"Adapun Sarai istri Abram itu tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan orang Mesir, Hagar namanya....." (Kejadian 16:1-16)
Salah satu hal yang menyita perhatian serius daripada kita dalam hidup ini adalah masalah "Keluarga atau rumah tangga". Masalah ini jikalau tidak tertangani dengan baik, maka suatu pernikahan bisa hancur.
Salah satu penyebab kehancuran rumah tangga adalah kehadiran orang ketiga. Masalah kehadiran orang ketiga dalam rumah tangga, janganlah dianggap sebagai suatu masalah yang sederhana atau bisa dianggap remeh.....
Belajar dari nas tersebut diatas, kesalahan Abram & Sarai adalah berani meremehkan Tuhan. Mungkin karena Abram menganggap dirinya dekat dengan Allah, dan dia sudah puluhan tahun menantikan penggenapan janji Tuhan, namun belum digenapiNya juga. Kemudian juga oleh sebab Sarai sudah mati haid, maka mereka berpikir dengan rasio mereka bahwa mungkin maksudnya Tuhan adalah agar Abraham mengambil budak mereka Hagar sebagai istrinya. Lalu kelak anak dari Hagar itu akan dianggap sebagai anak Sarai & Abram.
Namun ketika Hagar hamil, ternyata Hagar mulai menganggap remeh Sarai dan menganggapnya sebagai seseorang yang berpribadian rendah. Hal ini membuat Sarai jadi sakit hati, dan akibatnya terjadilah penindasan terhadap Hagar dalam rumah tangga mereka.
Apa yang dapat kita pelajari melalui renungan kita hari ini ? Adalah bahwa kehadiran orang ketiga dalam rumah tangga akan dapat menyebabkan masalah dan konsekwensi buruk & berlarut-larut tanpa akhir.Siapa yang kita sebut orang ketiga dalam rumah tangga ? Mereka bisa saja orang tua atau mertua atau adik, kakak, sahabat atau juga pasangan selingkuh.
Nah, kehadiran orang-orang tersebut dalan rumah tangga kita bisa menjadikan rumah tangga lebih baik, tetapi juga bisa mendatangkan masalah & kesulitan yang berlarut-larut.Mengapa menjadi masalah? Jikalau orang-orang ketiga tersebut terlalu banyak terlibat di dalam kehidupan rumah tangga.
Misalnya : Ada sebuah keluarga dimana mereka masih tinggal serumah dengan orang tua laki-laki, meskipun sudah sepuluh tahun mereka menikah dan punya anak.Masalahnya adalah orang tua mereka yang menangani dan mengatur keuangan mereka. Kedua pasangan suami istri itu tidak boleh mengeluarkan uang tanpa persetujuan dari orang tuanya, akhirnya sang istri bilang pada suaminya : Yang mana sebenarnya istrimu itu ? apakah saya atau ibumu ?.... Akibatnya timbullah masalah antara kedua suami istri tersebut dengan orang tuanya.
Dalam rumah tangga harus ada waktu untuk saling mencurahkan isi hati dan menentukan hal-hal yang mereka inginkan kedepan bersama tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Misalnya : Dalam hal membuat aturan rumah tangga, mendidik anak, mengatur keuangan dan lain sebagainya.
Kalau orang-orang ketiga memberi nasihat atau aturan yang berbeda dengan yang sudah disepakati oleh suami istri dari suatu keluarga, atau orang ketiga tersebut merusak hubungan cinta kasih antara suami & istri. Maka hal itu akan menyulitkan keluarga tersebut dan membuat hubungan mereka jadi kacau dan penuh dengan kebingungan & pertengkaran.
Sebelum hal ini berakibat yang lebih buruk lagi, maka kita harus waspada dalam memelihara kehidupan rumah tangga kita !
Doa kami:
Tuhan Yesus, terima kasih atas firmanMu hari ini yang telah mengingatkan kami agar memelihara rumah tangga. Amin.