"Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat yang patah". (Amsal 18:14)
Selama 37 tahun, Bob Ufer menjadi komentator radio yang penuh semangat dari tim sepakbola Universitas Michigan. Dia menghibur para pendengarnya dengan liputan yang penuh semangat pada setiap pertandingan sepakbola di hari Sabtu sore. Karena semangatnya itu, maka setiap pendengarnya akan langsung mengetahui bahwa dia ada di pihak mana.Kelompok pendengar setia yang dibangun oleh Ufer selama bertahun-tahun itu, telah membuktikan, bagaimana seseorang yang telah membaktikan dirinya dengan sepenuh hati kepada sesuatu yang disukainya, akan dapat menyebarkan pengaruh & menarik perhatian para pendengarnya atau sesamanya.
Semangat peliput olahraga itu mengingatkan kita, bahwa betapa wajarnya jika kita memberi suatu tanggapan/respons yang penuh semangat atau antusias terhadap sesuatu yang kita sukai atau sesuatu yang dekat di hati kita. Alkitab memberi banyak contoh tentang orang-orang yang melayani Tuhan dengan antusiasme & semangat yang berkobar-kobar. Beberapa contohnya dalam Alkitab :Untuk menyambut kembalinya tabut perjanjian, Daud mengesampingkan harga dirinya sebagai raja, dia menari-nari & meloncat-loncat dihadapan Tuhan dan merayakannya di jalanan bersama dengan seluruh orang Israel termasuk para budak perempuan, sebab dia sangat gembira hatinya bahwa Tabut Perjanjian Allah bisa dibawa ke Yerusalem. (2 Samuel 6:14-16).Berabad2 kemudian, Yesus juga dengan murka ilahi-Nya, Ia mengusir para penukar uang dari Bait Allah, sebab Ia dengan sepenuh hati menghormati & menjunjung tinggi kekudusan Bait Allah. (Matius 21:12)
Bagaimana halnya dengan kita? Apakah melalui kobaran semangat atau entusiasme kita, orang-orang disekitar atau dilingkungan kita dapat dengan cepat mengetahui bahwa kita mengasihi Allah? Apakah hidup kita dapat membuktikan adanya suatu pujian dan penyembahan yang dengan sepenuh hati meninggikan & menghormati Allah, seperti yang telah dicontohkan oleh raja Daud dalam kitab Mazmur 148 ?alau semangat kita sendiri yang patah, maka manalah mungkin kita bisa menyemangati orang lain untuk dengan sepenuh hati memuji, menyembah dan meninggikan Tuhan. Untuk itu mintalah kepada Tuhan agar Ia setiap hari menggerakkan hati kita yaitu menggerakkan semangat kita untuk dapat terus mengasihiNya dengan sepenuh hati memuji, menyembah dan meninggikanNya.
Doa kami :
Tuhan Yesus, penuhilah & gerakkanlah semangat kami oleh kuasa Roh Kudus, agar kami dapat dengan penuh semangat dan sepenuh hati memuji & meninggikan Allah sepanjang umur hidup kami. Amin.