"Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kau tulis". (Keluaran 32:32)
Dalam kisah diatas kita baca bahwa nabi Musa bersedia mengorbankan nyawanya dan tidak masuk kedalam Kerajaan Sorga, agar TUHAN Allah mengampuni dosa besar yang telah dibuat oleh bangsa Israel yaitu mereka meninggalkan Tuhan & menyembah berhala. Sehingga murka TUHAN bangkit dan mereka akan dibinasakan olehNya. (Keluaran 32:7-10)
Demikian juga halnya dengan Yesus Kristus yang telah rela mati mengorbankan nyawaNya/hidupNya diatas kayu salib, agar semua dosa manusia yang percaya kepadaNya diampuni dan mereka dibenarkan kembali dihadapan TUHAN Allah Bapa di sorga. Hal yang serupa juga telah dilakukan juga oleh para rasul dalam memberitakan Injil Kristus, agar orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus dapat percaya kepadaNya dan diselamatkan.
Sampai sekarang pun, masih ada banyak perbuatan-perbuatan mulia, yang dilakukan oleh manusia pada zaman sekarang, demi keselamatan orang lain. Contoh :Ada seorang remaja di Irak, bernama Aitzaz, yang dengan berani melawan teroris bom bunuh diri yang menyamar sebagai murid sekolah dimana dia bersekolah. Pelajar ini tidak takut ketika dalam perjalanan ke sekolah, mereka melihat ada rompi bom menyembul di tubuh pelaku bom bunuh diri. Seorang kawannya lari ketakutan & meninggalkan Aitzaz sendirian. Tetapi Aitzaz justru terus dengan berani berusaha meringkusnya dan berkata : Saya akan menghentikannya. Sebab dia ingin membunuh/mengebom teman-teman saya disekolah. Tidak lama kemudian ledakan pun terjadi pada saat Aitzaz menangkapnya dan mereka pun tewas seketika. Berkat tindakan yang rela berkorban dari Aitzaz ini, maka dia berhasil menyelamatkan sekitar 200 orang murid yang berada dalam sekolah.
Bagi kita pengikutNya untuk dapat melakukan hal ini, maka kita perlu mulai dengan mati terhadap dosa, tetapi kita hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus. (Roma 6:11) Yaitu rela mengorbankan hidup kita yang penuh bergelimang dosa.Misalnya kita rela mengorbankan hidup kita yang mewah, penuh dengan pesta pora, sex bebas & segala kenikmatan duniawi, dan mulai hidup suci & sederhana. Kita rela mengorbankan semua kekayaan & harta benda kita dan memberikannya kepada orang-orang miskin & orang-orang yang yang membutuhkan, lalu ikut Yesus dengan sepenuhnya. Hal ini pernah dilakukan oleh nabi Musa, dia rela melepaskan semua jabatan kebangsawanannya, kekayaan & kenikmatan hidupnya dan meningalkan istana Firaun, untuk menegakkan keadilan & kebenaran dan kebebasan bagi bangsa Israel yang diperbudak oleh Mesir.
Agar kita layak bagi Tuhan dan mengikutiNya, maka kita harus memikul salib kita. Jikalau kita menolak untuk memikul salib kita yaitu terus mempertahankan nyawa atau hidup kita , maka kita akan kehilangan hidup kita yang sekarang. (Matius 10:38-39). Misalnya: Jikalau kita tetap & mau mempertahankan kehidupan kita sekarang yang penuh dengan egoisme, kekayaan & kenikmatan hidup duniawi, maka kita akan kehilangan hidup yang demikian. Dikarenakan oleh sakit parah yang berkepanjangan, atau oleh kematian yang mendadak, atau oleh kebangkrutan usaha, atau oleh kehilangan jabatan, pekerjaan/jabatan/kedudukan dan lain-lain. (Baca kisah orang kaya yang bodoh pada kitab Lukas 12:16-21).
Jika kita mau melakukan hal ini semua, maka lambat laun kitapun akan mampu & rela berkorban bagi sesama, seperti yang pernah dilakukan Musa, Stefanus, Paulus dan murid-murid Tuhan lainnya.
Doa kami:
Tuhan Yesus, penuhilah kami dengan kasihMu supaya kamipun dapat mengasihi Engkau dengan lebih sungguh, dan bukan hanya di mulut saja. Amin.