"Sebab orang2 angkuh bangkit menyerang aku, orang2 yang sombong ingin mencabut nyawaku, mereka tidak memperdulikan Allah". (Mazmur 54:5)
Disatu pihak suasana kehidupan yang aman, nyaman, damai sejahtera adalah baik bagi kita ; namun dilain pihak juga kurang baik. Kenapa demikian ? Karena dalam keadaan yang demikian, iman kita kepadaNya tidak bertumbuh. Itulah sebabnya dalam kehidupan mengiring Tuhan, tidak selamanya kita akan menikmati hal-hal yang menyenangkan.
Salah satu maksudNya adalah untuk meneguhkan & menambahkan iman kita kepadaNya. Jadi pada suatu saat Tuhan pasti akan mengizinkan kita untuk mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan hati.Hal-hal yang tidak menyenangkan hati, dapat timbul dan berasal dari mana saja. Misalnya : Persoalan, kesulitan & kesesakkan/tekanan, bisa saja berasal dari tingkah laku suami atau istri atau anak-anak kita, dan bisa juga dari tempat pekerjaan kita, atau bahkan bisa juga ditempat pelayanan bagi Tuhan.
Berhadapan dengan realita yang seperti itu kita harus kuat dalam iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus yaitu bahwa Tuhan pasti akan memberi kita kekuatan yang cukup untuk menghadapinya. Dan kita juga perlu teguh dalam pengharapan kepada Tuhan bahwa segala bentuk persoalan, kesulitan & kesesakkan tersebut ada batasnya. Pada waktunya Tuhan akan memberikan kepada kita jalan keluar, sehingga kita dapat menanggungnya.
Jadi ketika kita tidak tahu bagaimana cara menangani suatu persoalan tersebut, janganlah kita mudah menjadi kuatir, takut dan kemudian kita meluapkan kekuatiran kita itu kepada Tuhan dengan bertanya sambil mengeluh kepadaNya :..... Mengapa hal ini bisa terjadi dalam hidupku ya Tuhan ?.... Mengapa temanku yang juga berbuat yang sama seperti aku, tetapi dia tidak menghadapi persoalan ini ? ......aku kan sudah berdoa dan beribadah setiap minggu, rajin memberi perpuluhan....dan lain-lain, tapi kenapa semua ini masih terjadi juga padaku Tuhan.....? Kemudian ketika kita tidak memperoleh jawaban dari Tuhan, kitapun mulai menggerutu & menyalahkan Tuhan.
Belajar dari perikop nas tersebut diatas secara keseluruhan (Mazmur 54), maka kita akan dapat merenungkan beberapa hal yang dapat bermanfaat bagi kita, ketika menghadapi persoalan, kesulitan atau kesesakkan/tekanan dalam hidup ini, antara lain :
Pertama. Kita harus mampu mengendalikan lidah kita. (Mazmur 54:3-4)
Bagaimana Tuhan bisa mendengar doa-doa kita, kalau kita berdosa karena lidah kita ? Oleh sebab itu, kita perlu memperhatikan perkataan kita sebelum mengucapkannya. Sebab perkataan yang diucapkan mulut kita meluap dari hati kita. Jika hati kita penuh dengan kekecewaan, kekesalan dan kemarahan ; maka perkataan yang diucapkan mulut kitapun akan penuh dengan kata-kata kutuk, penghinaan, kasar dan tidak sopan. Sebaliknya bila hati kita bergembira, maka perkataan yang diucapkan mulut kita juga adalah kata-kata berkat, pujian dan kata-kata yang baik. (Matius 12:34-35) Jadi janganlah kita memperggunakan lidah kita untuk memuji Tuhan, Allah, Bapa kita ; tetapi dengan lidah yang sama, kita juga mengutuki manusia yang diciptakan menurut rupa Allah. Jika demikian halnya, maka itu artinya dari mulut kita yang satu, telah keluar berkat dan juga kutuk. (Yakobus 3:9-10) Hal yang demikian tidaklah boleh terjadi, sebab hal itu akan membuat kita berdosa dihadapan Tuhan !!
Kedua. Sebelum berdoa dan meminta tolong kepada Tuhan agar kita diluputkan dari serangan orang-orang yang angkuh & sombong, dan dari orang-orang yang mengancam hidup kita (Mazmur 54:5) ; maka sebelumnya kita harus menginterospeksi diri kita terlebih dahulu. Apakah kita sudah sungguh-sungguh menguatkan iman percaya kita kepada Tuhan, seperti yang pernah dilakukan Daud ? Bila tidak demikian maka kitapun sebagai umat Tuhan, tidak akan luput dari serangan orang-orang angkuh/sombong & orang-orang yang mengancam kita.Ketika itu, para istri, anak-anak & semua harta benda Daud & semua rakyat dan tentaranya diculik & dijarah oleh orang-orang Amalek. Mereka dipermalukan sebab barusan dikirim pulang oleh tentara Filistin, lalu ketika mereka sampai di tempat tinggalnya, ternyata anak istri mereka diculik & harta benda mereka dijarah. Padahal Daud dan semua tentaranya biasanya adalah orang-orang yang menjarah orang lain, bukan sebaliknya.
Sekarang Daud berada dalam keadaan terjepit & kesesakkan/tertekan, karena semua rakyat & tentaranya menyalahkan Daud ; sehingga dia mau dirajam oleh mereka dengan batu sampai mati. (1 Samuel 30:3-6). Tetapi ketika menghadapi krisis tersebut Daud tidak takut atau mengomel, marah atau meninggalkan Tuhan ; sebaliknya Daud menguatkan iman percayanya kepada Tuhan!
Dan ketika Daud menguatkan iman percayanya kepada Tuhan, maka Tuhan pun ada bersama Daud dalam menghadapai krisis itu. Dan karena Tuhan ada bersama Daud, maka semua doa-doanya didengar Tuhan dan dijawab Tuhan. (1 Samuel 30:7-9)
Jadi kita tidak perlu panik dan gelisah, ketika menghadapi krisis atau persoalan atau kesesakkan; namun kuatkanlah iman percaya kita kepada Tuhan bahwa Ia ada bersama kita dan Ia adalah penolong kita, Tuhan pasti akan mendengar doa-doa kita dan menjawab doa-doa kita, menolong serta melepaskan kita dari semuanya itu.
Doa kami:
Tuhan Yesus, bersamaMu kami sanggup menghadapi segala kesesakkan dan persoalan hidup ini. Amin.