"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak; biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, dia menyediakan rotinya dimusim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen". (Amsal 6:6-8)

 

 

Ada banyak kebiasaan baik dari semut yang dapat kita pelajari dan perlu kita praktekan dalam kehidupan kita. Alkitab menyebutkan semut adalah salah satu dari sekian banyak binatang yang memiliki perilaku positip.

 

Diantaranya adalah Pantang menyerah.

Kalau kita perhatikan, ketika jalan seekor semut dihambat, dia tidak akan berhenti, dia akan selalu bergerak kesegala arah untuk mencari jalan keluar yang lain. Bahkan dia juga mendekati rintangan yang ada didepannya, dia ingin tahu apakah sanggup disingkirkan atau memanjat hambatan tersebut.

Apa hubungannya dengan kehidupan kita saat ini ?  Kehidupan mengiring Tuhan Yesus seumur hidup kita adalah suatu kehidupan yang pantang menyerah. Mungkin saat ini kita sedang terbaring ditempat tidur karena sakit, maka janganlah menyerah, melainkan tetap semangat dan membangun pikiran positip  bahwa Tuhan pasti menolong dan menyembuhkan kita!

 

Selain itu adalah Bijak & rajin bekerja.

Hampir kita tidak pernah melihat semut itu istirahat dengan santai. Musim panas/kemarau baginya adalah suatu kesempatan untuk bekerja keras, karena dia sadar bahwa pada musim dingin atau musim hujan, dia akan menghadapi kesulitan untuk mengumpulkan makanan. Mereka sungguh bijak dan rajin untuk bekerja.

 

Demikian juga bagi kehidupan kita saat ini, Tuhan ingin kita bijak dan rajin untuk bekerja. Sebab firman Tuhan berkata : Siapa yang tidak mau bekerja, janganlah dia makan. (2 Tesalonika 3:10) Oleh sebab itu, marilah kita bekerja dengan giat dan jangan bermalas-malasan, supaya kita tidak usah dipaksa bekerja.

 

Dipaksa oleh siapa? Oleh perut kita yang kelaparan & kehausan atau perut anak istri kita yang kelaparan & kehausan. Untuk itu Tuhan  menegor kita supaya kita belajar dari semut. (Amsal 12:24 & Amsal 6:6)

 

Bekerjalah dan hasilkanlah sesuatu, bukan saja agar kebutuhan kita terpenuhi, tetapi juga supaya kita dapat berbagi sesuatu kepada sesama yang berkekurangan. (Efesus 4 : 28)

 

Selanjutnya adalah Peka terhadap kesempatan.

Kalau kita memperhatikan, semut itu sangat pro-aktip, dia cepat sekali berada ditempat-tempat yang memberi keuntungan/makanan baginya dibandingkan dengan binatang lain. Itulah sebabnya ada pepatah mengatakan “ada gula ada semut”, dimana ada kesempatan memperoleh makanan, maka disitu ada semut.

 

Ini suatu pelajaran penting bagi kita, supaya kita tidak menyia-nyiakan waktu. Berapa banyak waktu dimasa silam yang telah kita sia-siakan, sehingga suatu saat nanti kita menyesal karena kita tidak berbuat sesuatu. Pandanglah sebuah tantangan & kegagalan menjadi suatu kesempatan. Thomas A. Edison berkata : “Banyak orang yang kehilangan kesempatan, karena kesempatan itu datang dalam bentuk tugas dan pekerjaan yang menuntut pengorbanan.

 

Doa kami :
Terima kasih atas firmanMu hari ini ya Tuhan Yesus, hal ini mengingatkan bahwa kami harus bekerja selagi kami mampu dan semasih ada waktu. Amin.