“Siapa memberi kepada orang miskin tidak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki”. (Amsal 28:27)

Untuk renungan firman Tuhan tersebut diatas ini, kami sampaikan suatu kesaksian nyata dari seorang anak Tuhan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya ! Amin.

Ada seorang anak Tuhan yang sedang memperbaiki rumahnya, untuk dipasang pagar kecil saja. Dia memberikan tugas itu kepada salah seorang kenalannya, yang mengatakan bahwa dia mempunyai bengkel las yang khusus untuk pasang pagar di sekitar kompleks rumah anak Tuhan ini. Tetapi ketika dikerjakannya ternyata memakan waktu yang lama sekali, padahal pagar yang harus dibuatnya itu hanya kecil saja dan seharusnya dapat selesai dibuat dalam waktu seminggu saja. Tetapi ternyata memakan waktu sekitar 2 bulan lamanya. Kenalannya itu memberi berbagai alasan, katanya dia sedang banyak order dan lain-lain. 

Kemudian ketika anak Tuhan ini mau memberi pekerjaan pagar lainmya lagi, tetapi kenalannya itu berkata bahwa dia dan tukangnya itu sedang sibuk sekali dengan banyak proyek lain. Jadi akhirnya anak Tuhan itu telpon langsung ke tukang tersebut untuk mengecek kebenarannya, ternyata tukangnya itu mengatakan bahwa dia sudah tidak kerja sama lagi dengan kenalan anak Tuhan ini. dan dia juga sudah angkut semua alat lasnya dan lain-lain, kerumahnya sendiri.

Alasannya, oleh karena kenalan anak Tuhan ini, sangat pelit dan hanya hanya memberinya sedikit uang untuk ongkos kerjanya, transport dan makannya, termasuk keneknya. Dia mengatakan bahwa dia berada di pihak yang lemah, sebab dia memang tidak ada pekerjaan dan sangat berkekurangan hidupnya. Dia bahkan tidak punya cukup uang untuk membiayai ongkos hidup keluarganya. 

Lalu mengertilah anak Tuhan ini, bahwa kenalannya itu tidak adil dan sangat pelit terhadap partner nya yaitu tukangnya yang miskin dan lemah itu.

Kemudian anak Tuhan ini mencoba untuk mengetest kejujuran dan kebenaran dari perkataan tukang tersebut. Dia memberikan suatu pekerjaan tambahan pagar yang cukup besar dengan harga yang jauh……jauh…….jauh lebih murah, daripada harga pembuatan pagar yang sebelumnya. Kemudian kepada tukang tersebut diberikannya uang muka sekitar 30%. Lalu oleh tukang tersebut uang muka itu segera dibelanjakannya untuk beli besi bahan pagar dan lain-lain, dan semua peralatan las, bor, dan lain-lain dibawanya ke rumah anak Tuhan ini. 

Setelah pekerjaan tersebut selesai, dibayarkannyalah sisa uang 10% nya sebagai pelunasan kepada tukang tersebut. Ternyata apa yang dikatakan/diceritakan sebelumnya oleh tukang itu benar adanya.

Akhirnya kepada tukang itu diberikannya banyak pekerjaan lainnya lagi , yang sangat berlainan dengan pembuatan pagar. Ternyata tukang ini sangat pandai sekali. Dia bisa memperbaiki kerusakan peralatan listrik yang tidak bisa dikerjakan oleh tukang listrik, dia juga bisa memperbaiki kompor yang rusak, peralatan fogging yang rusak, dia juga bisa memperbaiki rumah yang bocor dan dia juga mampu memperbaiki berbagai-bagai macam pekerjaan perbaikan lainnya yang sulit-sulit. 

Anak Tuhan ini merasa sangat bersyukur kepada Tuhan, sekarang rumahnya menjadi baik, nyaman ditempati, tidak ada yang bocor, tidak gas yang bocor dan semua peralatan rumah tangganya juga menjadi bagus dan semuanya berfungsi sempurna. 

Dia teringat akan firman Tuhan tersebut diatas, dan anak Tuhan ini sungguh sangat berbahagia. Hidupnya sungguh tidak kekurangan sesuatu apapun, dan firman Tuhan ini telah digenapiNya dalam hidupnya. Haleluya !!

Doa kami:

Yesus Kristus, Engkau sungguhlah Tuhan, Allah kami yang ajaib dan setia. Betapa firmanMu Engkau genapi seluruhnya dan tidak ada sesuatupun dari rencanaMu yang gagal bagi kami anak-anakMu yang percaya kepadaMu dan tekun memegang dan melakukan firmanMu. Amin.