"Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar". (Amsal 19:5)

Sejak dahulu sampai sekarang, tetap ada banyak orang yang main-main tentang hal kebohongan.  Tetapi dari dulu sejak kesepuluh perintahNya disampaikan melalui nabi Musa, hingga saat ini Tuhan tetap serius akan hal ini. Sebab semua kebohongan & kecurangan adalah bisikan dari setan/iblis melalui hati & pikiran kita. Dan jika kita sering & terus berkata dusta, maka secara tidak langsung kita sudah menjadi anaknya si iblis yaitu bapa segala dari segala dusta.

Dunia terlalu menggampangkan perihal kebohongan/dusta, karena mereka tidak sadar bahwa mereka akan dihukum sesuai hikmat Tuhan diatas. Dan entah bagaimana, bahkan sekarang ini ada orang yang cenderung membedakan kebohongan itu menjadi ”bohong  kecil dan bohong besar", atau "bohong putih & bohong hitam". Padahal, sebenarnya semuanya adalah sama-sama bohong.

Apakah dusta atau kebohongan itu ?  Itu adalah suatu perkataan atau sikap hidup yang berusaha menyembunyikan suatu kebenaran atau memutar balikkan kebenaran, untuk maksud-maksud tertentu antara lain, untuk menutupi kesalahan atau mencari pembenaran atau  demi kebanggaan diri sendiri.

Misalnya, ada seorang istri berkata bahwa lebih baik dia berbohong putih daripada suaminya marah, sebab firman Tuhan berkata bahwa Berbahagialah orang yang membawa damai. Jadi si istri memakai ayat firman Tuhan ini sebagai pendukungnya, tetapi sayangnya yang dia tafsirkan itu salah konteks nya. Sebab dia sedang menyembunyikan sesuatu terhadap suaminya. Yang lebih parah lagi kalau dia berkata bahwa itu adalah hikmat dari Tuhan, maka dalam hal ini dia sudah berbohong dua kali.

Contoh lain, ada seorang suami yang menerima “SMS” dari seseorang  wanita. Lalu si istri yang membaca sms itu berpikir, bahwa lebih baik dia hapus saja pesan sms itu, daripada memberitahukan kepada suaminya supaya tidak terjadi keributan. Dia berpikir bahwa cara itu baik, tetapi sebenarnya dia sedang menyembunyikan sesuatu.

Demikian juga misalnya, jika seorang istri memberi uang kepada ibunya atau saudaranya secara diam-diam tanpa diketahui suaminya. Maka hal itu juga merupakan suatu dusta yaitu menyembunyikan  kebenaran. Meskipun mungkin dengan berdusta, untuk sementara waktu kita akan mendapat jalan keluarnya. Tetapi kelak & selanjutnya ketika dusta itu ketahuan, maka dusta itu akan merusak segala-galanya.

Hati dan pikiran manusia itu ibarat sebuah bejana atau mangkok atau cangkir atau panci. Jika bejana itu kotor penuh dengan dusta & kecurangan, maka meskipun diisi apapun, termasuk jika diisi dengan air bersih misalnya, semuanya tetap kotor! Untuk itu bagi kita umatNya, kita perlu membersihkan hati & pikiran kita yang kotor itu dengan setiap hari mengakui kesalahan kita & bertobat atas kesalahan kita itu. Maka darah Yesus Kristus akan mencuci bersih semua dosa/kotoran yang ada dalam hati & pikiran kita. (1 Yohanes 1:9) Kemudian kita perlu memelihara kebersihan hati & pikiran kita tersebut dengan melakukan firman Tuhan setiap hari. Selamat mencoba & berhasil !!

Doa kami :
Tuhan Yesus, kami mengakui dosa kami & mohon ampun jika selama ini kami "curang, korupsi & berdusta". Amin.