan Tuhan, maka Alkitab katakan bahwa sikap itu
adalah baik dihadapan Tuhan. Dan Iapun pasti akan menolong kita. (Ratapan 3:26)
Doa kami :
Tuhan Yesus,
mampukanlah kami untuk senantiasa menantikan pertolonganMu dg diam &
tenang. Amin