“Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Korintus 13 : 7)
Sebenarnya kasih yang sempurna/sejati itu adalah pengorbanan yang tulus & rela. Kalau kasih adalah pengorbanan, maka dengan sendirinya kita akan dapat menerima pasangan hidup kita apa adanya dengan tanpa syarat apapun.
Sepasang suami istri yang percaya kepada Tuhan, jikalau mereka tidak dapat berkorban untuk pasangannya, maka hidup perkawinan mereka akan cekcok terus. Sebab mereka tidak bisa menerima seorang akan yang lainnya dengan seutuhnya.
Contoh : Kalau suaminya tidak bisa cari uang yang banyak, maka istrinya tidak mengasihinya lagi ; demikian juga kalau istrinya cerewet dan tidak bisa masak makanan kesukaan si suami, maka suaminya tidak mengasihinya lagi. Apalagi, jikalau seorang istri mempunyai suami yang misalnya bekas pecandu narkoba, maka si istri perlu memberikan lebih banyak lagi pengorbanan. Sebab memang hal itulah yang dikehendaki Tuhan yaitu "belas kasihan" ! Untuk itu si istri harus terus menopang suaminya secara jasmani & rohani dan mendoakannya kepada Tuhan. Si istri perlu mengingat-ingat akan apa yang dikatakan Tuhan Yesus dan mengikuti contoh yang telah diberikanNya yaitu "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Dan Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa". (Matius 9:11-13)
Jadi janganlah ada hal yang negatip yang dikeluarkan oleh si istri terhadap si suaminya, sebab hal itu hanya akan menimbulkan penolakan bagi si suami dan akibatnya si suami akan bisa jatuh kembali dalam jerat narkoba. Dimana akhirnya akan terjadilah perceraian yang sangat dibenci oleh Tuhan. Oleh sebab itu, firman Tuhan mengatakan :” Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Yesus Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.” (Roma 15:7)
Mengapa kasih yang sejati itu penting ? Karena selain "relasi antara suami dan istri", demikian juga relasi antara sahabat, atau antara orang tua dengan anak, atau antara kita dengan rekan sekantor, atau antara sesama umat Tuhan dan lain-lain ; semuanya itu membutuhkan pengorbanan dan tentunya juga membutuhkan penerimaan.
Relasi yang "akrab/karib" antara dua orang yang berbeda-beda latar belakang kepribadian, kemampuan, pendidikan, lingkungan, keuangan dan budaya dan lain-lain, hanya akan dapat terbina apabila mereka dapat saling menerima keberadaan masing-masing. Jikalau mereka masing-masing tidak mau menerima satu & yang lainnya apa adanya, yang berbeda latar belakangnya dengan mereka ; maka hubungan mereka hanyalah merupakan suatu hubungan yang "biasa-biasa" saja, bukan suatu hubungan yang "karib/akrab". Menerima perbedaan berarti dapat menerima pendapat yang berbeda, menerima orang yang berbeda kepribadiannya dengan kita, menerima orang yang berbeda kemampuannya & layar belakangnya dengan kita dan lain-lain. Demikian juga salah satu sarana untuk dapat bertumbuh dalam bidang kerohanian dan hidup damai sejahtera, adalah apabila kita dapat bergaul dengan orang-orang yang berbeda dengan kita.
Pertanyaan berikutnya adalah Berkorban dalam hal apa saja ? Dalam segala hal, kalau diperlukan, maka nyawa juga rela dikorbankan. Tuhan sudah memberikan teladanNya & firmanNya bagi kita : "Demikianlah kita ketahui kasih Yesus Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita ; jadi kita-pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1 Yohanes 3:16) Dan Tuhan juga telah berkata kepada kita : Inilah perintahKu yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu". (Yohanes 15:12)
Jadi, kalau kita betul-betul mengasihi, maka kita-pun harus siap berkorban dan kalau perlu dengan nyawa kita untuk saudara-saudara kita yang kita cintai.
Oleh sebab itu, berdoalah setiap hari agar Tuhan menambahkan iman kita kepadaNya dan terus memenuhi kita dengan kasihNya, sehingga kita dapat lebih lagi mengasihi dan lebih berkorban lagi bagi sesama kita.Itulah kasih yang sejati yang diajarkan Tuhan kepada kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus,tambahkanlah iman kami dan penuhilah kami dengan kasihmu setiap hari lebih baik lagi dari pada kemarin.Amin.