"Jawab Yesus: “Katamu : Jika Engkau dapat ? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya". (Markus 9:23)
Kita semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sudah ditentukan menjadi hamba-hamba Tuhan. Ada banyak orang kristen yang memahami bahwa tugas pelayanan itu adalah hanya tugas para pastor atau Pendeta, para biarawan/biarawati, para pemberita Injil dan para hamba Tuhan, lainnya yang dikhusukan untuk itu. Sehingga dengan demikian para anggota jemaat boleh tidak berbuat apa-apa tentang masalah pelayanan. Tetapi pengetahuan terus berkembang dan kehendak Tuhan semakin disingkapkan bagi kita yaitu bahwa semua orang yang percaya kepada Tuhan, bukan lagi hamba dosa, tetapi adalah hamba Allah. (Roma 6:17-18,22)
Kalau seorang hamba derajat nya lebih rendah daripada seorang pelayan. Kalau seorang pelayan, maka selain kewajiban, dia juga masih mempunyai hak minta naik gaji, mempunyai hak untuk minta cuti, berhak menolak pekerjaan yang bukan tugasnya atau minta berhenti bekerja kepada tuan-nya dan lain-lain. Kalau seorang hamba, dia tidak mempunyai hak apapun juga, yang ada hanyalah kewajiban saja. Seorang hamba disamakan sebagai sesuatu "benda" yang menjadi "milik" tuan-nya seumur hidupnya. Demikian juga halnya dengan kita dimata Tuhan, kita ini adalah makhluk hidup, ciptaanNya yang menjadi milikNya. Jadi kalau firman Tuhan katakan bahwa kita ini adalah hambaNya, maka konsekwensinya adalah kitapun harus turut aktip dalam tugas pelayanan bagi pekerjaan Tuhan. Kita tidak bisa menolak atau protes atau takut tidak mampu dan lain-lain, sebab firman Tuhan sudah katakan dalam nas tersebut diatas bahwa Tidak ada yang mustahil bagi kita yang percaya kepadaNya ! Kita pasti akan bisa melayani Tuhan, sebab Tuhan-ah yamg akan memampukan kita.
Satu hal yang perlu kita sadari adalah bahwa setiap kita ada tugas dan tanggung jawab terhadap Tuhan. Secara umum kita bertanggung jawab membalas cinta kasih Tuhan Yesus yang sangat luar biasa dengan cara : Menjadi pelaku firman yang setia, menjadi saksi Tuhan lewat pemberitaan Injil, menjadi pembawa damai & terang, menolong mereka yang membutuhkan, dan menopang pelayanan dan tugas-tugas gereja dimana kita bertumbuh dan menetap.
Di sebuah gereja, ada sebuah motto yang ditulis dengan huruf besar : “Aku juga bisa.” Lalu apakah maksudnya tulisan tersebut ? Seorang Penatua dari gereja itu, menjelaskan bahwa maksudnya adalah agar setiap orang yang percaya kepada Tuhan dan juga anggota gereja tersebut, tidak hanya menjadi penonton dalam pekerjaan Tuhan ; melainkan juga turut menjadi pelaku yang aktip.
Kalau memang betul kita yakin bahwa Yesus ada tinggal & hidup didalam kita, maka janganlah kita berkata: “Saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya tidak ada apa-apanya.” Keyakinan bahwa Tuhan Yesus beserta kita, akan membuat kita berani berkata : ”Saya pasti bisa.”
Misalnya : Jika ada saudara kita seiman yang sakit dan membutuhkan doa untuk kesembuhan penyakitnya, apakah kita akan berkata : Saya tidak bisa mendoakan untuk kesembuhan penyakit anda ? Jika ada teman kita yang sedang bermasalah, pergumulan, keluarganya yang bertengkar & membutuhkan kedamaian ; lalu apakah kita akan berkata: Saya tidak bisa membantu anda ? Jika ada famili atau anggota keluarga kita yang kekurangan, perlu makanan, sementara kita mempunyai banyak persediaan, lalu apakah kita akan berkata : Saya tidak mampu membantu anda ?
Keterlibatan kita dalam segala sesuatu adalah karena kesadaran kita bahwa Tuhan telah memberikan kemampuan & kebenaran yang telah Tuhan berikan, dan yang telah dikatakanNya kepada kita dalam Alkitab. Untuk itu, melalui renungan ini marilah kita semua agar turut terlibat dalam segala sesuatu pada pekerjaan Tuhan dan melakukan perbuatan baik menurut kesanggupan kita masing-masing.
Ingat firman Tuhan telah mengingatkan bahwa kepada yang banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut ; dan kepada yang banyak dipercayakan, daripadanya akan lebih banyak dituntut. (Lukas 12:48) Jadi semakin kita pandai, semakin mempunyai banyak bakat, atau semakin kita mempunyai banyak harta benda, semakin kita berkuasa ; maka kepada kita akan semakin banyak dituntut pertanggung-jawabannya agar tidak hanya dipergunakan untuk kepentingan diri sendiri saja, melainkan juga untuk sesama yang membutuhkan.
Doa kami :
Ya Tuhan Yesus, banyak hal yang kami terima dari padaMu, oleh sebab itu mampukanlah kami menjadi saksiMu dan melayaniMu dengan lebih sungguh. Amin.