"Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, maka kecillah kekuatanmu" (Amsal 24:10)

"Tawar hati" dalam bahasa aslinya "raphah" yaitu merasa kalah, hilang keberanian, putus asa, lemah & tidak berdaya, stress.

"Kesesakan" dalam versi bahasa Inggrisnya adalah distress artinya penderitaan, kesakitan, penganiayaan, keadaan emosi yang ekstrim misalnya sangat sedih, sangat marah, sangat takut/kuatir, stress berat danlain-lain.  Jadi dalam firman Tuhan diatas dikatakan bahwa : Jikalau kita merasa tidak berdaya, hilang keberanian, atau putus asa ketika menghadapi masalah, penderitaan, kesulitan atau stress berat ; maka kecillah kekuatan atau kemampuan kita.

Apakah kita pernah membayangkan suatu hidup tanpa masalah atau tanpa penderitaan atau kesulitan ? Atau apakah kita pernah berdoa agar hidup terbebas dari segala masalah? Untuk itu sebelumnya, marilah kita merenungkan hal-hal berikut ini...... 

Jikalau tidak pernah ada masalah kesehatan dalam hidup ini, apakah perlu ada tabib atau dokter atau apotik dan pabrik obat ? Jikalau tidak pernah ada masalah untuk melahirkan, apakah perlu ada dukun beranak, bidan atau dokter kandungan? Jikalau tidak pernah ada masalah lapar & haus, apakah perlu makan & minum? Apakah perlu ada petani, nelayan, peternak, tukang masak, warung dan lain-lain ? Jikalau tidak pernah ada masalah transport, adakah perlu ada sepeda, sepeda-motor, mobil, bus, truk, perahu, kapal, pesawat?

Singkatnya jikalau tidak ada masalah dalam hidup ini, maka tidak ada kehidupan, tidak ada emosi marah, sedih senang, atau takut, kuatir, patah hati dan lain-lain. Ibaratnya kita adalah seperti mayat hidup atau robot saja. Misalnya : Jikalau setiap hari, setiap pagi siang sore malam, hidup kita terus saja bersenang-senang. Maka lama kelamaan kita akan bosan dengan hidup seperti itu. Dan hidup ini tidak ada maknanya lagi, kita akan merasa seperti orang mati saja.

Sebenarnya hidup ini bukanlah untuk menghindari masalah, melainkan bagaimana kita dapat tetap bertahan dan tetap hidup damai sejahtera di atas semua masalah yang ada. Yang dapat kita lakukan adalah melatih diri untuk lebih beriman, lebih kuat, lebih tekun, lebih bijak, cerdas, selalu berpikir positip/optimis dalam menghadapi & mengatasi setiap masalah yang muncul.Yang menghambat kelajuan kapal berlayar adalah air, namun kapal tidak bisa berlayar & bahkan tidak bisa bergerak sama sekali, tanpa air. Demikian juga yang menghambat kemajuan manusia adalah masalah, kesulitan danlain-lain ; tetapi tanpa masalah manusia tidak dapat mengalami kemajuan.  

Seberapa besar masalah yang dapat kita hadapi, itulah yang menunjukkan seberapa besar kemampuan kita dalam menghadapi & mengatasi masalah.

Dalam suatu acara Mata Hati di Kompas TV, Tukul Arwana, mengatakan bahwa ketika dia mengalami kesengsaran, dan komentar negatip dalam hidupnya, termasuk kesulitan keuangan & ekonomi, bekerja bertahun-tahun sebagai kernet, kondektur dan supir bus, supir pribadi, dipecat sebagai penyiar radio dan dari Srimulat di awal-awal kariernya, dan juga cemoohan orang-orang yang tidak suka kepadanya dengan mengatakan hal-hal yang menyakitkan hatinya dan lain, lain ; Tukul tidaklah menjadi lemah, merasa tidak berdaya, putus asa atau stress berat menghadapinya ; sebaliknya dia tetap berpikir positip. Tukul hanya mengatakan tentang orang yang menghinanya : Ya Allah ampunilah orang itu, sebab dia tidak tahu apa yang dia perbuat. Dan ketika berada dalam kesulitan, Tukul selalu berdoa kepada Allah bahwa hanya Allah saja yang sanggup memberi dia kekuatan & menolongnya , dan hanya Allah saja sanggup memberkati. Dia sungguh sangat yakin dan percaya kepada Allah, dan dia juga sangat yakin & optimis bahwa pada suatu saat dia akan berhasil hidupnya, dia terus bekerja keras dengan rendah hati, disiplin dan jujur. Semuanya itulah yang menunjukkan besarnya kemampuan Tukul dalam menghadapi masalah dalam hidupnya ; sehingga dia menjadi aktor lawak yang berhasil, terkenal & kaya raya.

Oleh sebab itu marilah kita sebagai umat Tuhan ; kuatkanlah iman percaya kita kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kita, bahwa Ia sanggup melakukan segala sesuatu. Tidak ada sesuatu masalah atau pencobaan-pun yang melebihi kekuatan kita, semuanya itu adalah pencobaan yang biasa-biasa saja. Anggaplah semuanya itu sebagai suatu kebahagiaan, dan jikalau kita dapat bertahan/tahan uji dan tetap hidup sesuai dengan firman Tuhan ; maka kita akan memperoleh mahkota kehidupan yang dari Tuhan. Yaitu suatu kehidupan yang penuh damai sejahtera, diatas segala masalah, penderitan yang kita hadapi. (1 Korintus 10:13 dan Yakobus 1:12)

Doa kami :

Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami, supaya kami dapat lebih mampu dalam menghadapi semua masalah, pencobaan, kesulitan dalam hidup ini. Amin.