"Tetapi Yesus berkata kepada mereka : Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan". (Matius 14:16)
Seorang hamba Tuhan pada suatu saat diundang kerumah sebuah keluarga untuk makan malam dalam suatu acara syukuran atas kenaikan pangkat kepala keluarga tersebut dari General Manager menjadi Direktur.
Setelah makan malam terjadilah dialog diantara anggota keluarga tersebut dan si hamba Tuhan. Anak-anaknya berkata kepada ayahnya : Kalau nanti ayah sudah jadi Direktur , kita beli rumah yang ada kolam renangnya ya ? Si istri lain lagi keinginannya, dan ketika ditanya, dia menjawab : Kita beli rumah yang ruang dapurnya lebih besar ya ayah, karena aku suka masak, dan nanti aku buatkan masakan yang enak-enak deh. Si ayah sendiri tidak punya banyak rencana, dia cuma ingin ganti mobil yang lebih bagus agar tidak kalah dengan direktur-direktur perusahaan lain yang se-level dan juga dia bisa lebih nyaman kalau pulang pergi kantor.Ketika ditanyakan bagaimana pandangan menurut si hamba Tuhan, maka jawabnya : Perlu ada tempat atau ruangan khusus untuk mereka sekeluarga berdoa, dimana nama Tuhan dipuji dan lebih dipermuliakan.
Ternyatalah tiap-tiap orang mempunyai sudut pandang dan pendapat yang berbeda-beda tentang apa yang seharusnya dilakukan setelah terjadinya promosi pada kepala keluarga yang beruntung itu.
Bacaan dalam nas tersebut diatas, mungkin kita semua sudah pernah mendengarnya atau membacanya, yaitu tentang kisah Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang. Pada saat itu terjadi suatu dialog antara Yesus dengan para muridNya. (Matius 14:15-18)
Ternyatalah tiap-tiap orang mempunyai sudut pandang dan pendapat yang berbeda-beda tentang apa yang seharusnya dilakukan setelah terjadinya promosi pada kepala keluarga yang beruntung itu.
Bacaan dalam nas tersebut diatas, mungkin kita semua sudah pernah mendengarnya atau membacanya, yaitu tentang kisah Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang. Pada saat itu terjadi suatu dialog antara Yesus dengan para muridNya. (Matius 14:15-18)
Para muridNya mempunyai pandangan yang ekonomis dan logis, oleh sebab mereka tidak punya makanan atau uang untuk memberi makanan kepada 5000 orang-orang itu & istri dan anak-anaknya, maka sebaiknya orang-orang itu disuruh pulang saja dan cari makan masing-masing. Tetapi ternyata pandangan Yesus lain yaitu Ia dan murid-muridNya harus bertindak agar orang-orang itu tidak kelaparan, sebab daerah itu sangat sepi, dan sudah mulai malam jadi tidak ada yang berjualan makanan. Ini jelas adalah dua sudut pandang yang berbeda.
Pelajaran apa yag kita dapat dari kisah tersebut diatas ? Kalau kita sudah mengaku murid dan pengikut Yesus, maka meskipun kita hanya mempunyai uang yang cukup pas-pas-an, tetapi bantulah orang-orang disekitar kita yang membutuhkan, terutama saudara-saudara seiman agar hidup mereka tidak kekurangan/kelaparan. Dengan bantuan Tuhan Yesus yang sudah memberi teladan dapat memberi makan lima ribu orang, maka kitapun pasti akan dapat membantu mereka yang memerlukannya dengan apa yang ada pada kita dan sesuai dengan yang kita mampu lakukan, dan selebihnya Tuhan-lah yang akan melakukannya bagi kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus terima kasih atas teladan yang Kau sudah berikan, berikanlah kami sudut pandang seperti yang Kaumiliki.Amin.
Pelajaran apa yag kita dapat dari kisah tersebut diatas ? Kalau kita sudah mengaku murid dan pengikut Yesus, maka meskipun kita hanya mempunyai uang yang cukup pas-pas-an, tetapi bantulah orang-orang disekitar kita yang membutuhkan, terutama saudara-saudara seiman agar hidup mereka tidak kekurangan/kelaparan. Dengan bantuan Tuhan Yesus yang sudah memberi teladan dapat memberi makan lima ribu orang, maka kitapun pasti akan dapat membantu mereka yang memerlukannya dengan apa yang ada pada kita dan sesuai dengan yang kita mampu lakukan, dan selebihnya Tuhan-lah yang akan melakukannya bagi kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus terima kasih atas teladan yang Kau sudah berikan, berikanlah kami sudut pandang seperti yang Kaumiliki.Amin.