“Hai maut dimakah
kemenanganmu ? Hai maut dimanakah sengatmu? Sengat maut adalah dosa dan kuasa
dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yg telah memberikan kepada
kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan Kita”. (1 Korintus 15:55-57)
Kisah tersebut dibawah ini adalah suatu kesaksian dari seorang umat Tuhan, semoga bermanfaat bagi semua kita yg membacanya.
Setelah sekian tahun mengajak adik perempuan saya agar mendekat kepada Tuhan dan menyaksikan kepadanya semua kasih, kebaikkan & anugerah Tuhan terhadap saya, maka akhirnya pada awal tahun ini dia menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, Allah Raja dan Juruselamatnya dalam hatinya dan hidupnya berubah. Meskipun dia menderita sakit yg parah dan beberapa kali dioperasi karena menderita berbagai komplikasi penyakit, namun adik saya itu tidak mengeluh. Dia selalu berdoa bersyukur kepada Tuhan setiap malam dan selalu mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yg membantunya. Dalam beberapa bulan terakhir ini kesehatannya mulai membaik dan dia terus mengikuti perjamuan kudus yg saya kirimkan kepadanya setiap minggu. Tetapi ternyata beberapa hari yg lalu pada suatu pagi hari, saya menerima suatu kabar yg sangat mengejutkan saya. Padahal sore hari sebelumnya, dia masih mengirim sms kepada saya mengucapkan terima kasih kepada saya atas semua hal tentang Yesus yg telah saya sampaikan kepadanya, bahkan dalam salam penutup sms-nya dia masih menulis : Sampai ketemu ya kak! Rupanya setelah makan malam, berdoa dg suaminya dan menerima perjamuan kudus, tidak lama kemudian dia tidur. Dan sekitar jam 11.30 malam dia minta dituntun ke kamar mandi untuk buang air kecil lalu dia tidur kembali. Lalu sekitar jam 3.30 pagi terdengar oleh suaminya, dia mendengkur sebentar. Namun selang beberapa waktu kemudian, tidak terdengar lagi dengkurannya. Dan ketika di periksa oleh suaminya, ternyata dia sudah meninggal dg tenang disampingnya. Berita kematiannya itu sangatlah menyedihkan & memukul hati saya.
Kematiannya yg mendadak ini membuat saya berpikir tentang kehidupan saya sendiri. Bagaimana kalau saya mati hari ini ? Bagaimana halnya nanti dg istri saya siapa yg akan memeliharanya, sebab semua anak kami berada diluar negri ? ...... dll. Kenyataan ini membuat hati saya lebih terpukul lagi. Kematian akan memberhentikan saya untuk mencapai semua harapan2 saya, dan akan memisahkan saya dari orang2 yg saya kasihi. Ketika kematian datang menjemput, maka hal itu hanya akan menghapus semuanya. Saya bertanya pada diri saya: Karena kematian adalah sesuatu hal yg tidak dapat dihindari dalam hidup ini, apakah yg saya perlu lakukan selanjutnya ? Apakah saya hanya bisa duduk dan menunggu saja sampai saat kematian menjemput saya ataupun orang2 yg saya kasihi ? Ditengah-tengah kegalauan saya memikirkan kematian, saya diingatkan bahwa sebagai orang yg percaya kepada Tuhan,saya mempunyai harapan akan hidup kekal melalui Yesus Kristus. (Yohanes 3:16) Dan ketika saya berpikir tentang janji2 Tuhan, tiba-tiba hati saya merasakan suatu kelegaan. Saya teringat akan firmanNya bahwa walaupun saya tidak bisa memenuhi semua impian dan harapan dalam hidup ini, tetapi ada suatu kepastian dari Tuhan bahwa ada suatu masa depan yg cemerlang sedang menantikan saya. (Yeremia 29:11-14) Jadi saya tidak perlu takut akan kematian, sebaliknya saya harus gembira karenanya. Dalam kita Filipi 1:21 rasul Paulus oleh hikmat Tuhan, menulis dalam bhs inggris versi NLT: “For me, living means for Christ and dying is even better”. Hidup artinya untuk Kristus dan kematian adalah sesuatu yg lebih baik.
Firman Tuhan ini memberikan suatu penghiburan kepada kita sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan Yesus. Sebab disitu dikatakan bahwa kematian adalah merupakan suatu keuntungan yaitu sesuatu yg lebih baik, selama kita menjalani hidup ini untuk Yesus Kristus / Mesias yaitu untuk kebenaran. Sebab Yesus Kristus adalah Firman Allah yg hidup sebagai Anak Tunggal Allah. Ia adalah Kebenaran. (Yohanes 1:1,14 dan Yohanes 17:17)
Walaupun kita tidak bisa menjadikan semua harapan
& keinginan kita menjadi kenyataan dalam hidup ini, dan meskipun kematian akan menghentikan
semua usaha kita untuk mencapainya; tetapi sebagai orang-orang yg percaya
kepadaNya, kita yakin bahwa kelak kita akan mempunyai sesuatu yg lebih baik
setelah kematian yaitu suatu kehidupan yg bahagia & kekal bersama Tuhan. Inilah
janji Tuhan yg membuat kita menjadi tenang dalam menghadapi kematian. Yang penting jalani
saja hidup ini dg tabah untuk kebenaran & sesuai kebenaran, dan tetaplah tekun
percaya kepada Tuhan sampai akhirnya.(Wahyu 14:12-13) Dengan demikian kitapun akan dapat dg yakin berkata
seperti tersebut dalam nas diatas.
Doa kami:
Tuhan Yesus, berilah
kami ketekunan & ketabahan hidup menuruti perintahMu dan percaya kepadaMu
sampai akhirnya. Amin