".......semua yang benar, semua yangg mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan & yang patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu". (Filipi 4:8)
Dalam majalah Media Kawasan Kelapa Gading, bulan Mei 2014 : Ada suatu laporan yang diterbitkan dalam International The Journal of Obesity, bahwa dari hasil suatu study saraf yang rumit yang dilakukan oleh para ilmuwan/peneliti yang bekerja sama dengan Southwest University di Chongqing, China. Para ilmuwan tersebut merecrut 13 wanita yang berbobot ideal, dan 13 wanita yang obesitas/kelebihan berat badan.
Lalu mereka diminta untuk mengisi dua kuestioner.
Pertama, tentang seberapa jauh mereka menganggap olah-raga sebagai suatu aktivitas yang menarik.
Kedua, apakah mereka menganggap olah-raga sebagai suatu aktivitas yang tidak menyenangkan.
Kemudian sebelum masuk dalam test MRI, para partisipan diminta agar membayangkan diri bahwa mereka ikut melakukan gerak tangan & tubuh secara terbatas, sesuai dengan sembilan puluh gambar/foto orang-orang yang sedang berolah-raga, menari dan melompat-lompat dan lain-lain yang ada dalam MRI test. Demikian juga masing-masing partisipan diminta untuk ikut bersantai, sesuai dengan sembilan puluh gambar/foto orang-orang yang sedang rileks, seperti istirahat, berbaring di sofa atau duduk di kursi yang nyaman dan lain-lain, diselingi dengan melihat foto-foto pemandangan yang indah-indah.
Ketika masing-masing partisipan menjalani test MRI, para peneliti dapat memantau di area otak mana saja yang mengalami peningkatan aktivitas. Dari perbedaan warna yang terpancar, para peneliti bisa melihat area otak mana saja yang aktip dan area otak mana saja yang tidak aktip, dari masing-masing partisipan tersebut.
Dari hasil penelitian test MRI tersebut, bisa terlihat bahwa otak para wanita yang obesitas/kelebihan berat badan, ternyata hanya menunjukkan sedikit aktivitas, ketika mereka melihat gambar/foto orang yang sedang berolah raga, menari atau melompat-lompat. Ini menunjukkan bahwa para wanita yang obesitas, tidak menyukai apa yang mereka lihat dalam test MRI. Dan mereka juga tidak merasa familiar dengan gaya hidup aktip, sehingga memicu respons emosi yang negatip terhadap kegiatan/aktivitas fisik seperti olah-raga, menari dan lain-lain. Hal ini juga dapat terpantau dari perbedaan warna area otak mereka masing-masing. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian test MRI, terhadap para wanita yang berbobot ideal.
Kesimpulan yang didapat oleh para peneliti/ilmuwan tersebut adalah bahwa dengan berpikir positip terhadap kegiatan/aktivitas olah-raga, maka hasilnya pun akan positip.
Demikian pula halnya dengan cara berpikir kita terhadap semua kegiatan-kegiatan/aktivitas hidup kita yang lainnya selain "Olah-raga".
Jadi, apabila dalam semua aspek kegiatan/aktivitas hidup kita selalu memikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikkan & semua yang patut dipuji ; maka hasilnya adalah hidup kita pun akan jadi lebih damai, lebih sejahtera & bahagia sesuai firman Tuhan. (Filipi 4:9)
Contohnya : Jangan mudah stress, ketika menghadapi pencobaan, masalah atau kesulitan. Melainkan tetaplah berpikir sesuai firman Tuhan yaitu bahwa : Semuanya itu hanyalah pencobaan, kesulitan & masalah yang biasa-biasa saja dan tidak akan melebihi kekuatan kita. Pada waktunya, Tuhan akan memberikan kepada kita jalan keluarnya. (1 Korintus 10:13)
Dengan demikian hidup kita akan selalu optimis dan tidak mudah putus asa. Dan hal itu pada suatu saat nanti, akan membuahkan suatu hasil yang baik, menggembirakan & berguna bagi hidup kita.
Atau contoh lainnya lagi : Jangan cepat marah/menyalahkan orang lain, kalau orang itu menjengkelkan atau menyakiti hati kita. Pikirkanlah & interospeksi-lah diri kita terlebih dahulu sesuai firman Tuhan (Lukas 6:41-42), bahwa kita juga seringkali menjengkelkan dan menyakiti orang lain dengan atau tanpa kita sadari. Dengan melakukan hal yang demikian maka hidup kita juga akan menjadi baik, lebih damai & sejahtera sesuai dengan firman Tuhan.
Kita tidak akan mudah menuduh/menyalahkan orang lain atau sakit hati terhadap mereka. Dan kita juga tidak menjadikan seseorang musuh yang baru dalam hidup kita.
Marilah, kita coba mulai berusaha untuk melakukan semua kegiatan/aktivitas hidup kita sesuai dengan firman Tuhan tersebut diatas, dan buktikanlah sendiri betapa firman Tuhan itu ajaib, berkuasa dan digenapinya!
Doa kami :
Terima kasih Tuhan firmanMu sungguh membangun hidup kami. Jadikanlah kami pelaku firmanMu dan bukan hanya pendengar saja. Amin.