"Sebab malaikat-malaikatNya akan diperintahkanNya kepadamu untuk menjagamu disegala jalanmu. (Mazmur 91:11)

Ada seorang hamba Tuhan, menceritakan pengalaman hidupnya ketika dia masih bujangan berumur sekitar 25-30 tahun, dan saat itu dia belum melayani Tuhan. Dia adalah orang yang percaya kepada Tuhan, namun imannya belum bertumbuh dan hidupnya masih dipenuhi oleh hawa nafsu duniawi. Dia menjadi seorang kristen karena ikut orang tuanya. Ketika itu dia masih tinggal di Bandung dan bekerja di Jakarta. Seminggu sekali, dia pulang menjenguk orang tuanya di Bandung.  Hari Sabtu pagi/siang dia ke Bandung dan hari Mnggu sore/malam dia kembali ke Jakarta untuk bekerja.

Namun ada sesuatu kebiasaan baik yang selalu dilakukannya. Yaitu dalam setiap perjalanan ke luar kota, dia selalu memohon perlindungan Tuhan dengan berdoa "Bapa kami" sepanjang pejalanan itu. Dan doanya ini terus diulang-ulang tanpa jemu-jemu sepanjang perjalanan itu, kecuali ketika dia berhenti untuk beristirahat makan siang atau malam.

 Ada kalanya perjalanannya butuh waktu berjam-jam, dan selama itu pula dia tidak pernah lupa & terus mengucapkan & mengulang "doa Bapa kami" itu. Meskipun dia tidak mengerti mengapa dia berdoa seperti demikian, tetapi dia tetap & terus berdoa "Bapa kami" setiap kali dalam perjalanannya, terutama kalau dia dalam perjalanan Bandung-Jakarta selama hampir 4 tahun lamanya. Sebab dalam perjalanan ada banyak waktu baginya untuk berdoa seorang diri didalam mobil.

Suatu ketika dalam perjalanannya yang panjang di malam hari dari Bandung ke kota lain bersama dengan kawan-kawannya untuk berpiknik, ketika kawan-kawannya tidur, seperti biasanya dia berdoa sendiri doa Bapa kami dan terus diulanginya selama berjam-jam.

Jalannya banyak yang rusak dan juga ada banyak perbaikan jembatan, mungkin ada sekitar 6 jembatan yang diperbaiki sepanjang perjalanan itu. Setiap kali melewati jembatan yang rusak, maka kendaraan hanya bisa lewat searah saja, bergantian dengan kendaraan lain yang dari arah lain. Sebab jalannya memakai kayu darurat dan ditutup sebelah sedang diperbaiki. Namun karena ketika itu adalah tengah malam sekitar pukul 12.02 malam, dan jalannya gelap karena gulita tidak ada lampu penerangan jalan, mobilnya terus melaju lancar dan tidak ada yang bertugas disetiap jembatan yang rusak.

Suatu ketika saat ketika dia sedang mengendarai mobilnya dengan  cepat, dia tidak tahu bahwa tidak jauh didepannya ada jembatan rusak yang sedang diperbaiki. Tetapi tiba-tiba mencium wangi harum bunga mawar, dan ketika dia bertanya-tanya dalam hatinya dan membuka jendela mencari dari mana asal datangnya wangi bunga mawar, dia dengan otomatis memperlambat laju mobilnya, sehingga dia dapat melihat dengan jelas bahwa ada jembatan rusak didepannya yang sedang diperbaiki. Hal ini dengan demikian memungkin-kannya untuk mengerem dan mengendarai mobilnya dengan perlahan-lahan menyeberangi jembatan rusak tersebut. Dan hal ini terjadi berulang kali setiap kali dia menjumpai jembatan rusak yang sedang diperbaiki.

Dia sangat heran dan mencari asal wangi bunga mawar tersebut, tetapi tidak dapat menemukan dari mana asalnya. Dia tidak menceritakan hal ini kepada kawan-kawannya, dia hanya menyimpannya dalam hatinya. Jadi dia hanya diamkan saja peristiwa ajaib ini, selama puluhan Tahun.

Sampai suatu saat, ketika dia bertobat, percaya dan menerima Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan membaca Alkitab pada kita Mazmur tersebut diatas, barulah dia teringat kembali akan peristiwa ajaib ini, bahwa Tuhan sudah memerintahkan para malaikatNya untuk menjaganya di segala jalannya.

Dia juga teringat kembali akan peristiwa ajaib ini, ketika dikhotbahkan dalam suatu misa/ibadah di gereja, bahwa Tuhan adalah mawar dari Karmel & Saron yang mengeluarkan wangi harum semarak. (Yesaya 35:2 dan Kidung Agung 2:1) Betapa hadiratNya itu telah menyelamatkannya. Dan hamba Tuhan terus mengingat penggenapan janji Tuhan yang sangat luar biasa ini dalam hidupnya. Terpujilah Tuhan !!

Doa kami:

Tuhan Yesus, kami percaya & mengakuinya dengan mulut kami bahwa Engkaulah tempat

perlindungan kami dan kubu pertahanan kami, Allah kami yang  kami percayai. Amin.