"Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan" (Amsal 6:23)
Setelah meghadiri acara pembaptisan selam sepupunya disebuah gereja, seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan bertanya : "Apakah orang bisa hidup tidak berdosa selama hidupnya?" Ayahnya memandang kepada anaknya dan berkata : "Tidak bisa nak..." Si anak kemudian bertanya lagi : "Apakah bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun ?" Ayahnya kembali geleng-geleng kepala. "Ayah.. Bagaimana kalau 1 bulan, apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan ?" Ayahnya tertawa dan berkata : "Mungkin juga tidak bisa nak..." "Ok ayah, ini pertanyaan terakhir, apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja ?" Akhirnya ayahnya mengangguk : "Kemungkinan besar, bisa nak.. Karena kasih Tuhan Yesus dan kemauan kitalah yang akan memampukan kita untuk hidup benar !" Anaknya tersenyum lega, lalu berkata :"Kalau demikian, aku akan menjaga perasaanku dan hidup benar dari jam ke jam, ayah. Aku lebih mudah menjalaninya", sahut anak kecil itu dengan gembira.
Percakapan singkat tersebut adalah suatu kebenaran. Siapapun kita, baik pastor, pendeta atau rohaniawan maupun biarawan dan biarawati susah untuk menjalani hidup ini tanpa berbuat kesalahan ataupun dosa.
Contohnya salah satu definisi dosa menurut Yesus : Baru memandang perempuan saja dengan rasa birahi sudah berdosa, apalagi melakukannya. (Matius 5:28) Setiap saat otak kita diserang iblis dengan pikiran-pikiran yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Oleh karena selama hidup didunia, kita masih hidup dalam tubuh daging yang fana ini. Namun kalau waktunya kita potong-potong jam per-jam dan berjaga-jaga, mungkin bisa. Dimana lama-kelamaan kita akan jadi terbiasa dengan "hidup menjauhi kesalahan dan bebas dari dosa", dan apa yang sudah biasa kita lakukan, akan menjadi kebiasaan & sifat kita. Dan sifat kita itu akan berubah menjadi karakter.
Maka, teknik untuk menjauhi kesalahan dan bebas dari dosa adalah hiduplah 1 jam demi 1 jam : tanpa kemarahan, tanpa hati yang dengki/dendam/jahat, tanpa cabul/zinah, tanpa menjelekkan orang, tanpa keserakahan, tanpa pemborosan, murah hati, tidak pelit, tanpa kesombongan, tanpa kebohongan, tidak egois, tanpa kemabukkan/pesta pora dan lain-lain. Isilah hidup kita dengan kasih, dengan sukacita, dengan damai sejahtera, dengan kesabaran, dengan kelemah-lembutan, dengan kemurahan hati, dengan kerendahan hati, dengan penguasaan diri. (Galatia 5:19-22) Kalaupun karena kelalaian kita jatuh dalam dosa, maka segeralah sadar akan dosa/kesalahan kita itu, lalu mengakuinya dan minta ampun kepada Tuhan, maka Ia pasti akan mengampuni dosa/kesalahan kita itu dan menyucikan kita dengan darahNya sehingga kita menjadi kudus dan benar lagi dihadapan Allah Bapa di sorga. (1 Yohanes 1:9)
Marilah kita berusaha untuk mulai jalani kehidupan yang berkenan kepada Tuhan, dari waktu ke waktu, dari 1 jam ke jam berikutnya dengan tanpa kesalahan dan dosa.
Dosa kami:
Tuhan Yesus ,kami mau hidup berkenan kepadaMu. Tuntunlah dan tolonglah kami ya Tuhan. Amin.