"Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu kedalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan " (Wahyu 2:10)
Kesetiaan adalah “sebuah kata” yang sangat penting dalam hubungannya dengan mengikut dan melayani Tuhan.
Sebelum kita membahas tentang kesetiaan kita kepada Tuhan yang tidak dapat kita lihat, sebaiknya kita coba meng-intorespeksi diri kita terlebih dahulu tentang kesetiaan kita kepada sesama kita manusia.
Misalnya :terhadap pasangan hidup kita sendiri atau kekasih kita yang sering kita lihat dan temui-pun, apakah kita juga sering atau pernah berubah setia. Menceraikan suami/istri kita, atau berganti pacar/kekasih dengan yang lebih tampan/cantik atau lebih kaya dan lain-lain.
Atau semula kita berteman dengan sahabat baik kita, rekan sekantor kita dan lain-lain ; tetapi karena berebut pacar/kekasih, atau kalah dalam berkompetisi dalam prestasi belajar di sekolah atau kalah bersaing dalam bidang pekerjaan, maka kita berubah setia, sehingga sekarang kita menjadikan mereka sebagai musuh kita dan bukan teman atau rekan kita lagi.
Demikian juga halnya, tidak jarang orang yang mengikut Tuhan, menjadi hamba Tuhan yang ketika pada awalnya bersemangat luar biasa, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, mereka ditenggelamkan oleh ketidak setiaan.
Alasannya sangat bervariasi : ada orang yang berubah setia kepada Tuhan, oleh karena masalah dan tekanan hidup yang tiada berhenti. Ada juga yang disebabkan oleh karena pengaruh & tekanan lingkungan / keluarga yang berbeda keyakinan dan iman, atau ada juga yang disebabkan oleh tawaran dunia yang sepertinya lebih menguntungkan jika kita mengganti iman kita kepada Tuhan Yesus dengan iman kita kepada allah yang lain, atau ada juga orang yang meninggalkan Tuhan karena ingin menikah dengan pasangan hidup yang berbeda iman dan keyakinan dan lain-lain.
Melalui renungan kita hari ini Tuhan meminta kepada setiap kita agar Hendaklah kita tetap setia, karena Allah yang kita sembah adalah setia.
Mengapa Allah menyuruh kita tetap setia kepadaNya, meskipun kita sedang dalam kesulitan, penderitaan dan ancaman/tekanan kehidupan…? Karena dibalik kesulitan itu, selalu ada rencana Tuhan yang indah sedang menunggu kita. Dan dibalik masalah yang kita alami itu, selalu ada berkat Tuhan sedang menanti.
Sesuai dengan firman Tuhan tersebut diatas, jikalau Tuhan melihat kita setia dan tetap tabah dalam iman percaya kita kepadaNya sampai kesudahannya, maka Dia akan mengaruniakan kepada kita mahkota kehidupan. Bukankah hal ini yang kita cari dan sangat berharga dimata Tuhan ?
Suatu saat saya bercakap-cakap dengan salah seorang bapak-bapak, lalu saya ajukan sebuah pertanyaan kepadanya. Pak, menurut Bapak, apa sih inti yang dicari – cari manusia didunia ini terlepas dari latar belakang etnis, golongan agama, suku dan budaya ?
Maka dia menjawab : Menurut saya yang dicari dan yang dikehendaki oleh setiap manusia didunia ini adalah ketika semasih muda, sehat & kuat adalah menjadi kaya, supaya dimasa tuanya menjadi senang, dan disaat mati kelak masuk surga.
Lalu saya terus bertanya menurut bapak, apa rahasianya untuk mencapai hal itu ? Lalu katanya : Hanya satu kata yaitu “ Setia”. Saya kurang mengerti dengan apa yang bapak maksudkan tentang kata "setia". Lalu dijabarkannya demikian: Semasih muda, tekuni dan harus setia kepada pasangan hidup, setia kepada sahabat/rekan, setia kepada pekerjaan atau usaha. Demikian juga dimasa tua harus tetap setia pada kebiasaan baik, dan dalam mengikut Tuhan-pun kita harus tetap setia.
Ada banyak contoh orang-orang dalam Alkitab yang setia hingga masa tuanya dan ketika pada akhir kehidupannya dinikmati dengan baik. Abraham setia pada janji Tuhan, maka Tuhan-pun memberikan kepadanya apa yang telah dijanjikanNya itu. Ayub tetap setia pada Tuhan meskipun dia mengalami penderitaan, kebangkrutan dan sakit penyakit yang sangat hebat, tetapi diakhir hidupnya dia mengalami pemulihan yang total dan bahkan dua kali lipat daripada yang semula.
Jadi berusahalah untuk tetap setia sampai akhir, sebab ada berkat Tuhan yang sedang menantikan kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus, ampunilah kami ini kalau kami sering kurang setia dalam hal mengikut atau melayani Engkau. Amin.