"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah". (Galatia 6:9)
Dalam nas firman Tuhan diatas dikatakan : Janganlah jemu-jemu berbuat baik, apabila sudah datang waktunya kita akan menuai, kalau kita tidak menjadi lemah.
Apa yang dimaksud dengan berbuat baik ? Hal ini meliputi: menolong orang yang memerlukan bantuan dalam kesusahannya, menderita sakit, atau dalam kesulitan keuangan; dan termasuk juga "mengampuni & tetap mengasihi orang yang bersalah terhadap kita atau orang jahat & menyakiti hati kita". Kenapa demikian ?
Sebab firman Tuhan sudah mengatakan : Janganlah kita kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikkan ! (Roma 12:21)
Contoh : Ada seorang suami yang menyeleweng/selingkuh dengan wanita lain, padahal suami tersebut sudah ber-istri dan mempunyai seorang anak kecil laki2. Semula istrinya masih mampu untuk mengampuni kesalahan suaminya dan tetap berusaha mengasihinya. Tetapi setelah sekian tahun berlalu, ternyata suaminya masih belum bertobat juga ; sehingga lama kelamaan si istri ini jadi semakin kecewa & bosan untuk terus menerus mengampuni kesalahan suaminya.
Didalam hati & pikiran istrinya juga mulai timbul pikiran untuk membalas dendam perbuatan suaminya itu yaitu dengan berselingkuh dengan pria lain. Sebab si istri ini masih muda usianya dan cantik. Dia mulai berpikir bahwa "Lebih enak jadi orang jahat daripada jadi orang baik". Tetapi untungnya sebelum terlambat, dia mendengar firman Tuhan dalam nas diatas dari seorang saudaranya seiman. Sehingga firman Tuhan ini kembali menyadarkannya dan membuat dia menyesal & bertobat. Dia mengakui kesalahannya kepada Tuhan dan minta ampun kepadaNya. Dia percaya kepada janji Tuhan diatas yang mengatakan bahwa "Kalau dia tidak jemu2 berbuat baik terhadap suaminya, yaitu dengan terus mengampuni kesalahan suaminya, dan setia pada janji perkawinannya & hidup kudus/tidak selingkuh ; maka pada suatu saat, dia pasti akan menuai hasilnya yaitu suaminya akan bertobat, mengakui dosanya kepada Tuhan dan minta ampun kepadaNya ; dan kembali kepada dia membentuk suatu keluarga yang rukun, kudus & benar yaitu saling memaafkan, saling mengampuni, saling mendoakan dan saling mengasihi".
Selain itu, ada banyak sekali bagian firman Tuhan yang menganjurkan umatNya untuk selalu melakukan dan memenuhi ketetapan & perintahNya, Kenapa demikian ?
Selain untuk menyenangkan hati Tuhan, namun juga agar hidup semua umatNya berbahagia dan diberkati. Itulah sebabnya dalam firman Tuhan diatas berlaku juga yang namanya “hukum tabur tuai.” Tanaman semangka, pasti berbuah semangka, tidak mungkin berbuah duren. Kalau menanam bibit cabe pasti kita akan menuai buah cabe, tidak mungkin buah tomat. Ini menjelaskan bahwa apa pun yang kita perbuat pasti kita memetik hasilnya; apa pun yang kita tabur pasti itulah yang kita tuai. Demikian juga untuk dapat memetik buah kebaikan, maka Tuhan meminta agar kita jangan jemu-jemu berbuat baik.
Dan Tuhan sudah menjamin bahwa segala pengorbanan, kebaikkan & pemberian yang kita berikan dengan tulus dan suka-cita, tidak akan sia-sia. Apabila sudah tiba waktuNya, maka kita akan menerima imbalannya yaitu kita akan menuai kebaikkan, kemurahan & kebahagiaan.
Jadi, sekarang lakukanlah kebaikan selama masih ada kesempatan bagi kita untuk melakukannya kepada semua orang, tetapi terutama kepada keluarga, saudara dan kawan kita seiman. Sebab akan ada waktunya nanti dalam hidup ini, kita akan terlambat & menyesal, karena kita telah mengulur-ulur waktunya.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk dapat lebih sungguh lagi menjadi pelaku firmanMu ketika masih ada waktu bagi kami dalam hidup ini untuk melakukannya. Amin.