"Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu : Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu". (Matius 7:3-4)
Firman Tuhan yang tersebut diatas, mengajarkan kita agar kita berhati-hati sebelum menghakimi, menyalahkan, atau mengkritik orang lain atau lingkungan kita ; sebaiknya kita interospeksi diri terlebih dahulu, agar jangan ada kesalah-pahaman atau kesulitan dikemudian hari.
Sebab jikalau kita tidak mau interospeksi diri kita terlebih dahulu, maka kita akan merasa bahwa diri kita selalu "benar" dan orang lain salah, kita merasa diri kita "pandai" dan orang lain bodoh" dll. Dan nanti akibatnya secara tidak langsung, kita-pun bisa saja dijuluki orang lain sebagai "si tukang kritik atau orang yang sombong".
Kalau kita sering mengomentari, mengkritik atau menghakimi orang lain, terutama orang-orang yang lebih lemah atau lebih rendah kedudukannya, maka lama kelamaan orang itu akan merasa sedih, tertolak dan merasa diri tidak berharga, lalu pergi meninggalkan kita atau lingkungan kita.
Padahal firman Tuhan tersebut diatas sudah menasihatkan kita agar kita terlebih dahulu menginterospeksi diri, sebelum kita dapat mengomentari, mengkritik atau menyalahkan orang lain. Sehingga dengan demikian kita tidak akan menyakiti hati orang lain.
Konon ada sebuah cerita : Di salah satu hutan, ada seekor burung kecil yang sedang sibuk untuk persiapan pindah rumahnya, dan dia bertemu dengan tetangganya. Lalu tetangga nya itu bertanya: “Kamu mau ke mana?” Jawab burung kecil itu : “Saya mau pindah ke hutan yang berada di sebelah timur.”Tetangganya bertanya lagi : “Di sini kamu hidupnya lumayan baik, mengapa kamu mau pindah?” Burung kecil menjawab : “Tidakkah kamu mengetahuinya, bahwa semua burung disini tidak suka padaku......... Sebab mereka mengatakan bahwa suaraku sangat jelek, jadi aku terpaksa harus pindah rumah.” Kemudian tetangganya berkata : “Sebenarnya kamu tidak perlu pindah, tetapi kamu hanya perlu mengubah suara nyanyianmu saja. Jikalau kamu tidak bisa mengubah atau memperbaiki suaramu saat bernyanyi, maka walaupun kamu sudah pindah ke hutan yang berada di sebelah timur atau hutan disebelah manapun juga, mereka yang ada di sana juga tidak akan suka padamu.”Burung kecil itupun menangis dan akhirnya menyadari kesalahannya.
Dari cerita di atas, terlihat bahwa dalam kehidupan sehari-hari, janganlah kita mudah mengomentari, mengkritik atau menyalahkan orang lain, agar jangan ada orang lain yang tersakiti hatinya atau tertolak hidupnya.
Janganlah kita terlalu mudah menyalahkan lingkungan kita, ataupun mengkritik orang lain yang tidak cocok dengan kita. Sebelumnya, kita harus interospeksi atau melihat ke dalam diri sendiri : Apakah juga ada sesuatu dalam diri kita yang tidak baik & perlu diperbaiki ?
Misalnya sifat kita yang cepat marah, kurang sabaran, atau terlalu egois/kikir, sombong dan tidak mau bergaul dengan orang-orang yang ada di sekolah kita atau di lingkungan atau dikantor kita dan lain-lain.
Dengan melakukan interospeksi diri, maka kita akan dapat menghindari ke-salah-paham-an atau pertengkaran diantara kita dengan sesama kita atau anggota keluarga/saudara kita atau sahabat kita atau rekan kita dan lain-lain.
Doa kami :
Ajar kami Tuhan Yesus, agar kami beroleh hati yang bijaksana. Amin.